Artikel

Rabu, 11 Januari 2017

DIET ATASI KEGEMUKAN ALA BINTANG


Oleh: Nur Bintang


Me..... 

Hello guys ndoro kakung and ndoro putri
... pada artikel kali ini saya mau berbagi tips diet nurunin berat badan.. Saya baru saja menyelesaikan program diet selama 3 bulan di tahun 2016 kemaren. Sekali lagi saya bukan ahli nutrisi kesehatan tapi hanya berdasarkan pengalaman saya sharing dengan beberapa konsultan diet saya yang berasal dari herbalife yang ikut juga membantu saya selama menjalani program diet. Apa yang saya lakukan mungkin berbeda hasilnya antara yang satu dengan yang lain, maybe.. asal tahu saja guys, dulu saya mengalami masalah kegemukan (obesitas) dengan berat badan lebih dari 100 kg dengan tinggi saya sekitar 171 cm. Tidak saya sebutin detailnya yang jelas berat saya overweight (gemuk di atas normal) di atas 100 kg. 


Kegemukan yang saya alami membuat badan saya sering mendapat tekanan sosial menjadi bahan ejekan, bully dari orang-orang sekitar bahkan saya merasakan tubuh menjadi tidak sehat, badan terasa berat apabila dipakai untuk berjalan, kadang sesak nafas, kaki sering mengalami kesemutan dan keram bahkan perut saya jika dilihat nampak seperti orang hamil dengan usia janin 6 bulan di kandungan.. hahahah... parah banget guys... maka dari itu saya harus berubah menjadi lebih baik lagi dengan komitmen kuat menurunkan berat badan.

Aktivitas saya yang padat pada tahun 2015-2016 sehingga kurang berolahraga bahkan sering melakukan tugas perjalan dinas luar dari kantor saya di Nunukan ke beberapa kota seperti Jakarta, Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Pulau Sebatik di perbatasan Indonesia-Malaysia bahkan di Kota Tawau, Sabah Malaysia membuat saya menjadi sering ngemil dan makan berburu wisata kuliner tanpa terkendali. Tahu sendiri akibatnya guys, badan saya makin membengkak, penampilan menjadi kurang menarik, muka nampak kusut menjadi lebih tua seperti usia paruh baya 40 tahunan padahal usia saya saat itu masih sekitar 20 tahunan. Ketika saya membeli pakaian sering hanya bisa membeli bahan pakaian untuk dijahit sendiri karena jika membeli pakaian di mall banyak jarang yang muat dipakai.. ukuran pakaian saya saat itu adalah XXL bahkan pernah XXXL.



Berat badan saat diatas 100 kg lebih


Overweight wajah terlihat lebih tua dari semestinya (foto tahun 2014, Semarang)


Saya di sebelah paling kanan, foto akhir tahun 2015 di RM Cimory, Bogor, Jawa Barat



Kegemukan menurut pandangan saya, jika kita perhatikan bersama ada yang berasal dari habit (kebiasaan) dan faktor turunan (hormon). Namun itu semua bisa dikendalikan jika kita bisa mengatur asupan kalori makanan yang masuk ke tubuh kita dan juga aktivitas olahraga fisik yang kita lakukan. Orang kegemukan itu biasanya disebabkan akibat terlalu banyak makan/ngemil dan kurang gerak (olahraga) tanpa mengesampingkan faktor habitual (kebiasaan) dan faktor hormonal. Cara mengatasinya adalah dengan merubah habit (kebiasaan) kita. Atur saja jumlah asupan kalori yang masuk ke tubuh kita. Kebutuhan normal asupan kalori bagi manusia secara normal dalam satu hari adalah 2.000 kalori jika lebih dari takaran asupan 2.000 kalori maka akan berakibat menumpuk menjadi timbunan lemak sehingga kita harus rajin berolahraga untuk membakar kalori, bisa dengan berlari/jogging, berenang atau bersepeda santai. 

Jika kita melakukan diet maka tidak harus tidak makan sama sekali namun tetap harus makan seperti biasa dengan pertimbangan mengurangi jumlah kalori yang masuk hanya menjadi 1.500 kalori dalam satu hari. Berikut tabel makanan dan jumlah kalori yang saya ambil dari internet. Gemuk disini ialah gemuk ideal (sedang) yang dilihat tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk itu berat yang saya ambil dari jumlah berat badan kurus ideal dan tinggi badan. Karena jika terlalu kurus juga kurang indah jika dilihat dari penampilan menurut hemat saya. Selebihnya terserah anda semua menetapkan standar berat badan ideal menurut pemahaman anda sendiri.


Tabel berat badan ideal dari US Government Actuarial Information

Contoh tabel makanan dengan jumlah kalori


Saya melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badan. Saya berhasil membuang sekitar 30 kg lemak dari tubuh saya dalam jangka waktu 3 bulan. Ekstrem memang! bahkan banyak temen-temen yang mengucapkan selamat atas keberhasilan diet saya yang menganggap diet saya terlalu ketat. Saya selain mengonsumsi makanan gizi dari herbalife juga mengatur pola makan seperti mengurangi makan nasi bahkan selama tiga bulan awal saya nekat tidak makan nasi sama sekali, asupan kalori dan karbohidrat pengganti nasi saya dapatkan dari ubi rebus, sayur-sayuran, kentang rebus dan banyak meminum air putih. Untuk sumber asupan protein saya dapatkan dari daging putih ayam biasanya dada tanpa kulit dan putih telur rebus tanpa kuning telur dengan makan kenyang namun tetap menjaga asupan kalori yang tidak terlalu tinggi.

Diet saya memang agak menyiksa guys dengan tidak menyentuh nasi sama sekali. Kadang saya makan daging juga namun hanya daging putih saja tanpa kulit untuk daging ayam serta menghindari makan daging kaki empat seperti sapi dan kambing bahkan saya anti sekali memakan makanan junk food seperti minuman bersoda, makanan-minuman yang banyak mengandung gula, makanan franchise cepat saji. Untuk membakar kalori dan membuang lemak di tubuh saya maka setiap dua hari sekali saya selalu sempatkan nge-gym angkat beban dan hampir setiap pagi dan sore saya sempatkan olahraga kardio seperti jogging selama 10-15 menit. 



Berat badan ideal sudah turun 30 kg

Foto akhir tahun 2016

NOW SMILE... ;)   Foto tahun 2017

Me.....

Banyak meminum air putih pada malam hari juga banyak membantu menurunkan berat badan. Kadang ketika perut merasa lapar maka saya lebih banyak minum air putih biasa namun tidak dingin. Namun ada efek dari meminum air putih dalam masa diet sebagai proses detoksifikasi sehingga kita sering buang air kecil. Namun saya sarankan jangan meminum banyak sekaligus agar tidak membebani kerja ginjal kita. Cukup ditakar dalam sehari harus minum 5 liter bertahap terus hingga 10 liter per hari dan saya sarankan jangan sekaligus jika tidak merasa kuat karena dapat membahayakan kerja ginjal kita. Minum sedikit demi sedikit saja terlebih dahulu. Kadang perut merasa lapar tidak mesti harus diisi oleh makanan karena kondisi dalam perut selalu dipancarkan sinyal di otak sebagai rasa lapar bisa juga itu sebenarnya hanya rasa haus. Kurangi makan malam juga, usahakan makan jangan diatas jam 6 sore kalo seandainya masih merasa lapar saat malam maka saya beli capcay sayur sembari banyak meminum air putih. 



Makanan yang sering ditemui di Indonesia dengan jumlah kalorinya

Tips berikutnya, Jika menghadiri acara pesta biasanya kita selalu dihidangkan makanan nasi oleh tuan rumah maka lebih baik tidak usah mengambil nasi tapi perbanyak lauk-pauk seperti sayur-mayur jika tuan rumah menghendaki kita mengambil nasi maka ambil nasi sekepal tangan dan tetap perbanyak lauk-pauk utamanya sayuran. Tetap menghormati tuan rumah yang punya acara dengan tetap makan hidangan yang disajikan dengan cara yang berbeda dan elegan. 

Semoga bermanfaat...

Selasa, 10 Januari 2017

TUGAS NEGARA SELAMA TAHUN 2016


Me...

Nasehat kakakku di tahun 2016 

Makasih buat kakakku mas Benny Nuggraha (Bung Benny) yang sudah memberikan nasihat dan wejangan hidup buat saya. Kadang tugas negara jauh membuat urusan pribadi saya agak sedikit terabaikan. Doakan saja yg terbaik.. Adikmu ikhlas menjalankan tugas negara selama hampir dua tahun lamanya di Nunukan perbatasan Indonesia-Malaysia di awal tahun 2017 ini. :)



Aku dan kakakku (sebelah kiri)
Perlindungan TKI deportasi di Pelabuhan Tunontaka, Nunukan, Kalimantan Utara

"Kepada adikku, Nur Bintang
Setelah lebaran tahun 2016, kita berbincang semalaman berdua tentang arti kebersamaan, mempertahankan keluarga, menggapai cita-cita, menjalankan pekerjaan dengan spirit pengabdian kepada negara, meningkatkan derajat dan martabat keluarga. Dari situlah hati ini tergugah sehingga tidur tidak bisa nyenyak.
Saat ini,dirimu bisa melihat indahnya Indonesia...


Indonesia bukan hanya jalan aspal seperti di Jawa
Indonesia bukan hanya gedung bertingkat seperti di Jakarta
Indonesia masih banyak hutan dan belantara karena pembangunan yang tidak merata.

Rakyat Indonesia tidak hanya memakai kebaya seperti orang Jawa
Rakyat Indonesia tidak hanya memakai jilbab dan sarung seperti orang muslim
Rakyat Indonesia masih banyak yang tidak memakai baju lengkap dan memotong salah satu jarinya jika salah satu keluarga ada yang meninggal karena itulah adat mereka.

Betapa beruntungnya dirimu.. dikesendirianmu, dapat berkeliling melihat keragaman negeri, bhinneka nya Indonesia yang akan membuat dirimu semakin bijak.

Dikala orang-orang sibuk memikirkan bagaimana memperoleh keuntungan,menambah kekayaan, mendapatkan jabatan, memaksakan kepentingan, dirimu melakukan tugas mulia bersama rekan-rekanmu di perbatasan Nunukan melindungi bangsamu yang mencari makan untuk keluarganya di luar negeri. Menjaga harkat dan martabat negaramu di luar negeri.

Semua orang hebat di negeri ini, para jenderal, para pemimpin institusi negara adalah orang-orang yang pernah dan tahu hidup di perbatasan, potret sebenarnya Indonesia. Mudah2an kelak dirimu bisa menjadi salah satu dari mereka. Amin..


Mas Benny menaruh hormat atas pengabdian dan pengorbanan dirimu dan rekan2mu di sana. Setiap tetes keringat,langkah kaki,dan gerak tanganmu melindungi bangsa kita yg bekerja di luar negeri adalah doa mereka dan doa keluarga mereka.

Langkah dan doa kami menyertaimu, adikku..

Alloh SWT selalu bersama kita, amin..
Jayalah Indonesia......" (copy from whatsapp). 



Foto dokumentasi selama tugas negara di Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara:



Mengisi pembekalan akhir pemberangkatan kepada para TKI yang akan berangkat 

Bersama para TKI yang sedang mengurus dokumen resmi di kantor


Memantau jalur perlintasan TKI di perbatasan Indonesia-Malaysia


Belajar bersama Adek Gita anak TKI

Mengajar anak-anak sekolah di perbatasan Indonesia-Malaysia


Mengadakan pelatihan dan pemberdayaan kepada para TKI

Memulangkan TKI deportasi ke kampung halamannya





Happy New Year 2017... :)


Kamis, 07 Januari 2016

“PULAU SEBATIK DI UJUNG PULAU TERLUAR INDONESIA-MALAYSIA”




Oleh: Nur Bintang*

“Bekerja jauh di ujung pulau terluar maka saya memutuskan untuk menjadi seorang “worker” sekaligus “travel writer” memang agak sedikit susah namun dapat diakali dengan niat dan kondisi keadaan.. menjadi “traveller” sejati tidak mesti harus menjelajah ke banyak negara di luar negeri namun menjelajahi pelosok di negeri sendiri dengan mengunjungi tempat-tempat eksotis yang belum pernah dijelajahi oleh kebanyakan orang-orang kita sendiri. Selamat tahun baru 2016. Postingan edisi awal tahun 2016.”

Dermaga Binalawan Mantikas, Pulau Sebatik perbatasan Indonesia-Malaysia

Sudah tidak terasa sudah hampir satu tahun saya dinas melakukan tugas negara di Pulau Borneo (Kalimantan) tepatnya di Pulau Nunukan, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara. Sudah banyak tugas yang saya alami baik suka maupun duka. Rasa suka saya karena bisa explore keindahan alam (flora-fauna) dan keunikan budaya dan alam di Kalimantan yang sangat indah dan masih alami. Beberapa kota di Propinsi Kalimantan Utara dan Propinsi Kalimantan Timur sudah pernah saya singgahi sehingga cukup menambah wawasan dan pengalaman saya ketika merantau di sini. Rasa duka ialah rasa homesick (kerinduan) terhadap kampung halaman terutama kepada orang tua yang jauh berada di Pulau Jawa dan rasa kesepian karena berada ditugaskan pada tempat dan situasi yang jauh dari keramaian. Jalan membunuh sepi disini menurut saya ialah dengan menjadi seorang “traveller” atau “penjelajah”.

Pulau Sebatik terletak di ujung terluar Pulau Kalimantan sebelah utara

Bukit di Sebatik dengan latar belakang pemandangan Kota Tawau, Sabah, Malaysia

Kondisi medan alam di Pulau Sebatik yang berbukit-bukit dan banyak terdapat kebun-kebun sawit
Ada suatu hal paling unik selama saya dinas dan bertugas di Nunukan, Kalimantan Utara yaitu adanya pulau terluar yang masih menjadi bagian dari Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia yaitu Pulau Sebatik. Pulau Sebatik terbelah menjadi dua zona teritorial yang dimana sebelah utara seluas 187,23 km dimiliki oleh Malaysia yang masuk dalam wilayah Negara Bagian Sabah dan yang selatan seluas 246,61 km yang dimiliki oleh Indonesia. Pulau Sebatik yang kondisi medannya berbukit-bukit ini dalam sejarahnya pernah menjadi saksi bisu pertempuran tentara Indonesia melawan gabungan tentara Inggris, tentara Gurkha dan tentara Malaysia dalam Operasi Dwikora yang didengungkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1964 di masa lalu.  Pulau Sebatik dapat ditempuh menggunakan jalur laut melalui Pelabuhan Sei Jepun di Nunukan sekitar 15 menit-20 menit menggunakan perahu dan bahkan kini sudah ada Kapal besar Ferry yang beroperasi setiap dua hari sekali. Perjalanan ke luar negeri dari Pulau Sebatik menuju ke Kota Tawau, Malaysia ternyata cukup dekat hanya memakan waktu 15 menit saja menyeberang menggunakan perahu. Pulau Sebatik yang wacananya akan menjadi Kotamadya ini jika sudah berkembang jauh kiranya maka perlu dibuat jembatan penghubung antara Pulau Nunukan dengan Pulau Sebatik seperti halnya Jembatan “Suramadu” yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura untuk memudahkan laju ekonomi. Namun kiranya ide itu dirasa masih sangat jauh dengan kondisi pembangunan infrastruktur yang ada saat ini. Kiranya saat ini, jalur laut masih menjadi sendi vital napas ekonomi transportasi dari Pulau Nunukan ke Pulau Sebatik atau juga sebaliknya.

       
         Jalur transportasi laut masih menjadi napas vital ekonomi bagi masyarakat di Pulau Sebatik

Jalan-jalan di sekitar dermaga Binalawan Mantikas yang terbuat dari batang kayu ulin yang kuat

Kesan ketika pertama kali menginjakkan kaki di perkampungan nelayan dermaga Binalawan Mantikas, Sebatik hampir sama dengan situasi perkampungan nelayan di area Pelabuhan Tunon Taka di Nunukan yang mayoritas berasal dari Suku Bugis. Kita seakan larut di bawa ke sebuah perkampungan nelayan di tepi pantai. Uniknya setiap bangunan yang ada di sekitar dermaga Binalawan Mantikas, Sebatik berdiri di atas penopang kayu dan jalan kayu yang sangat kokoh dan kuat. Konon, kata penduduk nelayan di sekitar Pulau Sebatik jika jalan-jalan tersebut dibuat dari batang kayu ulin yang kuat berusia tua bahkan sampai ratusan tahun sehingga tetap kokoh walau diterjang oleh gelombang air laut. Setelah memasuki ke Pulau Sebatik maka kita akan di bawa masuk dalam arena Jurrasic Park yang penuh dengan kawasan hutan, kebun-kebun sawit, lada, pisang, durian yang banyak dijual ke Malaysia dan Nunukan. Jalan akses menuju ke kota di Sungai Nyamuk (Sei Nyamuk) sudah ada walau masih banyak kerusakan di sana-sini. Namun setelah masuk ke kota sudah beraspal baik dengan hadirnya banyak ruko pertokoan, rumah makan, warung swalayan, beberapa bank pemerintah, beberapa penginapan hotel. Jalan darat dari dermaga Binalawan Mantikas untuk menuju kota di Sungai Nyamuk, Sebatik membutuhkan waktu  sekitar 1 jam lebih perjalanan dimana akses menuju ke sana bisa menggunakan jasa penyewaan mobil. Kawasan Sungai Nyamuk di Pulau Sebatik sebagai pusat perekonomian di Pulau Sebatik dapat dilihat dari banyaknya model ruko pasar dan rumah-rumah panggung khas seperti di negara tetangga Malaysia. Hal ini mungkin saja terjadi karena pengaruh dari Malaysia yang letaknya sangat berdekatan.

Ada hal unik yang pernah saya alami, ketika baru pertama kali menaiki perahu menuju ke Sebatik. Ketika akan berangkat ke Sebatik maka saya membeli tiket perahu ke bagian loket kemudian oleh petugas loket dari pihak pelabuhan Sungai Jepun (Sei Jepun) di Nunukan saya diberi secarik kertas yang sekilas mirip kertas tiket penumpang karena memang baru pertama kali saya naik perahu dan kemudian saya langsung masukkan ke dalam tas karena terburu-buru mengejar perahu yang akan berangkat ke Sebatik karena saya adalah penumpang paling akhir. Ketika perahu berangkat, motoris perahu (pengemudi motor perahu) meminta kertas list daftar para penumpang perahu kepada para penumpang karena saya tidak paham maka saya acuhkan saja karena saya tidak memegang list penumpang perahu dan mengira yang diberikan kepada saya hanyalah kertas tiket penumpang yang sudah dibayar. Giliran sampai di Pulau Sebatik kemudian saya langsung bertugas melakukan pekerjaan mengenai sosialisasi dan edukasi ke sekolah-sekolah di Pulau Sebatik. Begitu selesai melakukan pekerjaan dan kembali pulang dari dermaga Binalawan Mantikas, Sebatik menuju ke Nunukan menggunakan perahu kemudian tepat di atas pelabuhan Sei Jepun, Nunukan ternyata saya sudah ditunggu dan dikejar-kejar motoris kapal bersama kawan-kawannya sambil emosi dan memarahi saya karena tertera di data pos loket pelabuhan jika saya adalah penumpang terakhir perahu yang memegang kertas list penumpang. Tentu saja saya kaget dan segera memeriksa tas saya kembali..  Oh astaga!!! ternyata itu kertas list penumpang yang dicari-cari oleh motoris perahu yang biasa hanya diberikan kepada penumpang perahu yang terakhir. Akibat kesalahpahaman itu, kemudian saya meminta maaf dan segera mengembalikan kertas list penumpang perahu karena saya orang baru yang datang di Nunukan. Hehehe... itu sekedar pengalaman unik dan lucu dikejar-kejar motoris perahu ketika baru pertama kali menggunakan perahu menuju ke Pulau Sebatik.

Keindahan Pantai Sei Taiwan di Pulau Sebatik

Latar belakang pemandangan indah Pantai Sei Taiwan yang menawan hati

Berfoto dengan latar belakang pemandangan Pantai Batu Lamampu di Pulau Sebatik

Saat beberapa waktu lalu di bulan November tahun 2015 saya juga sempat bertugas selama hampir satu bulan lamanya di Pulau Sebatik, saya bersama kawan-kawan yang ikut bersama tidak lupa untuk mengexplore dengan menjelajahi Pulau Sebatik. Ada sebuah kawasan pemandangan yang pantai indah di Pulau Sebatik namanya Pantai Sei Taiwan dan Pantai Batu Lamampu yang cukup tersohor di Pulau Sebatik serta uniknya letaknya yang bersebelahan. Pantai ini airnya cukup jernih dan pasirnya berwarna putih dan kadang ada yang berlumpur namun sayangnya untuk di beberapa tempat tidak sedikit sampah yang berserakan akibat ketidaksadaran pengunjung yang enggan menjaga kebersihan. Jika pantai di Pulau Sebatik ini digarap secara lebih optimal bisa jadi mungkin dapat menjadi tujuan destinasi wisata favorit di Indonesia bahkan menjadi tujuan favorit destinasi para pelancong dalam dan luar negeri sama halnya “Pantai Kuta” di Pulau Bali. Pantai ini masih eksotis menurut saya dan sangat indah.



Tugu perbatasan di Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia

 
Tapal Batas "Patok Tiga" perbatasan Indonesia-Malaysia




Pos TNI di tapal batas perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik

Saya berada di wilayah Negara Malaysia yang letaknya berbatasan langsung dengan Indonesia

Daya tarik yang terkenal di Pulau Sebatik ialah adanya tugu perbatasan dan tapal batas yang sudah terkenal ke seluruh Indonesia. Setahu saya, banyak pejabat-pejabat Indonesia dari Jakarta dan orang-orang luar Sebatik yang datang mengunjungi tempat ini selama berada di Sebatik baik saat berlibur ataupun ketika sedang bertugas. Tugu perbatasan di Pulau Sebatik telah menjadi lambang atau ikon yang tidak bisa dilepaskan sama halnya ibarat menara Eiffel di Kota Paris, Perancis atau Patung Marlion di Singapore karena ikon dari Pulau Sebatik ialah tugu perbatasan dan patok-patok perbatasan. Ada hal unik saat kita mengunjungi tapal batas di Pulau Sebatik yaitu mengenai keberadaan rumah-rumah penduduk yang terletak persis di perbatasan Indonesia-Malaysia. Pernah saya berkunjung ke rumah-rumah penduduk di sana dan sangat unik bahwa banyak rumah-rumah penduduk disana dimana halaman rumah berada di Indonesia namun dapur sudah berada di Malaysia. Jadi mereka sering bolak-balik ke luar negeri setiap detik hanya cukup di dalam satu rumah tanpa menggunakan paspor.. 

*Nur Bintang adalah seorang “worker” sekaligus “travel writer” dadakan yang kini bertugas di Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara perbatasan Indonesia-Malaysia.

OOO




Selasa, 15 September 2015

“Antara Nunukan di Indonesia dengan Tawau, Sabah di Malaysia”


Oleh: Nur Bintang*


Saya berada di depan Kantor Konsulat RI di Kota Tawau, Sabah, Malaysia
 
Saya saat melakukan kunjungan dinas ke Kantor Konsulat RI di Kota Tawau, Sabah, Malaysia

Setelah hampir enam bulan saya bertugas di salah satu instansi vertikal pemerintah yang berada di Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Tidak terasa saya saat ini sudah beberapa kali berkunjung ke Kota Tawau di Negara Bagian Sabah, Malaysia Timur. Bagi warga yang berada di kawasan perbatasan di Propinsi Kalimantan Utara yang banyak terdapat pulau-pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia seperti Pulau Tarakan, Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik maka berkunjung ke Malaysia ternyata sudah menjadi keseharian kegiatan ekonomi bagi warga Indonesia di  sekitar perbatasan.

Suasana di dalam Pelabuhan Internasional Tunon Taka, Nunukan menuju ke Tawau, Malaysia

Hubungan warga di perbatasan Indonesia-Malaysia memang terlihat sangat baik dengan ramainya perniagaan diantara kedua pihak. Banyak warga negara Indonesia di perbatasan yang berkunjung ke Malaysia untuk membeli barang-barang kebutuhan ekonomi seperti bahan makanan pokok sehari-hari, alat-alat perkakas rumah tangga dan bahkan ada yang berobat ke Rumah Sakit yang ada di Tawau, Malaysia karena dianggap lebih memadai dari segi fasilitas kesehatannya. Uniknya, untuk beberapa kawasan di perbatasan Indonesia-Malaysia seperti di Pulau Sebatik yang masuk dalam Kabupaten Nunukan masih berlaku dua mata uang sebagai alat penukarnya yaitu rupiah (Rp) dan ringgit (RM).Harga tukar 1 RM hampir setara Rp 3.500,00 (waktu itu).

Perjalanan saya dari Nunukan ke Tawau menggunakan jasa transportasi laut yakni speed boat melalui pelabuhan Tunon Taka di Nunukan dengan rute Indonesia-Malaysia dengan harga tiket beberapa waktu bulan lalu hanya sekitar Rp 250.000,00 bahkan lebih sedikit namun sebelum itu, kita harus menukarkan mata uang rupiah ke dalam mata uang ringgit kepada money changer (penukaran mata uang) yang banyak tersedia di sekitar pelabuhan Tunon Taka, Nunukan. Kita juga harus memiliki paspor yang terlebih dahulu sudah dicap/dilegalisasi oleh petugas imigrasi di pelabuhan Tunon Taka, Nunukan untuk dicap/dilegalisasi kembali ketika nanti sampai di pelabuhan Tawau oleh petugas imigrasi Malaysia bahkan disertai pendataan finger print elektronik bagi para pelawat sebelum memasuki Malaysia. Biasanya perjalanan ke Tawau,Malaysia dari Nunukan menggunakan speed boat yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar dua jam lebih atau bahkan kurang tergantung situasi cuaca dan kondisi gelombang air laut. Ada juga penyedia transportasi menggunakan pesawat terbang dari Tarakan (Indonesia)-Tawau (Malaysia) menggunakan pesawat Mas Wings dari Bandara Internasional Juwata, Tarakan.

Kapal speed boat yang biasa digunakan menuju Malaysia dari Nunukan

 Ketika tiba di pelabuhan Tawau, Malaysia maka kita akan melihat kondisi pembangunan kota di perbatasan negara Malaysia yang jauh berbeda dengan pembangunan kota-kota perbatasan di Indonesia. Kota Tawau yang pada sejarah masa lalunya hanyalah merupakan kota pelabuhan kecil yang pernah menjadi bagian dari wilayah jajahan pemerintah kolonial Kerajaan Belanda hingga akhirnya berhasil direbut oleh pemerintah kolonial Kerajaan Inggris dan hingga kini setelah Malaysia merdeka  terlihat sangat cantik, teratur, bersih, serta banyak berdiri bangunan megah seperti toko-toko perniagaan dan kedai-kedai makanan.

Suasana saat tiba di pelabuhan Tawau, Sabah di Malaysia

Kota Tawau di Negara Bagian Sabah, Malaysia ini juga ramai warga pendatang dari Indonesia yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Hampir di setiap kedai makan, pasar tradisional, pelabuhan  maka kita akan banyak bertemu warga negara Indonesia yang bekerja sebagai TKI dan juga warga negara Indonesia yang sedang berliburan di Tawau. Mayoritas warga Indonesia yang berada di Tawau berasal dari etnis bugis dari Makassar, ada juga yang berasal dari Timor, bahkan Jawa.

Saat saya berkunjung ke Kantor Konsulat Republik Indonesia di sana dengan menggunakan taksi yang ternyata banyak supir taksi di Tawau, Malaysia adalah warga Indonesia yang bekerja di Malaysia. Saya sempat berbincang dengan salah seorang supir taksi yang ada di Tawau jika dirinya ternyata berasal dari Makassar dan sudah menetap lama bertahun-tahun di Malaysia bahkan memiliki isteri yang merupakan warga negara Malaysia. Itulah hal-hal unik yang saya temukan saat berkunjung ke Tawau di Malaysia.


Keramaian lalu-lintas jalan di Kota Tawau, Sabah di Malaysia

Berbagai hotel penginapan berbintang di Kota Tawau, Sabah di Malaysia

Desain tata kota yang teratur dan rapi di Kota Tawau, Sabah di Malaysia

Hubungan warga negara di antara perbatasan Indonesia-Malaysia sudah terjalin mesra bahkan banyak mayoritas warga negara Malaysia di Tawau berasal dari etnis yang sama yaitu etnis bugis dari Makassar (Indonesia) yang dahulu sudah lama menetap lama berpuluh-puluh tahun di Tawau dan akhirnya menjadi warga negara Malaysia dan memiliki banyak kerabat dekat di Indonesia khususnya di Nunukan. Nampaknya, hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia yang sempat memanas beberapa waktu lalu antara Jakarta dan Kuala Lumpur mengenai sengketa wilayah perbatasan tidak begitu memengaruhi hubungan harmonis warga yang berada di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia yang sudah terjalin baik cukup lama.

Ramainya perniagaan di Tawau ini menunjukkan kemajuan Malaysia dalam membangun dan memajukan stabilitas ekonominya terutama di wilayah perbatasan. Infrastruktur jalan raya yang cukup memadai disertai lalu-lintas kendaraan di Tawau yang sangat tertib dan teratur bahkan terlihat jelas sangat mengutamakan hak dari para pejalan kaki. Berbagai makanan kuliner yang lezat juga banyak dijual pasar tradisional di Tawau yang terbilang berjejer sangat rapi dan cukup bersih seperti roti canai khas India, ayam bakar, martabak jawa, soto betawi, nasi goreng, nasi campur, nasi lemak, nasi ayam Malaysia bahkan es milo. Konon, kata teman-teman di Nunukan kalau milo buatan Malaysia ini rasanya jauh lebih enak dari milo buatan Indonesia karena rasa kental cokelatnya lebih terasa dam setelah saya mencobanya ternyata memang lebih enak es milo buatan Malaysia. Hehehe...


Banyaknya komplek pertokoan dan tempat hiburan di Kota Tawau, Sabah di Malaysia
Kota Tawau di saat malam hari juga tidak kalah indah. Gemerlap Kota Tawau di Malaysia ini sudah menjadi daya tarik wisata bagi warga perbatasan di Indonesia dalam mengisi kegiatan liburan di akhir pekan karena letaknya geografisnya yang sangat berdekatan. Fasilitas hotel berbintang, mall, pasar tradisional, bioskop, hiburan malam semua sudah tersedia di Tawau, Malaysia. Selain sebagai tempat wisata maka Tawau juga menjadi tempat deportasi bagi warga negara asing yang mengalami masalah keimigrasian khususnya di Negara Bagian Sabah, Malaysia.

Hampir setiap bulan, terdapat masalah mengenai kasus TKI deportan khususnya dari Tawau ke Nunukan yang sering masuk dalam pemberitaan berbagai media massa nasional di Indonesia dengan bermacam-macam kasus seperti overstay, masuk tanpa dokumen lengkap / non prosedural dan lain-lain yang biasanya dikoordinasikan terus dengan semua instansi terkait antara Pemerintah Kerajaan Malaysia dengan perwakilan luar negeri Indonesia yakni Konsulat Republik Indonesia di Tawau dan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Nunukan yang berada di bawah koordinasi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Jakarta. Pemulangan deportasi TKI dilakukan melalui kapal jalur laut dari pelabuhan Tawau menuju pelabuhan Tunon Taka, Nunukan untuk dilakukan kegiatan pendataan, penyuluhan, pendampingan dan perlindungan terhadap para TKI.[]


*Nur Bintang adalah pegawai biasa yang bekerja pada salah satu instansi pemerintah vertikal di Nunukan, Kalimantan Utara perbatasan Indonesia-Malaysia.

Senin, 06 Juli 2015

"JEJAK KAKIKU DI NUNUKAN KAWASAN PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA"



Oleh: Nur Bintang*


Saya di depan Gedung DPRD Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara

            Tidak terasa ternyata sudah hampir empat bulan diriku sudah berdinas menjalankan tugas negara di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) di Pulau Nunukan, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara yang terletak cukup jauh di ujung pulau terluar perbatasan Indonesia-Malaysia yang berada di bawah koordinasi dan pengawasan dari lembaga non kementerian yakni Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Jakarta yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. Kabupaten Nunukan memang cukup luas yang dimana daerahnya mencakup semua daratan Kalimantan Utara perbatasan antara Indonesia-Malaysia (Sabah dan Sarawak) yang biasa disebut juga sebagai "paru-paru dunia" karena masih bernuansa hutan alami. Pulau Nunukan saat ini menjadi pusat kegiatan pemerintahan daerah di seluruh Kabupaten Nunukan yang bersebelahan dengan Pulau Sebatik yang memiliki banyak lahan kelapa sawit serta sudah terbagi dua kepemilikan dari dua negara yakni Indonesia dan Malaysia.


Peta lokasi Pulau Nunukan di Kalimantan Utara yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia
                       
                                 Suasana di Kota Nunukan, Kalimantan Utara perbatasan Indonesia-Malaysia
             
                Saya saat melakukan edukasi penyuluhan kepada para TKI di Nunukan
            
                Rapat Paripurna bersama perwakilan instansi di gedung DPRD Nunukan
Saya saat berada di depan Kantor Bupati Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara


            Pulau Nunukan merupakan kawasan strategis bagi para TKI. Kebanyakan para calon TKI dan TKI menganggap jika singgah datang di Nunukan akan lebih mudah untuk masuk dan bekerja di negara Malaysia yang letaknya berbatasan langsung dengan negara bagian Sabah, Malaysia Timur ini. Para TKI yang singgah dan transit selama ini di Nunukan kebanyakan berasal dari beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Sumbawa, Flores, Lombok, Timor, hingga Kepulauan Alor di Nusa Tenggara Timur. Banyak TKI yang ingin transit menuju ke Malaysia berjuang mengadu nasib bekerja ke luar negeri di tengah keterbatasan kemampuan Pemerintah Indonesia untuk membuka lapangan kerja di dalam negeri. Untuk menuju Nunukan saat ini hanya bisa dilalui menggunakan jasa angkut transportasi udara dengan menggunakan berbagai model tipe pesawat perintis dan transportasi laut dengan menggunakan speed boat. Para TKI yang sudah melalui proses dan prosedur yang benar biasanya berangkat dari pelabuhan internasional Tunon Taka, Nunukan melalui pos imigrasi untuk kemudian berangkat menuju negara bagian Sabah dengan transit terlebih dahulu di Kota Tawau, Malaysia yang bisa dikatakan cukup maju untuk sebuah wilayah perbatasan dengan ramainya industri pabrik, tempat belanja dan area wisatanya. Masalah pengiriman deportasi TKI dari Malaysia juga sering dilakukan di pelabuhan Tunon Taka, Nunukan yang terus dikoordinasikan dengan pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kota Kinabalu dan Konsulat Republik Indonesia di Tawau sebagai perwakilan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Negara Bagian Sabah, Malaysia Timur. 


Saya berada di depan kantor BP3TKI Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara
Pelabuhan internasional Tunon Taka di Nunukan, Kalimantan Utara rute laut Indonesia-Malaysia
Nunukan bisa dikatakan adalah daerah kabupaten yang masih baru tahap membangun yang terletak di beranda teras paling luar negara Republik Indonesia yang juga masuk ke dalam propinsi termuda di Indonesia yang baru-baru ini dimekarkan dalam Rapat Paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 yaitu Propinsi Kalimantan Utara (Kaltara) setelah memutuskan berpisah dari Propinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang terdiri dari sepuluh (10) kabupaten untuk saat ini. Sebagai seorang abdi negara yang harus siap ditugaskan dimana saja oleh negara pasti tahu dan paham betul mengenai keadaan dan kondisi sebenarnya di Nunukan yang masih dalam rangka membangun. Memang, setelah saya telusuri ada perkembangan positif pembangunan di Nunukan saat ini setelah saya melihat dan membaca beberapa dokumen file sejarah terdahulu mengenai pembentukan Propinsi Kalimantan Utara terutama Kabupaten Nunukan sebagai daerah yang terletak paling terluar Indonesia dan berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Namanya membangun pasti membutuhkan waktu dan proses ke arah yang lebih baik. 


Suasana pemukiman nelayan di pinggir pantai Pulau Nunukan, Kalimantan Utara
     Obyek wisata Hutan Binusan di Nunukan, Kalimantan Utara

   
           Ada hal yang unik mengenai Nunukan ialah tentang keanekaragaman penduduk di Nunukan yang lebih banyak didominasi oleh suku Bugis, Tidung, Dayak, Toraja, NTT, dan Jawa. Namun penduduk asli yang sudah lama menetap di Pulau Nunukan ialah suku Tidung yang kental dengan nuansa unsur kebudayaan melayu. Arus mobilitas penduduk yang tinggi di Pulau Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara seluas 21.450 hektar yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia ini sudah berlangsung sejak dekade tahun 1950-an hingga sekarang. Pada awalnya dibuka beberapa perusahaan perkebunan kakao dan karet asal Inggris di Sabah yang membutuhkan ratusan tenaga buruh tani kontrak dari Indonesia terutama Flores dan Sulawesi. Kegiatan ekonomi ini terus berlangsung hingga sampai sekarang yang kemudian berkembang pada beragam sektor industri lainnya seperti perkebunan sawit dan lain-lain di kawasan Malaysia Timur. Kebanyakan para TKI dari Nunukan menggunakan jasa angkutan laut melalui pelabuhan Tunon Taka menuju ke Tawau negara bagian Sabah di Malaysia Timur untuk bekerja baik dari sektor formal maupun informal. 


Model rumah kayu panggung yang biasa ditemui di Nunukan, Kalimantan Utara
            
         Untuk kehidupan di Nunukan memang tidak jauh berbeda dengan suasana kota-kota di Indonesia pada umumnya. Cuma terkadang saya sebagai manusia biasa mengalami homesick syndrom (kerinduan dengan kampung halaman) di Jawa dan itu saya rasa sangat manusiawi. Itulah yang saya rasakan sebagai seorang abdi negara yang harus siap untuk ditempatkan jauh di seluruh Indonesia bahkan luar negeri sekalipun jika memang ditugaskan oleh negara. Untuk fasilitas hiburan atau rekreasi di Nunukan untuk saat ini jika dilihat memang masih sangat terbatas namun cukup diakui jika perdagangan/perniagaan di Nunukan cukup berkembang apalagi letak geografisnya yang bersebelahan langsung dengan negeri jiran Malaysia sehingga memudahkan proses perniagaan di antara kedua negara di kawasan perbatasan ini. Untuk kebudayaan walaupun di Nunukan terdiri dari banyak suku bangsa namun nampaknya akar pengaruh budaya Melayu masih nampak kuat hadir disini dengan banyaknya model rumah kayu panggung khas Melayu yang berdiri megah di Nunukan serta menu kuliner yang tidak berbeda jauh dengan menu khas kuliner yang biasa ditemukan di negara Malaysia semacam roti canai. Untuk wisata di Nunukan yang paling terkenal adalah obyek wisata Hutan Binusan yang menawarkan keindahan alam di bumi Kalimantan Utara yang eksotis, kawasan tanah merah sebagai tempat jual-beli sentral batu akik khas Kalimantan, Pantai Ecing, Tugu perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik yang masuk dalam wilayah Kabupaten Nunukan, dan monumen Tugu Dwikora di dekat alun-alun kota untuk mengenang sejarah perjuangan konfrontasi militer Indonesia-Malaysia saat di era zaman Presiden Soekarno tahun 1964.[]

Nur Bintang* adalah seorang pegawai biasa yang kini mengabdi pada salah satu instansi pemerintah yang terletak di Kalimantan Utara perbatasan Indonesia-Malaysia.