Artikel

Senin, 02 Juli 2012

CULTURAL STUDIES



"This is handout about "Cultural Studies" from my lectures.
 I summarize this handout when I was studying at Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia".
 
Summarized by: Nur Bintang*




Budaya adalah sekumpulan cerita yang menceritakan kepada kita tentang diri kita. Berbasis pada definisi ini kajian kebudayaan terlihat  hampir mencakup segalanya. Anthropolog terkenal C. Geertz dari Universitas Harvard, Amerika Serikat mendefinisikan budaya sebagai suatu sistem makna atau simbol yang disusun dimana aktor individu menafsirkan dan memaknai sendiri dunianya. Pendekatan budaya yang dilakukan Geertz bersifat hermeunetic, dengan melihat budaya sebagai teks-teks yang harus ditafsirkan. Kebudayaan memiliki makna yang dimiliki secara kolektif di dalam suatu kelompok bukan milik makna seperorangan individu. Kebudayaan ini yang kemudian diwariskan dalam bentuk simbolik sehingga tindakan manusia mempunyai makna yang dapat dibaca sama seperti halnya ketika kita membaca sebuah teks tulisan dalam sebuah buku. SUBJEK CULTURAL STUDIES adalah inter-disiplin dengan meminjam secara bebas disiplin ilmu sosial dan seluruh cabang humaniora dan seni (antropologi, psikologi, linguistik, kritisisme sastra, teori seni, musikologi, filsafat, ilmu pasti, multikulturalisme dan sosiologi). FOKUS STUDI CULTURAL STUDIES berfokus pada kebudayaan modern dan postmodern, dan ada dalam konteks masyarakat industrial/kapitalisme modern. Kebudayaan dimaknai sebagai makna, representasi, simbol, dan identitas, sekaligus sebagai bentuk situs dan praktek. Dari segi perspektif dan paradigma "cultural studies" adalah Neo Marxian, Neo Weberian, Neo Durkhemian, Psikoanalisis, Feminisme, Post-Strukturalisme, dan Post-Kolonial.

Antropolog Clifford Geertz


PRAKTEK CULTURAL STUDIES: Praktek-praktek kebudayaan dan hubungan-hubungan kekuasaan, Memahami budaya dan menganalisis konteks politik-sosialnya, Upaya intelektual dan pragmatis, Memahami dan merubah struktur-struktur dominasi masyarakat industrial, Memahami dan merubah struktur-struktur dominan masyarakat industrial. ASAL-USUL CULTURAL STUDIES adalah melalui lembaga "British Cultural Studies". Istilah "cultural studies" diturunkan dari Center for Contemporary Cultural Studies (CCCS) dari Universitas Birmingham tahun 1964. TOKOH CULTURAL STUDIES: Richard Hoggart, Raymond William, Thompson, Stuart Hall. Teori Hegemoni dari neo-marxis asal Italia, Antonio Gramschi memegang peran di CCCS, bahwa kelompok subordinatif aktif melakukan resistensi (tidak positif) dalam menghadapi dominasi politik (perlawanan subaltern). Gramschi menjelaskan dengan pendekatan "cultural hegemony" (budaya sebagai instrumen kontrol kekuasaan) yang kemudian berkembang mengkaji berbagai bentuk penindasan (hegemoni dan dominasi) dalam masyarakat kapitalis modern. Di era globalisasi ini, kajian budaya menganalisa bentuk-bentuk resistensi global dan lokal terhadap hegemoni dunia Barat.

TINJAUAN UMUM CULTURAL STUDIES: Meneliti praktek-praktek kebudayaan dalam kaitannya dengan kekuasaan, Memahami konteks sosial dan politikdalam budaya termanifestasi, Keduanya merupakan objek studi dan lokasi kritisme dan tindakan politik, Upaya rekonsiliasi pembagian kerja pengetahuan (teori dan praktek), Evaluasi etis masyarakat modern dan garis radikal tindakan politik dengan menjadi seorang "intelektual organik" dengan ikut terjun  langsung berjuang bersama masyarakat yang tertindas.

KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA: Melihat relasi kekuasaan (Teori hegemoni dari Gramschi dan Relasi Kuasa dari Pierre Bourdieu) dengan melihat sekumpulan program-program akademik yang mengkaji isi, sejarah, makna, dan pengaruh berbagai media. Tradisi dari ilmu sosial dan humaniora, tumbuh dengan disiplin ilmu komunikasi massa, ilmu komunikasi, dan kajian komunikasi. Dari 'relasi kuasa' ini yang nanti menurut Adorno (tokoh teori kritis dari Mahzab Frankfurt) yang nanti akan menentukan high culture dan low culture. PEMETAAN : REALITAS=>MEDIA=>MEDIATED REALITY=>REPRESENTASI. Dalam kajian penelitian Cultural Studies lazimnya menggunakan ANALISIS WACANA/DISCOURSE/CDA dan SEMIOTIKA dalam kajian Strukturalis dan Post strukturalis. KARAKTER CULTURAL STUDIES: Praktek-praktek kebudayaan dan hubungan relasi kekuasaan, Memahami budaya dan menganalisis konteks politik-sosialnya, Upaya intelektual-pragmatis.

PENDEKATAN PENELITIAN: Strukturalisme dan Post-Strukturalisme serta Post-Kolonial pada kajian linguistik melalui penelitian semiotika dan hermeunetika dengan membuka tabir tafsir atas tanda serta, Analisis Wacana dengan memperhatikan representasi, the other (yang menjadi minoritas/subordinasi) contoh: kata makna "Tuhan" mewakili kebaikan dan kata makna "Iblis" mewakili kejahatan, dengan melihat pada oposisi biner (the other), apa yang tidak kelihatan bisa dipahami dari yang kelihatan, konstruksionis dan bukan esensialis. Teori bukanlah representasi akurat mengenai realitas fenomena sosial-budaya (Konstruktivistis). Kebenaran sesungguhnya didapatkan dari konstruksi aktor melalui observasi langsung dengan melalui penelitian wawancara atau melalui analisis tekstual. Metode penelitian kualitatif seperti etnografi yang dilakukan para antropolog; hermeunetik kajian tafsir kritis dari teks; semiotika kajian tafsir kritis atas sign/tanda dari gambar, simbol, tulisan, film; teori narasi, interaksi simbolik, pendekatan dekonstruksi/CDA.

*Nur Bintang adalah alumnus pascasarjana sosiologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sumber Referensi lengkap yang dapat menjadi rujukan:

Chris Barker. (2009). "Cultural Studies". Terjemahan: Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

    BalasHapus