Artikel

Sabtu, 28 Februari 2015

“LOVE UNDERSTANDING : MEMAHAMI CINTA!”


Oleh: Nur Bintang*



Gambar: Dua insan kekasih


“Cinta adalah penawar bagi kesombongan dan tipu diri kita, tabib dari semua kelemahan kita. Hanya dia yang pakaiannya terkoyak oleh cinta yang akan menjadi diri yang sama sekali tak egois.” (Jalaluddin Rumi)


Memahami seseorang yang dicintai termasuk seni enigmatic yang terkadang kita hanya suka menebak untuk sekedar dapat memahami sisi pola pikir maupun sisi emosional dari kekasih hingga akhirnya kebanyakan dari kita terjebak ramalan zodiak perbintangan hanya untuk sekedar memahami karakter pasangan masing-masing.  Pemahaman cinta adalah seni proses. Cinta yang paling dangkal hanyalah baru pada tahap cinta saling memiliki, cinta yang paling agung ialah bukan hanya sekedar memiliki namun merawat cinta itu sendiri agar selalu tetap tumbuh bersemi indah dengan saling menghormati dan menghargai kekasih yang menjadi teman special dalam berbagi suka maupun duka.     
                                                                   
Beberapa hari lalu ada seorang kawan di facebook saya yang memposting artikel menarik mengenai keinginan seorang gadis cantik di Amerika Serikat yang ingin mendapatkan jodoh pendamping hidup pria kaya raya dan pintar. Segala cara digunakan oleh gadis ini untuk mendapatkan para pria lajang kaya. Namun ada tanggapan lain dari pria kaya tersebut dalam memahami keinginan gadis cantik ini. Maaf.. maksud saya memposting artikel ini bukanlah untuk membeda-bedakan jenis kelamin antara perempuan dengan lelaki atau yang biasa disebut seksis (sexist) melainkan usaha saya dalam melakukan salah satu wujud prinsip dari Leonardo da Vinci yang diambil dari bahasa Italia yaitu “curiosita  yang artinya, pendekatan rasa ingin tahu yang tak terpuaskan terhadap kehidupan dan upaya tak kenal lelah untuk belajar terus.

Dalam hal ini,  saya berusaha belajar memahami rasa cinta dari sudut pandang diantara lelaki dan perempuan baik sisi pola pikir maupun sisi emosionalnya. Perhatikan tulisan surat berikut ini dari apa yang ditulis oleh pihak perempuan dan apa yang ditulis oleh pihak lelaki.
……………………………………………
Seorang gadis muda dan cantik mengirimkan surat ke sebuah majalah terkenal di Amerika Serikat, dengan judul: ” APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN UNTUK DAPAT MENIKAH DENGAN PRIA KAYA?”
Saya akan jujur tentang apa yang akan coba saya katakan di sini. Tahun ini saya berumur 25 tahun. Saya sangat cantik, mempunyai selera yang bagus akan fashion. Saya ingin menikahi seorang pria dengan penghasilan minimal $500ribu/tahun. Anda mungkin berpikir saya matre, tapi penghasilan $1juta/tahun hanya dianggap sebagai kelas menengah di New York .
Persyaratan saya tidak tinggi. Apakah ada di forum ini mempunyai penghasilan $500ribu/tahun? Apa kalian semua sudah menikah? Yang saya ingin tanyakan:
“Apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti anda? Yang terkaya pernah berkencan dengan saya hanya $250rb/tahun. Bila seseorang ingin pindah ke area pemukiman elite di City Garden New York, penghasilan $ 250rb/tahun tidaklah cukup.”
Dengan kerendahan hati, saya ingin menanyakan :
“Dimana para lajang-lajang kaya hang out?”
“Kisaran umur berapa yang harus saya cari?”
“Kenapa kebanyakan istri dari orang-orang kaya hanya berpenampilan standar?”
“Saya pernah bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan tidak menarik, tapi mereka bisa menikahi pria kaya?”
“Bagaimana Anda memutuskan, siapa yang bisa menjadi istrimu, dan siapa yang hanya bisa menjadi pacar?”

ttd,
“Si Cantik”

Seorang pria yang bekerja di Finansial Wall Street membalas surat tersebut: “Saya telah membaca suratmu dengan semangat. Saya rasa banyak gadis2 di luar sana yang mempunyai pertanyaan yang sama. Ijinkan saya untuk menganalisa situasimu sebagai seorang profesional.”
Pendapatan tahunan saya lebih dari $500rb, sesuai syaratmu. Jadi saya harap semuanya tidak berpikir saya main-main di sini. Dari sisi seorang bisnis, merupakan keputusan salah untuk menikahimu.
Jawabannya mudah saja, Saya coba jelaskan, coba tempatkan “kecantikan” dan “uang” bersisian, dimana Anda mencoba menukar kecantikan dengan uang:
Pihak A menyediakan kecantikan, dan pihak B membayar untuk itu, hal yang masuk akal. Tapi ada masalah disini, kecantikan Anda akan menghilang, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa ada alasan yang bagus. Faktanya, pendapatan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi Anda tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun. Karena itu, dari sudut pandang ekonomi, saya adalah aset yang akan meningkat, dan Anda adalah aset yang akan menyusut. Bukan hanya penyusutan normal, tapi penyusutan eksponensial.
Jika hanya (kecantikan) itu aset Anda, nilai Anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang. Dari aturan yang kita gunakan di Wall Street, setiap pertukaran memiliki posisi, kencan dengan Anda juga merupakan posisi tukar. Jika nilai tukar turun, kita akan menjualnya dan adalah ide buruk untuk menyimpan dalam jangka panjang, seperti pernikahan yang Anda yang Anda inginkan. Mungkin terdengar kasar, tapi untuk membuat keputusan bijaksana, setiap aset dengan nilai depresiasi besar akan dijual atau “disewakan”.
Siapa saja dengan penghasilan tahunan $500rb, bukan orang bodoh. Kami hanya berkencan dengan Anda, tapi tidak akan menikahi Anda. Saya akan menyarankan agar Anda lupakan saja untuk mencari cara menikahi orang kaya. Lebih baik Anda menjadikan diri Anda orang kaya dengan pendapatan $500rb/tahun. Ini kesempatan lebih bagus daripada mencari orang kaya bodoh. Mudah-mudahaan balasan ini dapat membantu. Jika anda tertarik untuk servis “sewa pinjam”, hubungi saya. J.P. Morgan.
J.P. Morgan: Pengusaha keuangan paling berpengaruh abad 20.
(Sumber: /motivationplannet.wordpress.com)
……………………………………………
Perhatikan pendapat dan pemahaman dari tulisan di atas. Apakah Anda melihat suatu perbedaan sudut pandang baik dari sisi pola pikir maupun sisi emosional dari pihak perempuan dan pihak laki-laki? Apa menurut pendapat Anda? Sangat jelas dari analisa tulisan di atas jika pihak perempuan terlihat lebih emosional sedangkan pihak lelaki jauh lebih rasional. Namun apakah lelaki dapat mempertahankan rasionalitasnya ketika jatuh cinta? Bukankah cinta itu berhubungan dengan rasa jiwa yang cenderung irasional? Apakah perempuan selalu tidak bisa berpikir rasional? Padahal kita tahu, dari segi akademis jika perempuan itu sebenarnya jauh lebih cerdik dan pintar dari laki-laki. Kita ketahui dari hasil riset biologi-genetika jika ternyata gen kecerdasan anak itu diturunkan oleh ibu bukan dari ayah? Logikanya, jika terlahir seorang anak golongan cerdas berarti anak tersebut mewarisi gen kecerdasan dari ibunya. Sebenarnya, ayah hanya berpeluang besar mewarisi rasa emosional kepada anaknya.
Memahami rasa cinta diantara lelaki dan perempuan sebenarnya kita sedang berusaha memahami ‘neurologi’ mengenai cara kerja otak. Intinya, bagaimana memahami pasangan masing-masing mengenai kinerja otak sebelah mana yang menjadi dominan bagi dirinya.  Dalam hal ini ialah otak kanan atau otak kiri..? ini sangat mempengaruhi gaya cinta dari pasangan kekasih Anda. Tidak percaya? Silahkan lihat gambar di bawah ini, diantara dua gambar ini mana gambar yang paling menarik menurut Anda..?

Gambar A: Bibop, Gil Mayers


Gambar B: Blue Note, Gil Mayers

        Jika Anda cenderung memilih gambar A yang kaya akan warna menunjukkan jika gaya kerja otak Anda dominan otak kanan (kreatif) sedangkan jika Anda cenderung memilih gambar B yang hanya berwarna hitam-putih saja menunjukkan jika gaya kerja otak Anda dominan otak kiri (logis). Gaya dominan cara kerja otak Anda menunjukkan “Romantic Intelligence(Kecerdasan Bercinta) yang sesungguhnya. Para ahli neurologi, psikologi, biologi, bahkan sosiologi sudah lama melakukan kajian penelitian mengenai cinta ini berhasil membagi cinta kasih ini menjadi tahapan tujuh bagian dari gaya kinerja otak yaitu:
- Cinta erotis (eros) berlandaskan hawa nafsu birahi (lebih baik dilakukan jika sudah resmi menikah!).
-Cinta platonis berlandaskan persahabatan dan saling percaya.
-Cinta romantis berlandaskan rasa kegembiraan dan ketentraman.
-Cinta praktis (pragma) berlandaskan rasa saling menguntungkan satu sama lain.
-Cinta filosofis berlandaskan rasa saling menghormati nilai dan keyakinan masing-masing.
-Cinta intelektual berlandaskan pengertian kegemaran/hobi pasangan.
-Cinta abadi berlandaskan rasa kasih sayang dan pengorbanan untuk suatu hubungan dalam waktu jangka panjang (biasanya menjadi pasangan suami-isteri).

Dari jenis-jenis cinta di atas termasuk ke dalam manakah diri Anda?


Sumber: http://2.bp.blogspot.com/_Gaackc4LRHw/TGYgToz3uBI/AAAAAAAAABU/iJKeOvd7rD8/s1600/neuron.jpg
Gambar: Dominasi perbedaan antara otak kanan dengan otak kiri
Gaya bercinta dari dominasi otak baik otak kanan maupun otak kiri bisa dilihat maupun dirasakan. Menurut peneliti Sally Springer., Ph.D. penulis buku Left Brain, Right Brain bahwa kinerja otak sangat menentukan langkah Anda dalam urusan soal asmara. Korelasi antara otak dan asmara dilihat dari dominasi otak kiri ialah pandai merayu melalui pilihan kata yang tepat, tidak mudah mengumbar emosi, tidak mudah jatuh hati, intens dalam membina sebuah hubungan, bicara tidak basa-basi langsung pada inti permasalahan, dalam bercinta Anda tetap mengedepankan nalar rasio dan tidak terlalu menggunakan perasaan, Anda terkadang suka mengetes kesetiaan kekasih Anda, Anda berusaha mencari pilihan kekasih yang terbaik melebihi mantan-mantan Anda di masa lalu. Korelasi antara otak dan asmara dilihat dari dominasi otak kanan ialah Anda suka berbicara spontan, memiliki rasa empati yang tinggi, mudah tersentuh hatinya/sensitif, pandai bersosialisasi, menunjukkan emosi, mudah jatuh hati, mudah terlarut oleh suasana dan hasrat.

Sumber: http://wp.production.patheos.com/blogs/lovejoyfeminism/files/2013/02/mars-venus.jpg
                     Gambar: Lelaki diibaratkan sebagai Planet Mars (maskulin) dan perempuan diibaratkan sebagai Planet Venus (feminin)

Pemahaman cinta dari lelaki maupun perempuan yang dikutip dari buku “Sillyman from Mars, Pittywoman from Venus”  karya Allan dan Barbara Pease yang menandakan secara anatomi, psikologis, dan sosiologis bahwa lelaki dan perempuan berkembang dengan cara yang berbeda termasuk perbedaan hormon yang dinilai cukup berpengaruh. Pengaruh hormon sangat menentukan kadar cinta emosional Anda seperti hormon estrogen (feminin) dan hormon testosteron (maskulin). Normalnya, jumlah hormon testosteron lebih sering ditemukan pada jenis kelamin lelaki dan hormon estrogen lebih sering ditemukan pada jenis kelamin perempuan. Jumlah hormon estrogen (feminin) yang berlebih pada lelaki bisa berdampak pada perubahan orientasi seksualnya yang berkepribadian seperti perempuan. Hormon estrogen membentuk genetika otak janin pada perempuan dengan kromosom XX dan jumlah hormon testosteron (maskulin) yang berlebih pada perempuan juga bisa berdampak pada perubahan orientasi seksualnya yang dapat berkepribadian seperti lelaki. Hormon testosteron membentuk genetika otak janin pada laki-laki dengan kromosom XY sehingga jika menemui kasus semacam ini diperlukan suatu penanganan khusus melalui pendekatan baik religi, medis, psikologis bahkan sosiologis.

Sumber: http://www.mantlethought.org/sites/default/files/article/323/body-images/Noam%20Chomsky.jpg
Gambar: Noam Chomsky adalah Profesor lingusitik dari Massachusetts Institute of Tecnology (MIT) di Amerika Serikat yang melogikakan bahasa dengan aturan dasar hukum matematika.

      Mendengar kata ‘cinta’ maka semua akan selalu dilakukan atas nama kasih sayang, cinta kasih. Sebegitu kuat defenisi kata ‘cinta’ hingga semua orang rela melakukan apa saja atas nama ‘cinta’. Kekuatan bahasa menurut filsuf linguistik terkemuka Yahudi-Amerika yaitu Noam Chomsky ternyata mampu mengendalikan cara berperilaku manusia melalui pembangkitan kinerja otak kanan yang menggugah emosional. Hal ini bisa dilihat dari karya sastra yang sudah ada seperti Romeo-Juliet, Layla Majnun, Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri yang kesemuanya rela berkorban atas nama cinta dengan bentuk kisah tragedi. Namun yang perlu diingat adalah keseimbangan otak kanan dan otak kiri dalam memahami cinta seperti apa yang pernah diucapkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW yakni Ali bin Abi Thalib, “Cintailah kekasihmu sekadarnya saja sebab bisa saja suatu saat nanti dia akan menjadi orang yang paling kau benci. Dan bencilah orang yang membencimu sekadarnya saja karena bisa jadi suatu saat dia akan menjadi orang yang paling kau sayang.” 

Sumber: chucks-heart-love-couple.jpg
Gambar: Romantisme sepasang kekasih

Pada dasarnya mengenai hal cinta jika kelemahan lelaki ada pada matanya terutama melihat sesuatu yang dianggap indah seperti kecantikan sehingga dapat mematikan rasionalitasnya (irasional) untuk berusaha memiliki dengan melalui cara seni bujuk rayu (flirting) sedangkan kelemahan perempuan ada pada telinganya karena bujuk rayu, sentuhan, rasa ingin didengarkan, perhatian serta memberi pujian adalah hal yang sangat disukai perempuan sehingga dapat melemahkan hatinya serta menggugah rasa emosionalnya. Namun pengendalian emosional sangat bergantung dari dominasi kinerja salah satu otak antara lelaki dan perempuan.

Rasa cinta akan selalu ada dalam diri setiap manusia bahkan akan selalu mengalami perkembangan. Percintaan anak usia remaja di bawah usia 23 tahun baru sebatas cinta pada tahap ketertarikan fisik saja, egoisme tinggi, belum mandiri dan masih dangkal untuk membicarakan mengenai komitmen masa depan sehingga dianggap masih butuh nasehat, pendampingan, pengawasan khusus dari orang yang lebih dewasa atau orang tua. Usia 23 tahun-25 tahun adalah usia dewasa tanggung yang sudah memahami makna arti cinta sesungguhnya dengan memahami kepribadian kelebihan dan kekurangan dari kekasih masing-masing namun masih perlu untuk belajar mengendalikan emosi dan belajar lebih mandiri. Usia di atas 25 tahun sudah dianggap cukup matang dalam bersikap dan bertindak secara lebih dewasa dalam memahami ketulusan cinta. Jika sudah mandiri secara ekonomi maka dianggap lebih baik untuk membicarakan ‘komitmen’ masa depan menuju pintu gerbang pernikahan. Kecenderungan perubahan rasa cinta dari usia menginjak remaja hingga sampai usia dewasa/tua menunjukkan perubahan dari gaya cinta yang semula hanya berlandaskan rasa emosional dan nafsu mulai menuju rasa cinta yang lebih pragmatis (menjalani sesuai kondisi kenyataan yang sudah ada).

Ada cara dalam memaknai kecerdasan bercinta (romantic intelligence), jika lelaki diidentikkan sebagai Planet Mars sedangkan perempuan diidentikkan sebagai Planet Venus. Lelaki memandang cinta dengan rasio sedangkan perempuan memandang cinta dengan emosi. Jalan tengah yang bisa dilakukan dengan kecerdasan romantis. Menyatakan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan Anda pada saat waktu, situasi, kondisi yang tepat dan benar. Namun sabda dari Nabi Muhammad SAW mungkin bisa menjadi pedoman bagi kita semua untuk memilih kekasih pendamping hidup terbaik yang dilihat dari tiga aspek utama yaitu rupanya, hartanya, dan agamanya. Namun sebaik-baik pilihan yang paling utama adalah memilih agamanya. Rupanya terkait dengan keturunan yang baik dan bukan berarti harus menjadi tampan atau cantik karena soal tampang itu relatif yang jauh lebih penting adalah rasa nyaman itu sendiri dengan cara berpenampilan rapi dan menarik ketika bersama pasangan kekasih, hartanya terkait dengan ilmu dan kemampuan ekonomi dalam mencari nafkah lahir-batin dalam menjalani bahtera rumah tangga kelak, agamanya terkait keimanan dengan saling membimbing untuk kebaikan di dunia dan di akhirat kelak. Semoga bermanfaat![]

*Nur Bintang adalah seorang pengamat sosial dan budaya.

Sumber Referensi:
-Alan dan Barbara Pease. 2004. Sillyman from Mars, Pittywoman from Venus. Curiosita Publishing.
-Dian Widianti, S.Psi. 2006. Ensiklopedi Cinta. PT Mizan Bunaya Kreativa: Bandung.
-Michael J. Gelb. Terjemahan T. Hermaya. 2002. Menjadi Jenius Seperti Leonardo da Vinci. PT  Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
-Romantic Intelligence. 2004. Enigma Publishing: Yogyakarta.
-Wahyu Untara. 2005. Segarkan Pikiranmu!; Renungan Jenaka dari Para Pemikir Dunia. Teras Buku Kita: Yogyakarta.


ooo

Rabu, 04 Februari 2015

MENJADI SEORANG ‘STREET TEACHER’!


Oleh: Nur Bintang*


Gambar: https://iloveaacpl.files.wordpress.com/2009/07/src-2009-clip-art-teen-color-8.jpg


Kita sendiri sebenarnya tahu bahwa nenek moyang bangsa Indonesia pada zaman dulu lebih dominan menggunakan otak kanan (pengolahan emosi). Hal ini dibuktikkan dengan budaya kekeluargaan, gotong-royong, tepo selira. Namun, setelah datangnya penjajahan kolonial Belanda di nusantara maka penjajah lebih suka mengajarkan penggunaan otak kiri di sekolah-sekolah yang berdasarkan hitungan untung-rugi sehingga berakibat kebanyakan lulusan sekolah pada saat itu bahkan hingga kini (mudah-mudahan tidak selamanya) lebih banyak mencetak anak-anak murid dengan karakter individualis.


Ide tulisan ini saya rangkum dari berbagai pengalaman yang saya dapatkan ketika dulu masih mengikuti pelatihan/training menjadi salah seorang staff pengajar di salah satu lembaga bimbingan belajar yang mulai eksis di kota asalku bahkan saya sempat mengikuti workshop mengenai manfaat penting semi-hypnoterapy sebagai bagian dari self hypnosis yang dipandu dan diajarkan oleh Mr. Subur Putra yang dikenal sebagai seorang konsultan pendidikan, motivator sekaligus master semi-hypnoterapy yang cukup terkenal di Indonesia melalui karya buku-bukunya. Beberapa dari metode semi-hypnoterapy ini pernah saya terapkan dalam kegiatan belajar-mengajar saat saya dulu masih menjadi seorang kepala unit sekolah merangkap staff pengajar di salah satu lembaga pendidikan yang sangat berkembang di Kota Jakarta. Hasilnya? Sangat membantu saya ketika menghadapi anak-anak murid yang beraneka ragam karakter, gaya belajar dan latar belakangnya. Walaupun kini saya sudah tidak bekerja menjadi seorang pengajar namun tidak ada salahnya berbagi ilmu pengetahuan yang dapat memberi manfaat bagi sesama manusia karena amalan manusia yang paling utama adalah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada sesama.


Gambar: Perkembangan teknologi internet

Kita tahu saat ini bahwa belajar telah mengalami tahap revolusi. Pola pendidikan konvensional (kuno) selalu mengedepankan kegiatan belajar mengajar yang harus selalu di dalam kelas, terkesan serius, guru yang mengajar terkesan galak bahkan guru dianggap sebagai subjek belajar sedangkan murid hanya menjadi objek yang bisanya cuma hanya diam mendengarkan tanpa ada inisiatif bertanya ataupun menjawab dalam proses kesetaraan transfer ilmu pengetahuan. Kini zaman telah berubah, di zaman yang serba modern ini, transfer ilmu pengetahuan antara guru dan murid sangatlah berbeda. Perkembangan teknologi internet dan arus informasi yang cepat membuat kesetaraan transfer ilmu pengetahuan mulai berubah. Murid-murid di zaman era digital ini mulai dapat mengakses internet secara sehat untuk menambah ilmu pengetahuan mereka dengan membaca artikel-artikel blog yang bermanfaat agar bisa memahami banyak ilmu pengetahuan. Guru saat ini lambat-laun nampaknya mulai menyadari hal tersebut sehingga kini guru lebih banyak memfasilitasi inisiatif dan potensi anak-anak muridnya melalui kegiatan penelitian yang biasa ditemukan anak-anak murid dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah. Dengan kata lain, kini anak-anak murid mulai berubah kedudukannya menjadi subjek belajar secara mandiri.

Kemandirian dalam belajar dapat dilihat melalui contoh salah satu universitas yang paling bergengsi di dunia saat ini yaitu Harvard University di Amerika Serikat yang kemudian diikuti oleh universitas-universitas prestisius lainnya seperti Stanford University, Princeton University, Yale University, Massachusetts Institute of Technology, Columbia University, Johns Hopkins University dan lain-lain. Universitas Harvard telah memodernisasi perangkat kegiatan belajar-mengajar perkuliahan bagi seluruh dosen dan mahasiswanya dengan menggunakan perangkat canggih computer tablet (gadget) dengan sistem operasi android dari google atau I-pad yang menggunakan sistem operasi apple sendiri yang diproduksi oleh Perusahaan Apple. Artinya, jika computer tablet (gadget) ada di genggaman para mahasiswa maka seluruh informasi ilmu pengetahuan di dunia bisa diketahui oleh para mahasiswanya dengan cepat selama 24 jam nonstop walaupun inisiatif ini masih menimbulkan banyak persepsi pro dan kontra.



Gambar: http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2014/08/21/127/893603/buku-fisik-vs-ebook-STw.jpg
Perkembangan elektronik buku (ebook) lambat laun mulai mengikis eksistensi buku.


Penilaian pro masyarakat terhadap penggunaan teknologi gadget berkaitan dalam issue penyelamatan lingkungan terutama konservasi hutan yang dimana banyak kertas dibuat berasal dari bahan kulit kayu tumbuh-tumbuhan. Kertas kini mulai diganti oleh aplikasi dalam computer dalam bentuk ebook. Adapun penilaian kontra masyarakat mengenai perkembangan teknologi digital penggunaan gadget ternyata memberi efek buruk kepada para penggunanya akibat pengaruh gelombang elektromagnetik yang dipancarkan gadget dapat mengakibatkan tersedotnya aliran biolistrik tubuh yang berasal dari gerakan jantung dan nanti akan berdampak menembus melalui pori-pori kulit sehingga berakibat tubuh penggunanya menjadi tidak seimbang (kurang sehat) dan cepat lelah. Manfaat buku di dunia, dirasa masih dibutuhkan saat ini dalam kegiatan proses belajar-mengajar terutama mengenai manfaat kertas sebagai bagian dari alat tulis dan keberlangsungan industri media dan penerbitan buku saat ini yang dirasa penting dalam menciptakan banyak lapangan pekerjaan.

Pemahaman saya dalam hal seni mengajar menjadi street teacher ini sebenarnya bukan hanya dilihat dari canggihnya peralatan yang mendukung kegiatan belajar-mengajar karena peralatan hanya sebagai sarana pendukung. Hal yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah spirit ruh-nya yaitu proses belajar yang menyenangkan (fun learning). Kita ketahui bahwa belajar lebih banyak menekankan anak-anak murid secara visual dengan melihat serta menggunakan panca indera tubuh. Seni mengajar yang dilakukan para guru saat ini yang lebih baik seperti yang dikatakan oleh Mr. Subur Putra ialah melalui metode semi-hypnotherapy (menggabungkan kekuatan pikiran dan perasaan) dengan mengedepankan afektif (kasih sayang dan sikap budi pekerti), psikomotorik (keahlian/keterampilan) dan kognitif (teori dan ilmu pengetahuan). 

Tiga aspek ini harus diberikan secara seimbang kepada anak-anak murid dalam proses tahap perkembangan psikologi ke arah yang lebih baik. Dalam mengajar kini guru dapat lebih fleksibel terhadap anak-anak muridnya dengan menghindari pendidikan yang menggunakan cara kekerasan, tidak monoton, menghidupkan ruang diskusi diantara anak-anak muridnya untuk melatih rasa percaya diri dan inisiatif, proses belajar bisa dilakukan melalui permainan edukasi, menonton film-film edukasi bahkan dapat dilakukan belajar di luar kelas yang mendukung kegiatan belajar-mengajar seperti duduk di taman, duduk di kantin, mengamati lingkungan sekitar dengan mengedepankan proses kegiatan belajar yang menyenangkan yang dilakukan oleh guru. Komunikasi ruang antara guru dan anak murid yang bersifat setara. Guru saat ini harus peka terhadap perubahan zaman. Guru harus mengikuti trend selera anak-anak muda agar lebih menarik dan dapat merangkul rasa ingin tahu anak-anak muridnya. Jadilah seorang “street teacher” yang dapat mengajar anak-anak murid dimana saja dan kapan saja melalui proses kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan.  

Kunci cara mengajar yang efektif bagi seorang guru/pengajar sebenarnya ialah dengan menguatkan otak kanan sehingga secara otomatis otak kiri juga ikut dinaikkan mengimbangi perkembangan otak kanan. Keresahan dunia pendidikan saat ini ialah dampak dari perkembangan teknologi digital seperti gadget yang dapat mengubah pola kebiasaan cara membaca dari anak-anak murid dengan selalu cenderung menundukkan kepala. Sehingga hal ini, berakibat dapat mengurangi suplai oksigen ke dalam otak yang volumenya semakin mengecil. Dampak buruk yang ditimbulkan ialah merusak daya ingat kemampuan otak.



Gambar: http://bangkitwibisono.com/imgupl/_otak%203.JPG
Perbedaan fungsi otak kiri dengan otak kanan


Tuhan menganugerahi manusia dengan memiliki otak sebagai pusat pikiran positif dan pikiran negatif. Menurut para ahli psikologi klinis maupun para ahli neurologi mengungkapkan bahwa setiap hari individu manusia memiliki 60.000 pemikiran di otak yang muncul kemudian dipatri di jantung menjadi perasaan. Pikiran dalam hal ini cenderung kepada bentuk frase, kata, atau kalimat. Pada intinya, perasaan dan pikiran memiliki hukum tarik-menarik dengan alam semesta baik itu negatif maupun positif. Usahakan untuk selalu berpikir positif untuk menghasilkan perasaan yang positif sehingga dalam tubuh kita selalu memancar aura tubuh yang positif pula. Bedakan sanubari dan hati nurani. Nurani dalam belajar merupakan puncak tertinggi yang lebih mengedepankan otak kanan, emosi, cinta, sayang. Hal ini sangat berbeda dengan sanubari lebih mengedepankan keinginan, otak kiri, panca indera, hawa nafsu.



Gambar: http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/11/1353059005115745426.jpg
Suasana ketika guru mengajar di dalam kelas.

*Seorang guru/pengajar yang baik harus memiliki:
1) Afektif (keteladanan sikap guru). Contoh: tidak membawa handphone ke dalam kelas, tidak merokok di dalam kelas, tidak boleh berkata negatif yang menurunkan mental/semangat kepada siswa, tidak boleh berlaku kasar atau bahkan melakukan tindak kekerasan terhadap murid.
2) Psikomotorik. Contoh: Seorang guru harus aktif ketika mengajar (jangan diam, komunikatif serta antusias).
3) Kognitif. Contoh: Seorang guru harus dituntut pintar, cerdas, inovatif, rajin membaca.

*Semi-hypnoterapy dilakukan dengan cara kerja membuat analogi menaikkan otak kanan seperti membuat alur syair lagu atau cerita inti konsep sehingga mudah untuk diingat daripada sekedar menghafal istilah kata-kata atau rumus yang dalam hal ini dilakukan melalui cara: 
1) Stimulasi pikiran dan perasaan.
2) Seni komunikasi.
3) Seni persuasi.
4) Seni alam bawah sadar dengan menggunakan gelombang Theta untuk menembus daya kritis anak-anak murid melalui hypnosis seperti memberi sugesti (daya saran) kepada alam bawah sadar anak-anak murid melalui relaksasi pemejaman mata sambil membayangkan sesuatu yang disugestikan guru/pengajar kepada anak-anak murid.

*Seorang guru/pengajar yang baik harus bisa membuat urutan analogi pemahaman berdasarkan semi-hypnoterapy dengan cara:
1) Menguraikan suatu materi dari hal-hal pokok terlebih dahulu.
2) Menguraikan suatu materi dari hal-hal penting.
3) Menguraikan suatu materi dari hal-hal kecil.
4) Menguraikan suatu materi  dari hal-hal sepele di sekitar kita.

*Seorang guru/pengajar yang baik harus memahami empat macam gelombang pada otak:
1) Gelombang Beta (pikiran sadar serta kritis).
2) Gelombang Alpha (kondisi rileks, menyenangkan, kondisi ideal untuk belajar).
3) Gelombang Theta (tahap awal tidur, pikiran memproses hari ini).
4) Gelombang Delta (tidur nyenyak).



Gambar: http://3.bp.blogspot.com/-KDk47cI7sLs/UqbxJ5pmVtI/AAAAAAAAAxA/_UyD2dXq1yE/s1600/brain_brainwaves.jpg
Ilustrasi gelombang otak pada manusia.

*Dalam mengajar usahakan guru/pengajar untuk selalu menjaga frekuensi otak anak-anak murid pada gelombang Alpha dan Theta. Berikut ini adalah penjelasan mengenai gelombang otak pada manusia:
1) Gelombang Beta (frekuensi 12-25 Hz)
Kondisi terjaga/kesadaran penuh (logika dan analisis tinggi). Contoh: mengerjakan soal-soal matematika, berdebat, olahraga, berfilsafat, galau, memikirkan hal-hal yang rumit.

2) Gelombang Alpha (frekuensi 8-12 Hz)
Tubuh dan pikiran dalam keadaan rileks (menyenangkan).

3) Gelombang Theta (frekuensi 4-8 Hz)
Keadaan tidur yang disertai mimpi. Mimpi berguna menyelamatkan manusia dari kematian.

4) Gelombang Delta (frekuensi 0,1-4 Hz)
Situasi tidak sadar sama sekali atau tertidur terlelap tanpa mimpi (keadaan pingsan). Gelombang 0,0 Hz pada otak manusia dapat menyebabkan kematian.


Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-GVNxkc4X_Hk/UxwMK1fyvJI/AAAAAAAAAEg/-XsFeSkGbMU/s1600/Brainwave-Traces.jpg
Empat wujud cara kerja gelombang otak pada manusia.

Sebelum mengajar di dalam kelas maka alangkah lebih baiknya guru melakukan semi-hypnoterapy kepada anak-anak murid dengan selalu tersenyum ramah untuk memancing perasaan rileks dan menyenangkan kepada mereka sehingga akan membangkitkan transfer gelombang otak Alpha serta untuk melemahkan gelombang otak Beta dari mereka. Kemudian guru membuat nasehat sugesti kata-kata motivasi sukses dengan mengajak anak-anak murid  untuk memejamkan mata bersama-sama membangkitkan rasa semangatnya melalui transfer gelombang otak Theta. 

*Hal-hal yang penting untuk dilakukan oleh seorang guru/pengajar sebelum aktif memulai kegiatan belajar-mengajar:
1) Niatkan mengajar dalam hati sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Persiapkan bahan mengajar dengan baik dengan memperhatikan RPP, silabus dan permainan kelas. Buatlah sketsa bahan mengajar dengan mind mapping sederhana. 
3) Bayangkan suasana mengajar yang menyenangkan sehingga suatu saat dapat terwujud menjadi suatu kenyataan.
4) Munculkan rasa sayang dan cinta terhadap anak-anak murid dengan membayangkan wajah mereka satu-persatu (usahakan hafal nama muridnya, sebut nama-nama murid di kelas Anda agar mereka senang).
5) Siapkan bahan mengajar, cerita motivasi, cerita lucu yang menghibur (joke), anekdot, kisah pribadi positif, cerita orang sukses, cerita inspiratif sederhana dll. Sebagai bahan yang akan diramu di depan kelas nanti kepada anak-anak murid dimana saja dan kapan saja.



Gambar: https://asehat.files.wordpress.com/2011/11/dekat-dengan-guru-sehat.jpg
Guru yang baik memberikan perhatian dan kasih sayang kepada setiap muridnya.

*Seorang guru/pengajar yang baik harus bisa mengenal gaya belajar dari anak-anak muridnya:
1) Gaya belajar visual, anak-anak murid lebih dominan belajar melalui jarak pandang dan ruang. Solusinya yaitu dengan selalu memberikan perhatian dan selalu membimbing mereka secara bertahap hingga akhirnya bisa secara mandiri.
2) Gaya belajar auditory, anak-anak murid lebih dominan belajar melalui indera pendengaran. Solusinya yaitu dengan selalu memberikan perhatian kepada mereka dengan belajar melalui cara membacakan cerita, mendengarkan lagu dan mendengarkan dialog.
3) Gaya belajar kinestetis, anak-anak murid lebih dominan belajar melalui banyak gerak. Solusinya yaitu dengan selalu memberikan perhatian kepada mereka dengan belajar melalui cara bermain, berdialog, bernyanyi. Pada umumnya, gaya belajar dari anak-anak kinestetis yang aktif cenderung memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

Nur Bintang* adalah seorang pengamat sosial dan budaya.

Oooo

Sumber Referensi: 
-Workshop “Revolusi Seni Mengajar Menjadi Guru Impian” dari Mr. Subur Putra, master semi-hypnotherapy dalam diklat staff pengajar gribel di Asiatic Resto CafĂ©, Purwokerto pada tanggal 12 Juli 2014.
-Indra Majid dalam free e-book “Mengenal Hipnotis Modern”.
-Yan Nurindra dalam free e-book “Hypnosis for Dummies” edisi 1 November 2008.