Artikel

Jumat, 26 Desember 2014

JAKARTA PAGI INI! (SEBUAH DISTORSI, SEBUAH SIMFONI?)



Cerpen oleh: Nur Bintang*


Persetan dengan bantuanmu!teriak Presiden Soekarno kepada duta besar Amerika Serikat di depan publik lebih dari setengah abad yang lalu. Pembalasan yang kejam segera datang. Setelah kudeta yang disponsori oleh Amerika Serikat dan rezim fasis berkuasa hingga hari ini, Jakarta telah berubah  menjadi tempat dengan motto Persetan dengan rakyat! (Counter Punch, ”The Perfect Fascist City: Take a Train in Jakarta”, edisi 17-19 Februari 2012).


Sumber foto: http://www.bakesbangpoljakarta.com/galeri/All%20About%20Jakarta/d0015d6aa3cc328..jpg


Hari ini aku terbangun dari tidurku seraya berjalan tergopoh-gopoh menuju ke kamar mandi. Alasannya, hanya karena diriku mendengar alarm dari dering ponselku dengan alunan hits musik dangdut yang lagi booming  saat ini dengan judul “Sakitnya tuh di sini!”.  Iya… ini hari pertamaku masuk kerja di sebuah perkantoran elite kawasan Soedirman, Jakarta. Masih terngiang di ingatanku bagaimana ayah dan ibuku sepagi buta ini harus berangkat mengangkut barang dagangan sayur-mayur ke salah satu sudut pasar tradisional di kampungku. This is Jakarta bro.. ada yang bilang Jakarta itu lebih kejam dari ibu tiri, Jakarta itu kota sibuk selama 24 jam penuh (gak kalah sibuk dibandingkan dengan kota-kota besar di dunia seperti London, Berlin, Amsterdam, Paris, Seoul, Tokyo, hingga New York), Jakarta sering dicap sebagai tempat pusat segala tindak kejahatan (dari bajingan kelas coro, maling kelas teri bahkan penjahat kelas kakap berdasi ala ‘Bento’ konon katanya semua bisa dilihat di sini bahkan ada yang bangga jika diliput masuk televisi!), Jakarta sebagai pusat simbol gaya hidup modern masyarakat kelas atas di Indonesia (so pasti!), Jakarta sebagai pusat kebudayaan/trend setter sekaligus simbol peradaban Indonesia (masa sih?), Jakarta tidak memberikan fasilitas ruang-ruang publik bagi interaksi sosial masyarakatnya (banyak lahan di Jakarta yang kini disulap menjadi arena lapangan golf, areal gedung perkantoran, bahkan areal parkir), Jakarta sebagai pusat hiburan dengan menjamurnya tempat-tempat diskotek, cafĂ©, dan mall-mall (konon jumlah mall-mall di Jakarta jauh lebih banyak jika dibandingkan jumlah mall-mall di Singapore, really?), Jakarta sebagai pusat bisnis di Indonesia (dari bursa pasar saham, pasar gelap, pasar esek-esek, sampai pasar malam semua ada di sini!), Jakarta macet atau Jakarta kebanjiran? (itu sudah berita basi kalo tidak banjir dan macet itu bukan Jakarta namanya!).

Anehnya lagi bro dan sista, orang-orang di kampungku menganggap belum modern atau menjadi orang kota (urban) jika kalian belum berkunjung ke Jakarta. Tidak barang aneh ada prestise tersendiri jika pulang ke kampung halaman mengendarai kendaraan berpelat “B” rasanya sudah di atas angin entah itu milik pribadi atau harus menyewa sekalipun. Saat diriku berangkat ke Jakarta maka orang-orang di kampung langsung memanggilku sebagai “calon orang sukses”. Dalam batinku sudah serasa jadi orang penting ajah.. ya ada paradigma yang berbeda ketika kita mendengar kata “Jakarta” yang terkesan dan bermakna “high” atau tinggi jika dibandingkan dengan sebutan kota-kota kecil lainnya di Indonesia yang dianggap masih belum modern dan terbelakang. Sebenarnya apa yang mereka ketahui tentang Jakarta? Bukan maksud saya bersikap sinis kepada Jakarta melainkan bentuk kepedulianku kepada temanku, sekaligus sahabatku yang bernama Jakarta. Panas, penat, dan banyak nyamuk itu yang aku rasakan ketika aku memikirkan Jakarta.

 Hidup di Jakarta itu ibarat laboratorium dimana segala macam masalah sosial bisa diuji cobakan kepada masyarakatnya untuk dipelajari. Seberapa kuat penduduk Jakarta dapat bertahan hidup..? menjadi bagian dari proses seleksi alam. Saya rasa banyak dari mereka yang belum memahaminya.. ini mungkin sangat paradoks ketika pernah saya berjalan di ujung jalan-jalan kawasan elite di Jakarta dengan hiasan gedung pencakar langit nan megah namun di kanan-kiri masih banyak gubug-gubug reot (slum) sebagai dampak potret kemiskinan arus urbanisasi.. Ini bukan salah Jakarta… ini salah masyarakat kita sendiri termasuk saya sendiri yang belum menyayangi temanku, Jakarta..!!! Pernah kalian dengar wisata kemiskinan? Itu hanya ada di Jakarta. Setiap bulan berbondong-bondong para pelancong dari luar negeri seperti turis asal Jepang dan turis asal Amerika Serikat melakukan tur wisata kemiskinan dengan mengunjungi pemukiman-pemukiman kumuh (slum) di sudut-sudut kota Jakarta (Jakarta hidden tour). Kebalikan dengan para pelancong Indonesia asal Jakarta yang berbondong-bondong berwisata ke luar negeri hanya untuk bertepuk tangan mengagumi kemegahan gedung-gedung tinggi bertingkat yang ada di negara mereka? 

Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 5 pagi. Di Jakarta ada istilah “time is money” itu sangat benar adanya, terutama bagi kita yang hendak memulai aktivitas pekerjaan di pagi hari. Jam 5 pagi di Jakarta akan mulai terasa detak jantungnya. Sepagi ini, di kampungku mungkin aku masih bisa asyik tertidur pulas sambil mendengar nyanyian ayam jantan berkokok karena diriku sudah terbiasa memulai aktivitas pada jam 6 pagi tetapi tidak untuk Jakarta! Jakarta itu ibarat jam pasir yang waktunya akan segera habis! Akibat celah sistem pemerintah yang korup dan masih kurang terawatnya sistem transportasi publik di Jakarta maka semua orang berlomba-lomba mencapai tujuan serta menghalalkan segala cara hanya alasan takut tidak mendapatkan kendaraan umum! Melihat orang-orang rela berdesak-desakan naik busway, berebut naik KRL, berebut naik angkot, berebut naik bus kota hingga keluhan macetnya jalanan saat menggunakan kendaraan pribadi adalah sebuah pemandangan yang sangat indah di seantero sudut Jakarta. Semua laju lampu diterabas, jalan trotoar khusus pejalan kakipun bisa disulap menjadi jalan raya bebas hambatan (jadi mirip suasana di jalan tol alternatif)..  lampu lalu-lintas ibarat pemanis simpul di perempatan jalan seperti dengan adanya aturan baru lampu dari rambu-rambu lalu-lintas yakni warna hijau jalan terus, warna kuning injak gas, warna merah langsung terobos, mana mereka peduli? mereka hanya ingin cepat sampai, masa bodoh dengan aturan. Aturan di Jakarta kebanyakan diciptakan untuk dilanggar bukan untuk ditaati.. really? Tapi hati-hati awas nanti kena tilang bapak polisi…!!! Saya tidak kaget jika masyarakat Jakarta akhir-akhir ini banyak terpengaruh menjadi para kumpulan individu eksistensialis atau homo eksistensialis!

Setelah mandi, merapikan baju, dan memasukkan berkas-berkas file kerja, laptop ke dalam tas dan koper maka aku segera bergegas berangkat menuju kantor sembari memanggil tukang ojek motor yang mangkalnya tidak jauh dari tempat kostku. Apakah kalian semua tahu..? barusan tukang ojek motor tadi bercerita kepadaku jika para pelanggan setia ojek motornya adalah para eksekutif mulai dari direktur, direksi, manager, ekspatriat pekerja asing yang biasa bermarkas kantor di kawasan perkantoran elite Segitiga Emas Jakarta sebagai central business district mulai dari jalan Soedirman, Gatot Soebroto, Thamrin, Rasuna Said, Kuningan.. Wow amazing! orang-orang sukses seperti mereka sangat menghargai waktu.. waktu ibarat uang dollar.. saya tahu persis seberapa besar penghasilan mereka setiap bulan tentulah sangat mudah bagi mereka-mereka untuk bertamasya ke luar negeri, itu merupakan hal yang sangat sepele bagi mereka, apartemen dan rumah mereka saja ibarat bak hotel bintang lima karena semua fasilitas sudah tersedia, berderet mobil mewah sport  seperti Ferrari, Lamborghini, Porsche hingga mobil sedan keluaran terbaru ternyata hanya menjadi besi hiasan di rumah yang teronggok di dalam bagasi karena alasan mereka menghindari macet,, ya harga waktu sangat mahal di Jakarta karena waktu di Jakarta tidak bisa dibeli dengan uang melainkan dengan reputasi..!!! bayangkan deadline, bertemu relasi bisnis jika semua buyar karena keterlambatan? berapa kerugian yang harus ditanggung? Kalo saja waktu bisa diisi ulang menggunakan kartu pra atau pascabayar?

Akhirnya diriku sudah sampai di tempat kerja tepat jam 8 pagi setelah banyak menerobos lampu merah berkat tukang ojek motor langgananku yang kemampuan bermotornya tak kalah hebat dengan para pembalap Moto GP di televisi. Lihat kantorku.. gedung megah.. kerja berdasi, masuk kantor ber-AC. Kedatanganku di lobi gedung langsung disambut senyum manis dari pekerja resepsionis yang terlihat sangat cantik. This is Jakarta bro (gak ada yang serba gratis bahkan kencing di toiletpun harus membayar).. senyuman mereka itu semua hanya sandiwara.. senyum gadis resepsionis itu adalah bagian dari pekerjaan mereka.. mereka menyambut setiap tamu yang datang ke gedung kantor dengan lips service-nya itu juga bagian dari strategi marketing bisnis perusahaan. Selama aku di Jakarta jarang sekali aku menemukan senyuman tulus yang berasal dari hati selama berada di lingkungan kantor. Mereka tersenyum ketika ada kepentingan setelah itu mereka acuh dan pergi. Bagi kebanyakan dari mereka hidup di kota metropolitan sekelas Jakarta cuma hanya ada “urusan lhoe.. ya lhoe..!” dan “urusan gue.. ya gue..!” atau bila dianggap melanggar aturan privacy maka bisa-bisa mereka berkata,“hubungan lhoe dan gue end.”  Aku rindu senyum tulus dari ayah dan ibuku di kampungku.. senyuman kebaikan yang datang dan tulus datang dari hati..

Kemana perginya senyum itu…?

Kata orang, Jakarta itu banyak serigala!

Ah lagi-lagi soal Jakarta.. pusing aku dibuatnya..

Namun aku masih percaya, jika Tuhan pernah singgah di Jakarta.

                          Parijs van Java, 26 Desember 2014. 00:48:48



Nur Bintang adalah pemerhati masalah sosial dan budaya. 

Jumat, 20 Juni 2014

“APA ITU HIV/AIDS…?”

Ditulis oleh: Nur Bintang*

PENGANTAR: Tulisan saya ini diambil dari ‘tinjauan pustaka’ dalam skripsi saya mengenai kajian sosiologi kesehatan yang berfokus pada perilaku sehat dan pencegahan penyakit HIV/AIDS di sebuah lokalisasi prostitusi. Saya rasa tinjauan pustaka dalam skripsi saya ini memuat beragam informasi yang sangat penting untuk disebarluaskan kepada khalayak masyarakat karena saya masih menilai banyak pemahaman masyarakat terhadap penyakit HIV/AIDS ini dinilai masih sangat kurang. Diharapkan setelah membaca sedikit ulasan tulisan dari skripsi saya ini maka dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai bahaya penyakit HIV/AIDS melalui situs blog pribadi saya ini. Selamat membaca!


Asal-Usul HIV/AIDS?
HIV (Human Immunodefiency Virus) yang sudah menyebar ke seluruh dunia ini merupakan virus penyebab AIDS yang merusak kekebalan tubuh manusia sehingga rentan terhadap berbagai serangan penyakit. AIDS (Acquired Immuno Defiency Syndrome) yang berarti kumpulan gejala menurunnya kekebalan tubuh yang diperoleh. AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh sehingga tubuh rentan terserang berbagai jenis penyakit lain.[1] Virus HIV penyebab AIDS ini dapat mati pada suhu diatas 800C dan di luar tubuh manusia, virus HIV bisa bertahan hidup dalam sejumlah kecil darah pada jarum suntik sampai dengan tujuh hari lamanya.

Gambar virus HIV/AIDS
Sumber gambar: http://arisudev.files.wordpress.com/2014/01/struktur-luar-virus-hiv.jpg

Kasus AIDS pertama kali di dunia dilaporkan secara resmi pada tahun 1981 di Los Angeles, Amerika Serikat. Saat itu penyakit AIDS masih menjadi penyakit misterius yang belum diketahui asal penyebabnya. Sejarah nama virus HIV sendiri bermula dari penemuan virus oleh seorang ahli medis berkebangsaan Perancis pada tahun 1983 yaitu Dr. Luc Montagnier (Institut Pasteur Perancis) yang berhasil mengisolasi virus dari kelenjar getah bening pada tubuh pasiennya yang dinamakan Lymphadenopathy Associated Virus (LAV).  Sekitar bulan Juli tahun 1984, Dr. Robert Gallo dari Lembaga Kanker Nasional (NIC-Amerika) juga menemukan virus yang serupa dari sampel darah salah seorang pasiennya dan dinamakan Human T-Lymphocytic Virus tipe III (HTLV III). Ilmuwan lain, J. Levy juga menemukan virus penyebab AIDS yang kemudian dinamakan AIDS Related Virus (ARV). Akhirnya, pada bulan Mei 1986, Komisi Taksonomi Internasional sepakat untuk memberi nama virus penyebab AIDS dengan Human Immunodefiency Virus (HIV) yang kemudian nama virus ini menjadi nama internasional untuk virus penyebab penyakit AIDS.

 Konon sebelum ditemukannya kasus epidemi HIV/AIDS pada dekade tahun 1980-an di dunia pernah juga ditemukan sampel darah virus dari beberapa jenis kera hijau di Afrika yang sangat mirip dengan HIV bahkan para ahli kedokteran dunia saat ini berasumsi bahwa asal-usul HIV berasal dari infeksi silang-spesies oleh virus simian/simpanse di belantara Afrika. Mungkin karena kontak langsung manusia dengan darah primata yang terinfeksi. Bukti-bukti terkini adalah bahwa jenis  HIV-1 dan HIV-2  pada tubuh manusia diindikasikan berasal dari paparan SIV (Simian Immunodefiency Virus) yang berasal dari binatang kera. Pertengahan abad ke-20 telah memungkinkan infeksi virus ini untuk menyebar, menetap pada manusia, dan menjangkau proporsi epidemi.[2] WHO juga memproyeksikan pada tahun 2000 jumlah orang yang terinfeksi HIV akan mencapai 14 juta orang di seluruh dunia dan nampaknya jumlah ini akan terus bertambah untuk tiap tahun yang akan datang.[3]

Stigma HIV/AIDS sebagai penyakit kutukan dari Tuhan karena belum ditemukan obatnya ini lebih cenderung dianggap sebagai “penyakit orang bule” atau “penyakit orang Eropa” yang hal ini dikarenakan budaya perilaku seks bebas di kalangan mereka. Stigma ini tidaklah benar seutuhnya karena penyakit HIV/AIDS itu sendiri sebenarnya berasal dari Afrika bahkan juga pernah ditemukan sampel darah lama dari manusia yang berasal dari Afrika pada tahun 1950-an yang tampaknya sudah mengandung HIV. Pada tahun 1980-an media massa di Amerika selalu menghubungkan HIV/AIDS sebagai “penyakit orang Afrika[4] dan “penyakit kaum gay” atau homoseksual dengan sebutan GRID (Gay-Related Infectious Disease).  

HIV bisa ditularkan dari satu orang kepada lainnya melalui pertukaran cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina, dan air susu ibu. Peluang untuk tertular HIV melalui hubungan seks adalah 1%, melalui transfusi darah 90 %, melalui jarum suntik tidak steril 90 %, dan dari ibu hamil kepada bayinya 30 %. Meskipun penularan HIV melalui hubungan seks mempunyai peluang paling kecil, ternyata lebih dari 90 % kasus HIV/AIDS  yang ada sekarang ini terjadi karena hubungan seks.[5]

        Masa inkubasi HIV di dalam tubuh manusia pada umumnya hanya memerlukan waktu 3 bulan - 6 bulan dan bahkan pada beberapa kasus yang jarang ditemui masa inkubasi HIV pada tubuh seseorang bisa berlangsung hingga sampai selama satu tahun dengan gejala awal seperti penyakit flu biasa yang terjadi secara berulang-ulang kali dalam waktu beberapa minggu seperti demam tinggi, radang tenggorok, sakit kepala, sakit otot dan sendi, muntah, sakit perut, yang disertai pembengkakan kelenjar getah bening (leher, ketiak, lipatan paha) atau ruam pada kulit selama satu atau dua minggu setelah terpapar HIV dan gejala ini biasanya hilang tanpa perlu diobati. Setelah itu penderita HIV tampak terlihat sehat (tanpa gejala) selama 5 tahun - 10 tahun sebelum timbul infeksi oportunistik pada tahap AIDS.

         Hanya melalui tes uji sampel darah di laboratorium maka kita dapat mengetahui status HIV seseorang apapun hasilnya baik itu “positif” ataupun “negatif” yang dimana identitas dan status penyakit orang tersebut akan dijamin kerahasiaannya namun banyak juga orang yang beresiko tinggi tertular HIV/AIDS yang tidak mempunyai kesadaran untuk memeriksakan kesehatan dirinya dikarenakan “malu” sehingga hal ini dikhawatirkan, akan dapat menularkan penyakit HIV/AIDS kepada orang lain. Pada umumnya, penderita HIV tampak selalu sehat dan bahkan mungkin penderita tersebut tidak menyadari bila dirinya telah mengidap HIV “positif” sebelum akhirnya bertahap pada AIDS yang berujung kepada kematian. Adapun tanda-tanda atau gejala orang yang terinfeksi HIV yang  sudah mencapai pada tahap AIDS adalah sebagai berikut:
1.  Berat badan menurun drastis lebih dari 10% dalam waktu singkat.
2.  Demam tinggi berkepanjangan selama lebih dari satu bulan.
3.  Diare berkepanjangan selama lebih dari satu bulan.
4.  Batuk lebih dari satu bulan dan bertahap menjadi penyakit TBC Paru.
5.   Kandidiasis Orafaringeal (infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan).[6]

Penyakit HIV/AIDS sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Obat untuk penderita HIV/AIDS (ODHA) yang ada sekarang ini ialah pemakaian obat ARV (Anti Retro Viral) yang diminum seumur hidup oleh penderita HIV/AIDS (ODHA). Obat ARV ini hanya dapat mengendalikan jumlah HIV dalam tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk memperpanjang usia hidup penderita HIV/AIDS (ODHA).

Pencegahan HIV/AIDS di Lokalisasi
Pencegahan HIV/AIDS yang biasa di lakukan di kawasan lokalisasi prostitusi adalah dengan melalui program pemakaian kondom 100% dalam mengatasi Infeksi Menular Seksual (IMS), khususnya penularan HIV/AIDS. Namun seiring kemajuan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan ternyata pemakaian kondom tidak terbukti 100% efektif dalam pencegahan HIV/AIDS.

Gambar aneka kondom
Sumber gambar: http://us.images.detik.com/content/2014/02/27/1390/160435_kondom5ts.jpg

Berdasarkan pernyataan dari Dadang Hawari[7] pada bulan September 2007 yang menyimpulkan fakta medis yang benar bahwa kondom memang dapat mencegah masuknya sperma, tetapi tidak dapat mencegah masuknya virus HIV/AIDS yang lebih kecil. Pernyataan-pernyataan keraguan akan efektifitas kondom juga disampaikan oleh beberapa peneliti yang melakukan penelitian terhadap efektifitas kondom dalam mencegah HIV/AIDS yang diantaranya sebagai berikut:
1.  Pernyataan J. Mann (1995) dari Harvard AIDS Institute, USA, yang menyatakan tingkat keamanan kondom hanya 70%. Penelitian yang dilakukan Carrey (1992) dari Division of Pshysical Sciences, Rockville, Marryland, USA, menemukan bahwa virus HIV dapat menembus kondom.
2.  Dalam konferensi AIDS Asia Pacific di Chiang Mai, Thailand (1995) bahwa pada kondom yang terbuat dari bahan latex terdapat pori-pori dengan diameter 1/60 mikron dalam keadaan tidak meregang, sedangkan bila dalam keadaan meregang lebar pori-pori tersebut mencapai 10 kali. Sementara virus HIV berdiameter 1/250 mikron. Dengan demikian jelas bahwa virus HIV dapat leluasa menembus pori-pori kondom.
3.  Hasil penelitian Biran Affandi (2000): Tingkat kegagalan kondom dalam KB di Indonesia mencapai 20 %, apalagi kondom khusus untuk mencegah virus HIV. Padahal perbandingan ukuran sperma dan virus HIV adalah 450  banding 1. [8]

           Sampai sejauh ini, alat yang digunakan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS melalui hubungan seks adalah kondom khusus yang permukaan luarnya menggunakan bahan pelicin yang mengandung nonoxynol-9 yang berfungsi untuk  membunuh sperma, virus, dan bakteri yang masuk ketika sedang melakukan hubungan seks. Banyak juga jenis kondom yang beredar di pasaran saat ini sebenarnya hanya diperuntukkan sebagai alat pencegah kehamilan dan bukan sebagai alat pencegah penularan HIV/AIDS karena bahan pelicin yang ada hanya mengandung spermasida yang digunakan hanya untuk membunuh sperma tetapi tidak untuk membunuh virus ataupun bakteri. Keutuhan kondom dalam pemakaian juga sangat perlu untuk diperhatikan karena kondom bisa rusak atau mudah robek bila sudah lama atau terkena panas. Periksa selalu tanggal kadaluarsa pemakaian kondom di setiap kemasan.

         Walaupun pemakaian kondom tidak terbukti 100% efektif dalam pencegahan HIV/AIDS namun paling tidak, dapat mengurangi dampak resiko tinggi penularan HIV/AIDS itu sendiri. Penggunaan kondom tetaplah harus dilakukan secara “benar” dan “konsisten” untuk menghindari gesekan luka pada alat kelamin yang dapat menjadi jalur penularan HIV/AIDS ketika sedang melakukan hubungan seks. Pengurangan dampak resiko tinggi penularan HIV/AIDS melalui penggunaan kondom dapat terlihat dari contoh promosi penggunaan kondom yang gencar dilakukan oleh pemerintah Thailand pada tahun 2000 kepada kalangan pekerja seks komersial di negara tersebut dan berhasil menurunkan angka laju kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS dari 13% menjadi 0,3%.

Stiker pemakaian wajib kondom 100% di salah satu lokalisasi prostitusi
Sumber gambar: dokumentasi penulis

          Penemuan kondom khusus wanita dalam mencegah penularan HIV/AIDS selain kondom pria saat ini dianggap dapat menjadi metode penghalang baru dalam melindungi diri dan pasangan seks. Kondom khusus wanita ini bentuknya silinder, dengan ujung terbukanya berbentuk cincin, dan ujung lainnya tertutup dan diberi spons untuk menyerap sperma.

         Kondom wanita ini memiliki panjang 17 cm dan diameter 6 cm hingga 7 cm. Pemakaian kondom wanita sama seperti kondom pria yaitu hanya sekali pakai dan tidak bisa dipakai berkali-kali. Kondom pria dan kondom wanita tidak bisa digunakan secara bersamaan karena gesekan antara bahan latex pada kondom dapat menghasilkan kedua produk menjadi robek dan gagal  berfungsi sebagai pelindung.

Gambar kondom wanita
Sumber gambar: http://majalahkesehatan.com/wp-content/uploads/2011/01/kondom-wanita.jpg

         Dengan hadirnya kondom wanita saat ini diharapkan dapat membuat pihak pria jadi lebih leluasa menikmati aktivitas seksnya.  Hal ini disebabkan karena banyaknya studi riset tentang rendahnya kesadaran penggunaan kondom khusus pria dikalangan kaum pria itu sendiri dengan alasan pemakaian kondom khusus pria menyebabkan tidak ada gesekan langsung dengan vagina sehingga kenikmatannya tidak terasa dan pemakaian kondom khusus pria cenderung dianggap terlalu merepotkan sehingga hal tersebut dapat meningkatkan resiko tinggi terkena penularan HIV/AIDS.[9]

         Untuk itu diperlukan pemahaman yang lebih baik dalam pencegahan penularan HIV/AIDS. Pengetahuan tentang HIV/AIDS dapat menjadi cara ampuh dalam pencegahan dini terhadap penularan virus mematikan ini. Adapun rumus ABCDE yang digunakan dalam pencegahan HIV/AIDS adalah:
1.  Abstinen yaitu tidak melakukan seks bebas
2.  Be Faithful yaitu setia pada pasangan
3.  Condom yaitu gunakan kondom
4.  Drugs yaitu hindari penggunaan narkoba suntik
5.  Equipment Sterile yaitu menggunakan peralatan yang steril[10]

      Penyakit HIV/AIDS sampai sejauh ini penularannya selalu berasal dari cairan vagina, cairan sperma, darah, dan air susu ibu (virus HIV hidup di dalam sel tubuh manusia). Penyakit HIV/AIDS tidak menular melalui:
                 1.  Keringat, air mata, dahak dari penderita positif HIV
                 2.  Mandi bersama 
                 3.  Berjabat tangan (bersalaman)
                 4. Gigitan nyamuk
                 5. Air urine atau tinja dari penderita positif“ HIV
                 6. Air minum 

Lokalisasi Prostitusi
         Kata prostitusi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu prostutuere atau pro-staure yang berarti membiarkan diri berbuat zina.[11] Prostitusi oleh kebanyakan masyarakat masih dianggap sebagai suatu bentuk perbudakan modern karena pekerja seks komersial berada di bawah kontrol para induk semang.

         Namun ada pendapat dari kajian antropologi sosial tentang pelacuran yang dilakukan oleh Alison J. Murray.[12] Menurut Murray pelacuran adalah suatu tindakan pilihan rasional dan bukanlah perbudakan atau patologi, yang memberikan pemasukan ekonomi dan kebebasan dari kekangan-kekangan sosial terhadap perempuan kelas bawah. Dalam kompleks (lokalisasi) sekalipun, perempuan memperoleh pendapatan jauh lebih banyak daripada pekerja-pekerja kelas bawah lainnya.[13]

Gambar suasana lokalisasi prostitusi
Sumber gambar: http://assets.kompas.com/data/photo/2014/06/16/1855284GangDollySurabaya161402919087-preview780x390.jpg

       Nampaknya kemiskinan yang melanda di negara-negara berkembang termasuk Indonesia sangat berdampak pada tingginya tindak kejahatan dan masalah prostitusi. Pelacuran yang rawan resiko tinggi penularan HIV/AIDS ini dianggap sebagai jalan pintas bagi kebanyakan kaum wanita yang terhimpit tuntutan kebutuhan hidup yang semakin berat. Lokalisasi dianggap sebagai suatu tempat yang pantas bagi para pekerja seks komersial dalam menjalankan profesinya secara aman dan nyaman.[14]
*Nur Bintang adalah seorang pengamat sosial dan budaya.

000

Sumber Pustaka:

Bintang,  Nur, “Seks Aman di Lokalisasi (Kajian Tentang Persepsi, Sikap, Peran Induk Semang dalam Pencegahan HIV/AIDS di “Gang Sadar” Baturraden Purwokerto), Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Tahun 2009.






[1]   Lihat Danny Irawan Yatim, Dialog Seputar AIDS (Jakarta: PT Grasindo, 2006) hal. 1-3.
[2]  Lihat Geo. F. Brooks, et.al, Mikrobiologi Kedokteran. Terjemahan dr. Nani Widorini (Jakarta: Salemba Medika, 2005) hal. 297.
[3]   Danny Irawan Yatim., op.cit. hal. 27.
[4]  Pada tahun 1980-an di Amerika Serikat ada anggapan bahwa HIV berasal dari pekerja migran  Afrika Tengah yang pergi ke Haiti, yang kemudian menyebarkannya kepada orang-orang Amerika yang berlibur di sana. Ada anggapan bahwa AIDS terjadi karena perilaku seks bebas orang kulit hitam. Saat ini epidemi HIV/AIDS sudah menyebar ke seluruh dunia, sehingga semua orang baik itu orang Asia, Eropa, dan Afrika dapat terkena HIV/AIDS tanpa terkecuali jika memang perilakunya dianggap beresiko.
[5]  Ibid., hal. 38-39.
[6]  Ibid., hal. 10.
[7]  Prof. Dadang Hawari adalah pakar ahli jiwa sekaligus Guru Besar Tetap di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.
[8] Dadang Hawari, ”Efektifitas Kondom Diragukan?”.http://mediaindonesia.com/berita.asp? id=144457. Diakses tanggal  8 Maret 2008. 
[9]  LPPSLH, ”Kondom Wanita ? Kenapa Nggak...!!”, Waras, Edisi 2, Maret 2007.
[10]  Ibid., hal. 10.
[11]  Kartini Kartono, Pathologi Sosial (Jakarta: Rajawali, 1992) hal. 199.
[12] Alison  J. Murray, Ph.D. adalah seorang pakar antropologi sosial sekaligus seorang dosen di University of Sydney (Australia) yang biasa membahas masalah pelacuran. Murray juga menulis beberapa buku yang khusus membahas masalah tentang pelacuran di negara-negara Asia Tenggara yang salah satunya adalah buku dengan judul No money, No honey: A Study of Street Traders and Prostitutes in Jakarta (1991). Saat ini Murray menjadi konsultan pada lembaga Indonesia AIDS Project.
[13]  James J. Spilane., op. cit.
[14]  Reno Bachtiar dan Edy Purnomo, op. cit., hal 74.

Rabu, 21 Mei 2014

"KERJA SAMA KUNCI KEMENANGAN TIM"


Oleh: Nur Bintang*

"Satu profesor dari Amerika dapat mengalahkan satu profesor dari Jepang
namun tiga profesor dari Jepang dapat mengalahkan satu profesor dari Amerika"
(Anekdot dari Budayawan Indonesia, Emha Ainun Nadjib)


Nasehat untuk diriku sendiri...

Kekuatan tim dalam melakukan suatu bentuk kerja sama dalam melaksanakan suatu pekerjaan adalah suatu hal yang sangat penting. Kerja sama dalam sebuah tim sangat menentukan jalannya kesuksesan dari sebuah organisasi. Setiap anggota tim bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi pokoknya masing-masing sehingga dapat membentuk sebuah mekanisme sistem yang sangat kokoh.

Sama halnya seperti organisme dalam tubuh manusia dimana kita bergerak berdasarkan perintah dari otak melalui sel-sel syaraf sehingga dapat menggerakkan tangan, badan, dan kaki sesuai keinginan kita. Begitu juga dalam kehidupan organisasi dimana setiap tim saling bekerja sama menjalankan masing-masing tugasnya untuk meraih tujuan bersama. Pemimpin organisasi bertindak selayaknya sebagai kapten dalam sebuah tim sepak bola yang bertugas mengatur pola jalannya permainan sedangkan anggota yang lain menjalankan peran dan fungsinya dengan baik sebagai pemain mulai dari gelandang, bek hingga kiper yang semuanya bertujuan satu yaitu memasukkan tendangan goal ke gawang lawan.

Sangat penting untuk berhasil meraih tujuan yang sudah ditetapkan dalam sebuah organisasi. Untuk meraih goal atau tujuan bersama tersebut maka setidaknya anda dapat melakukan beberapa tahap langkah sebagai berikut.
1.      Membuat rencana kerja
2.      Memiliki ambisi yang siap untuk diwujudkan
3.      Jadilah diri sendiri
4.      Saling mendukung satu sama lain
5.      Siap bergerak untuk melakukan perbaikan
6.      Keberhasilan anda adalah kemenangan tim

Beberapa tahap-tahap langkah di atas setidaknya dapat menjadi batu pijakan anda dalam melakukan kerja sama untuk meraih kemenangan dan kesuksesan bersama tim anda. Setidaknya jangan pernah anda merasa bekerja sendiri atau merasa paling berjasa. Dalam sebuah tim kemenangan yang anda raih adalah wujud hasil kerja keras semua anggota tim tanpa terkecuali. Lupakan diri anda yang telah menjadi seorang ‘jenderal bintang’ karena memiliki pengaruh besar dalam sebuah tim karena yang dibutuhkan dalam sebuat tim yang hebat adalah para anggota yang memiliki rasa solidaritas untuk saling menghormati, saling membantu, saling memahami dan bertanggung jawab mewujudkan rencana kerja yang sudah ditetapkan bersama.[]

*Nur Bintang adalah seorang pengamat sosial dan budaya.


"JANGAN TAKUT PERUBAHAN!"


Oleh: Nur Bintang*


Nasehat untuk diriku sendiri...

Pernahkan anda dihadapkan kepada ketakutan terhadap suatu hal perubahan yang baru? Suatu aktifitas rutin dan monoton yang biasa anda lakukan dengan asyik, nyaman dan tenang namun seketika harus berubah total karena suatu hal yang sangat mendesak. Siapapun manusia jika dia hidup dalam lingkungan zona nyaman yang cenderung tidak memberikan tantangan rangsangan produktivitas berpikir untuk meraih suatu hal positif dalam hidupnya maka sama saja dengan membunuh daya mentalitas diri orang tersebut secara bertahap.

Percayakah anda jika seekor tikus yang sering dilakukan tes uji coba oleh para ilmuwan untuk hidup dalam terowongan labirin rumit akan memiliki kecerdasan dan kegesitan gerakan akibat pergerakan aktif sel-sel motoriknya dibandingkan dengan seekor tikus yang hidup nyaman dan diam dalam kandangnya? Apa jadinya jika manusia hidup tidak memiliki inovasi untuk merubah suatu hal lama menjadi suatu hal baru dengan lebih baik? Tentu saja akibatnya peradaban dan perkembangan budaya manusia akan menjadi stagnan dan tertinggal sehingga suatu saat akan siap-siap menerima kekalahan dari zaman. Cobalah anda sekarang berpikir untuk menemukan sesuatu hal baru yang belum dipikirkan oleh orang-orang di sekitar anda sehingga dapat menjadi manfaat bagi banyak orang terutama dalam komunitas anda.

Buang rasa takut anda untuk melakukan suatu perubahan. Mantapkan dalam hati jika perubahan ini memang pantas untuk dilakukan dengan tujuan mewujudkan kehidupan anda secara lebih baik. Beranikan diri anda untuk melakukan hal-hal paling terbesar dalam sejarah hidup anda. Tarik nafas anda dalam-dalam lalu bertindaklah sekarang juga karena pergerakan hidup anda akan selalu berubah. Hari demi hari, waktu demi waktu, detik demi detik terus berjalan  maka tidak ada jalan lain selain anda harus siap berani menghadapi perubahan karena seorang pemenang itulah yang nanti akan berkawan dan mengelola perubahan hidup secara lebih baik.

Dimulai dari perubahan positif diri sendiri maka tidak ada salahnya jika perubahan positif tersebut anda tularkan ke dalam lingkungan sekitar anda. Anda bisa memulainya dari kantor perusahaan atau instansi tempat anda bekerja. Semisal, dalam lingkungan pekerjaan maka anda dapat melakukan usulan inovasi melalui penciptaan iklim budaya kerja di dalam kantor seperti pengelolaan manajemen yang lebih demokratis, kepemimpinan yang terbuka terhadap hal-hal baru, strategi baru, ide-ide baru sehingga kreativitas para pekerja termasuk anda dapat terus berkembang mengikuti kebutuhan trend saat ini. Slogan-slogan motivasi sukses mungkin tidak akan berguna jika tidak ada perubahan dan aksi nyata yang dapat dilakukan dari diri anda. Kuncinya hanya anda siap untuk berubah menjadi lebih baik atau tidak sama sekali! Anda ingin siap berubah untuk menjadi seorang pahlawan atau anda lebih memilih aman hidup tidak berubah menjadi seorang pengecut? Hanya anda sendiri yang berhak memilih dan menjawabnya. Salam sukses![]

*Nur Bintang adalah seorang pengamat sosial dan budaya.

"MENGUBAH KETERBATASAN MENJADI KELEBIHAN"


Oleh: Nur Bintang*

Nasehat untuk diriku sendiri...

Di sekitar kita terkadang menemukan sebuah peristiwa perjuangan hidup yang mampu menggugah hati. Perjuangan orang-orang yang dianggap memiliki keterbatasan namun dapat mengubah keterbatasan tersebut menjadi sebuah kelebihan. Setiap langkah perjuangan tidak semuanya diawali dengan jalan mudah. Butuh proses perjalanan yang berliku-liku untuk untuk mencapai keberhasilan yang diimpikannya. Penolakan dan ejekan sehari-hari dari komunitas anda dapat menjadi cambuk bagi diri sendiri untuk merebut kemenangan.

Coba anda bertanya dalam hati mengenai hal apa yang menjadi kekurangan anda selama ini. Kekurangan anda sebagai manusia dalam hal ini bisa dikaitkan dari segi aspek kesehatan, emosi, motivasi, atau semangat. Jika anda sebagai manusia dilahirkan secara normal dan utuh sudah sepatutnya anda berdo’a mengucapkan rasa syukur terima kasih kepada Tuhan atas karunia-Nya karena masih banyak orang-orang di luar sana yang dilahirkan tidak seberuntung yang anda dapatkan dari Tuhan tetapi hebatnya mereka bisa mengolah keterbatasan itu menjadi daya nilai lebih sehingga dapat memeroleh kesuksesan. Mereka adalah sosok-sosok pejuang hidup yang berhasil mengalahkan keangkuhan dunia.

Anda bisa mengetuk hati diri sendiri dengan belajar dari perjalanan hidup orang-orang besar dunia yang hidup dalam keterbatasan namun kini berhasil meraih sukses. Pelajari sikap hidup dari mereka seperti perjuangan Mark Zuckerberg pendiri situs jejaring sosial fenomenal “facebook” yang ternyata adalah seorang penderita buta warna sebagian (parsial), Neil Herbisson, seorang penderita buta warna total merupakan pendiri “Cyborg Foundations” sebuah yayasan nirlaba yang banyak membantu penyandang difabel untuk menjadi manusia robot, Stevie Wonder seorang penyandang tuna netra yang sukses menjadi penyanyi jazz terkenal di Amerika, Stephen Hawking seorang fisikawan dunia yang harus rela hidup dengan bantuan kursi roda dan masih banyak lagi tokoh-tokoh inspiratif lainnya. Mereka semua adalah beberapa contoh manusia super yang di tengah keterbatasan hidupnya namun mampu menaklukkan dunia.

Bagaimanakah sikap-sikap positif yang perlu dikembangkan agar kita dapat merubah keterbatasan menjadi sebuah kelebihan? Berikut ini adalah tipsnya.
1.      Jadikan ejekan sebagai sebuah pujian
2.      Tentukan passion dalam diri anda
3.      Berikan kontribusi karya anda kepada orang di sekitar
4.      Yakin bahwa anda dilahirkan untuk menjadi sukses
5.      Bersyukurlah atas segala nikmat yang diberikan oleh Tuhan

Sikap-sikap positif di atas bisa anda kembangkan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dalam kondisi keterbatasan saja mampu menaklukkan dunia tetapi mengapa anda yang terlahir normal berkata tidak bisa? Yakin akan potensi anda maka keterbatasan akan sirna.[]

*Nur Bintang adalah seorang pengamat sosial dan budaya.

"MENJADI SEORANG JUARA"


Oleh: Nur Bintang*

Nasehat untuk diriku sendiri...

Ada sebuah kisah menarik mengenai perjuangan Thomas Alfa Edison ketika berusaha menemukan bola lampu. Percobaan pembuatan bola lampu ini sudah ratusan kali dilakukan oleh Thomas namun terus mengalami kegagalan. Hingga akhirnya, berkat kegigihan Thomas maka untuk percobaan pembuatan bola lampu yang ke-1000 kali dinyatakan berhasil menyala. Penemuan bola lampu dari Thomas Alfa Edison ini kemudian berhasil menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia saat itu. Kemudian saat diadakan wawancara bersama para wartawan media lokal setempat mengenai keberhasilan Thomas maka ada seorang wartawan yang menanyakan apa yang menjadi dasar keberhasilan penemuan bola lampu tersebut kepada Thomas. Jawaban dari Thomas Alfa Edison ialah jika keberhasilannya tersebut berasal dari percobaan yang terus dilakukannya sebanyak 999 kali.

Hikmah apa yang dapat kita petik dari kisah perjuangan Thomas Alfa Edison di atas? Jika kita pahami secara lebih seksama bahwa kunci dari sebuah keberhasilan adalah ketekunan dan sikap pantang menyerah untuk menjadi seorang juara. Semua manusia dalam menjalani hidup pasti akan selalu dihadapkan pada setiap masalah dan kesulitan. Setiap masalah sebenarnya adalah batu ujian dari Tuhan yang harus dilewati oleh setiap manusia untuk dapat naik kelas dalam arti lain menuju kepada taraf kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.

Sikap dan mentalitas anda untuk menjadi seorang pemenang atau juara sangat ditentukan di sini. Semua perjuangan harus dilalui melalui pengorbanan waktu dan tenaga. Tidak ada yang namanya kegagalan karena kegagalan itulah yang akan membentuk mentalitas juara anda di masa depan. Seperti keberhasilan Thomas Alfa Edison menemukan bola lampu melalui perjuangan yang sangat panjang dan melelahkan. Apa jadinya jika seorang Thomas Alfa Edison menyatakan berhenti dan berputus asa karena ratusan percobaannya dianggapnya selalu gagal? Mungkin saja saat ini kita semua masih menggunakan lilin sebagai alat penerang dan bukannya lampu.

Cobalah tetapkan standar arah tujuan hidup anda ke depan. Anggap saja sebuah kegagalan sebagai minuman jamu yang terasa pahit namun terasa menyehatkan. Seorang dianggap memiliki mental juara jika ia tekun dan mau berusaha mencapai tujuan hidupnya melalui usaha kerja keras. Setiap aksi nyata yang anda lakukan untuk mencapai standar arah tujuan hidup anda selama ini akan menunjukkan cermin kualitas dan nilai dari diri anda.

Berdamailah dengan diri anda sendiri. Semua manusia pasti pernah merasakan kegagalan. Keberhasilan tidak akan menghampiri anda jika anda selalu menyalahkan diri sendiri atas semua kegagalan anda. Seorang juara sejati harus berani menghadapi kekalahan dan bersiap meraih kemenangan. Kekalahan atau kegagalan dalam hidup seorang juara adalah bagian proses menuju keberhasilan. Evaluasi diri anda kembali untuk mengetahui dimana letak kelebihan dan kekurangan anda sebelum berjuang kembali di medan laga yang sesungguhnya.[]

*Nur Bintang adalah seorang pengamat sosial dan budaya.

"DON’T BECOME AN INTELLECTUAL ARROGANCE!"


Oleh: Nur Bintang*

Nasehat untuk diriku sendiri...

Dalam mengerjakan suatu pekerjaan seperti menyelesaikan suatu tugas memang tidak salah jika kita yakin dan mampu terhadap kemampuan diri sendiri. Rasa percaya diri dari alam bawah sadar manusia menurut para pakar psikologi sendiri dapat dipercaya membangkitkan semangat dan menumbuhkan sikap mental positif dalam menyelesaikan tugas-tugas rutin pekerjaan yang akan dilakukan. Namun ada satu hal yang harus dihindari disaat kita sedang asyik rutin melakukan aktifitas pekerjaan yaitu rasa percaya diri yang berlebihan.

Rasa percaya diri yang berlebihan terkadang dapat menjadi racun yang lambat-laun  merusak mentalitas anda bahkan menjadi kendala terhadap pengaruh karier anda di masa depan. Pernahkan anda memiliki pengalaman bekerja sama dalam sebuah tim sehingga harus menempatkan anda berhadapan dengan salah seorang rekan kerja anda yang dinilai oleh rekan-rekan lain satu tim sebagai sosok yang sangat arogan, merasa paling benar sendiri, merasa paling pintar di antara semua rekan timnya, merasa yang paling hebat dan berjasa sehingga terkesan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain, menutup diri terhadap pemikiran dan cara pandang baru dari rekan-rekan setimnya.

Rasa percaya diri yang tidak dikelola dengan baik memang dapat menjadi bumerang bagi siapapun termasuk diri sendiri karena sikap yang nanti akan muncul adalah bentuk sikap arogansi. Sikap arogan yang timbul dari rasa percaya diri yang berlebihan ini justru akan berakibat menurunkan kemampuan anda sehingga membuat anda semakin tertinggal jauh dari rekan-rekan yang lain. Kesuksesan dari setiap manusia adalah kemauan untuk berproses menjadi seorang pembelajar yang lebih baik. Jika anda merasa sudah menjadi orang yang paling hebat dan banyak tahu segalanya maka itu adalah awal dari kejatuhan anda di masa yang akan datang. Arogansi akan memunculkan sikap sombong yang dapat merusak mentalitas diri sendiri.

Cobalah kelola rasa percaya diri anda secara lebih baik dan bijak. Percaya dan yakin bahwa anda mampu mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan sendiri namun harus diimbangi dengan sikap membuka diri, mau mendengarkan pendapat orang lain, mau belajar kembali membuka wawasan atau saling berdiskusi berbagi pengalaman dengan rekan-rekan kerja yang lain di kantor maupun di luar kantor, sehingga kemudian tanpa terasa ke depannya anda dapat melakukan aktifitas pekerjaan secara lebih optimal.

Ikutilah filosofi gelas kosong. Usahakan dalam kebiasaan anda untuk dapat bersikap bagaikan gelas kosong yang belum terisi air. Setiap air yang dituangkan ke dalam gelas akan menjadi penuh. Seperti itulah anda dalam bersikap untuk siap menampung segala ide-ide segar  baru menyerap segala ilmu hingga sampai ilmu tersebut mulai terisi penuh maka anda harus bersiap untuk membagikan manfaatnya kepada orang-orang di sekitar anda. Jadilah contoh inspirasi positif bagi lingkungan sosial anda. Nikmatilah segala perkembangan anda menuju taraf ke arah yang lebih baik saat ini maupun ke depannya.[]

*Nur Bintang adalah seorang pengamat sosial dan budaya.