Artikel

Kamis, 08 Mei 2014

“SASTRA SEBAGAI EKSPRESI SOSIAL”


Oleh: Nur Bintang

                                       "Kalau bumi dan gunung-gunung bukan pecinta,                                           maka rumput tidak akan tumbuh dari dada mereka..."
  (Jalaluddin Rumi, Pujangga Arab abad 12)

              
Artikel dalam postingan kali ini diambil dari kata pengantar pada buku kumpulan sajak-sajak puisi karya saya yang saya tulis sendiri. Tulisan kata pengantar ini sebenarnya sudah saya tulis cukup lama sekitar pertengahan tahun 2005 lalu. Tulisan ini seakan terus merekam memori saya saat itu yang gandrung akan buku-buku sastra novel, cerpen, maupun puisi dari lokal maupun mancanegara seperti penyair Chairil Anwar, WS. Rendra, Hamka, Sutardji, Pramoedya Ananta Toer, Ahmad Tohari, Seno Gumira Ajidarma dari Indonesia atau Anton Chekov, Leo Tolstoy dari Rusia, Jean Paul Sartre dari Perancis, Friedrich Nietzsche dari Jerman, T.S. Eliot dari Amerika Serikat dan masih banyak lagi. Saya mengambil sudut pandang lain mengenai sastra sebagai wujud ekspresi sosial masyarakatnya dan bukan hanya sekedar hasil budaya manusia semata. Sastra sebagai budaya memiliki fungsi penting untuk menyampaikan aspirasi/gagasan kritis dari kondisi sosial masyrakat yang disampaikan oleh penulis, sastrawan, atau penyair kepada khalayak luas. Selamat membaca!
S

astra identik dengan seni yang mengandung unsur tulisan serta unsur gaya bahasa. Karya sastra sendiri terbentuk dari kepekaan jiwa penulisnya dalam mengungkapkan fenomena yang terjadi baik di dalam hatinya ataupun keadaan yang berada di lingkungan sosial itu sendiri.

Karya sastra menyajikan suatu model kehidupan itu sendiri yang sebagian bergantung kepada kenyataan sosial, alam, dan dunia subjektif manusia yang di dalamnya dapat ditemukan karakter-karakter perjalanan kehidupan dengan mendramatisasi seni tulisan untuk mewakili keadaan di sekitar dengan diungkap melalui emosi jiwa dari hati penulis sehingga dapat menjadi sebuah karya tulisan sastra.

Sastra merupakan wujud budaya bahasa yang dirangkai dengan kalimat indah dengan tujuan memberi makna pesan yang tersirat dalam tulisan tersebut. Jika kita memandang hubungan sosial budaya dengan karya sastra maka dapat dikatakan bahwa sastra juga merupakan ekspresi kebudayaan di dalam suatu unsur masyarakat. Karena di dalam masyarakat mengandung unsur hasil karya intelegensi manusia dalam hal seni dan sebagai wujud dari kebudayaan sosial masyarakat setempat.

Sastra sebagai bagian dari karya seni tentu saja dapat berguna bagi orang lain. Jika karya seni yang diapresiasikan itu memancarkan sinyal komunikasi yang bisa dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Tingkat pemahaman terhadap karya seni yang sedang diapresiasikan, tentu saja sangat beragam, tergantung dari sampai sejauh mana orang tersebut sungguh-sungguh mencintai terhadap karya seni yang sedang diapresiasikan atau disajikan kepada para penikmat sastra itu sendiri.

Sajak syair-syair puisi memang bersifat estetik (indah) bila kita konsumsikan dengan baik maka akan memberikan kenikmatan batiniah. Jiwa kita tergetar, terharu, tersentuh oleh komunikasi artistik, menyibakkan dunia makna yang tak terjangkau kasat mata sehingga dapat memengaruhi keadaan psikologis bagi orang yang membaca syair tulisan sastra tersebut. Pembaca dapat turut serta merasakan apa yang dirasakan oleh penulis atau sastrawan dari dalam hatinya dalam mengungkapkan maksud tulisan.

Sastrawan sebagai individu mempunyai perasaan yang sangat peka  telah dibentuk dari masyarakat yang melahirkannya. Sastrawan sebagai bagian dari masyarakat juga peka membahas keadaan sosial yang tengah dihadapinya sendiri ataupun yang sedang dihadapi masyarakatnya saat ini.

Latar belakang sosio-kultural penulis atau sastrawan juga sangat memengaruhi isi sebuah karya sastra yang ditulisnya. Hal ini dikarenakan karya sastra lahir sebagai representasi bagian kisah hidup manusia selama masih berjalan di atas dunia ini.

Seorang penulis atau sastrawan biasanya selalu mencari inspirasi pada suasana hening, sunyi dan sepi untuk dapat mencurahkan segala isi hatinya tanpa adanya gangguan dari luar agar tetap fokus dan konsisten terhadap karya sastra yang hendak ditulisnya. Seni juga dapat memengaruhi karakter dari kepribadian seseorang. Seorang penulis atau sastrawan selalu merenungi makna arti dari kehidupan itu sendiri. Mirip juga dengan para filsuf yang sedang mencari makna arti kebijaksanaan dan akal-akal logika dari pikiran mereka sendiri.

Kehidupan penulis atau sastrawan itu sendiri memanglah tidak berbeda dari para filsuf yaitu sama-sama terlahir sebagai orang-orang yang peduli dan peka sosial bahkan Leonardo Da Vinci yang juga merupakan seorang, ilmuwan sekaligus seniman ternama dari Italia pernah mengatakan, “Semakin peka jiwa seseorang maka semakin lengkaplah penderitaan duka batin yang dialaminya.” Maka tidak salah, jika banyak orang-orang mengatakan bahwa menulis adalah mengekspresikan emosi hati ke dalam bentuk sebuah tulisan.[] 

Nur Bintang, 2005


Sweet Memory...

Berikut ini adalah salah satu syair puisi karya saya yang sempat menjadi juara I dalam ajang Lomba Cerpen dan Puisi Islami yang diadakan oleh FLP (Forum Lingkar Pena) Purwokerto bekerjasama dengan surat kabar harian nasional ‘REPUBLIKA’ pada tahun 2005 bersamaan dengan acara bedah buku novel “Ayat-Ayat Cinta” bersama penulis novel best seller ‘Habiburrahman El Shirazy’ dan tokoh sastrawan Indonesia ‘Ahmad Tohari.’ Syair puisi yang saya tulis ini juga sempat diterbitkan oleh Majalah lokal “Suara Gerilya” pada edisi bulan September tahun 2005. Syair puisi yang saya tulis ini saya beri judul “Kasidah Sayap-Sayap Proletar.” Berikut ini adalah syair puisinya:

*Kususuri got-got tikus jalanan
Disaat alur-alur debu trotoar memicek mata belekku
Melihat sesak dari tulang-belulang manusia-manusia rombeng
Di gemerlap pengap megah relung sudut kota

*Lihatlah kaum sahayaku yang kere
Berteduh di kardus-kardus lapuk
Berjalan terkulai dan ngesot
Dari tangis para busung pesakitan

*Tolong sampaikan salamku buat  Pak Gusur
Supaya lekas bantu aku mengangkat kasur
Sebelum rumahku dihancur lebur
Digilas roda bisnis properti

*Sampaikan juga salamku buat Sang Khalik
Dari hamba-Mu yang kere ini
Umat-umat marhaen utusan kaum proletar

*Kubentangkan sayap seraya tangan mengadah
Memohon hidayah meminta anugerah
Kunci gembok pintu sorga jazirah
Sebening aroma merdu lagu-lagu kasidah

*Salam tonjok buat tikus-tikus berdasi
Yang doyan makan duit bungkus sambal terasi
Hingga kaumku tak dapat makan sebutir nasi

*Tolong juga sampaikan salamku buat para penjahat
Para maling ayam kelaparan
Yang berpijak pada tanah maha kaya ini
Tanah firdaus anugera illahi

*Tolong dengarkan isi penjara hati kami
Hati nurani kami,
Yang dipecundangi semunya keadilan
Kaum tertindas yang selalu diremehkan!

*Tolong beri kami ketabahan dan kekuatan
Hingga ingin kubakar langit dan bintangpun pergi
Sampai-sampai....?
Aku didamprat dan dimaki-maki oleh matahari
Sebagai imbas dari pembalasan nelangsa batin ini ?

(Nur Bintang, Purwokerto, 2005)

2 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

    BalasHapus
  2. Makasih min Materinya ^^

    BalasHapus