Artikel

Kamis, 18 Juli 2013

"JEWISH INTELLIGENCE SECRETS"



  
Oleh: Nur Bintang*


”Tulisan kecil dan singkat dari saya kali ini menjelaskan tentang kebudayaan orang-orang Yahudi yang gemar dan cinta terhadap ilmu pengetahuan. Saya mengangkat tema posting ini karena kekaguman saya terhadap para tokoh ilmuwan sosiologi yang kebanyakan berasal dari Yahudi. Postingan saya kali ini, tidak akan membahas mengenai masalah politik ataupun agama karena hal itu adalah urusan hak persepsi dan hak pribadi masing-masing individu. Saya di sini hanya belajar menjelaskan mengenai aspek kebudayaan secara sosiologis dan antropologis terkait kecerdasan bangsa Yahudi. Jadi saya harap sikap bijak, kedewasaan dan toleransi dari para pembaca sekalian dalam menanggapi artikel tulisan saya kali ini!"


A. Mitos kejeniusan bangsa Yahudi
Bangsa Yahudi dahulu pernah dijajah oleh bangsa Mesir Kuno pada saat Raja Fir’aun berkuasa sebelum akhirnya dapat dibebaskan (dimerdekakan) oleh seorang utusan Tuhan yaitu Nabi Musa, bangsa Yahudi sempat tercerai-berai setelah terusir dari tanah yang dijanjikan akibat invansi dan penaklukan bangsa Romawi di Palestina akibatnya bangsa Yahudi kemudian hijrah/merantau menjadi bangsa pengembara (diaspora) dengan menjadi warga imigran ke beberapa negara di seluruh dunia terutama di Eropa dan jazirah Arab. Bangsa Yahudi juga sempat mengalami diskriminasi rasial pada saat diktaktor fasis nazi-Jerman, Adolf Hitler berkuasa di Jerman dengan melakukan tragedi pembantaian dan pengusiran terhadap seluruh warga Yahudi di seantero wilayah Eropa. Namun belakangan ini, bangsa Yahudi berhasil bangkit dari keterpurukan melalui etos kerja keras sehingga berhasil menguasai perdagangan dan perekonomian dunia saat ini bahkan sampai mendapat julukan mitos sebagai bangsa cerdas dan jenius, apakah benar demikian..?? 

         Banyak ilmuwan Yahudi yang menjadi peraih nobel sebagai ”penemu” di berbagai cabang disiplin ilmu pengetahuan di dunia ini bahkan konsep bank sentral, kapitalisme (Adam Smith), sosialis-komunisme (Karl Marx), revolusioner Rusia (Lenin-Stalin-Troutsky), Revolusioner Prancis (Voltaire), Nabi ilmu sosiologi (Emile Durkheim, Max Weber, George Simmel), tokoh Mahzab Frankfurt dalam tradisi filsafat sosial dan budaya (Jurgen Habermas, Theodor Adorno, Herbert Marcuse, Max Horkheimer, Walter Benjamin, Erich Fromm), kedokteran (Louis Pasteur), antropologi (Levis Strauss), poststrukturalisme (Jacques Derrida), filsafat politik (Hannah Arendt), CEO facebook (Mark Zuckerberg), biologi, teori evolusi (Charles Darwin), fisika, teori relativitas (Albert Einstein), psikologi, teori psikoanalisis (Sigmund Freud), sutradara jenius Hollywood (Steven Spielberg), Microsoft (Bill Gates), BlackBerry (Mike Lazaridis) adalah orang-orang Yahudi yang hebat dalam spesialisasi bidang ilmunya masing-masing. Perusahaan-perusahaan besar milik Yahudi dapat menjadi besar bahkan mendunia hingga sampai saat ini diantaranya adalah Google, Yahoo, Walt Disney, facebook, Miramax, Warner Bros, Nokia dan masih banyak lagi. Kemajuan bangsa Yahudi nampaknya benar-benar didapatkan melalui usaha kerja keras dan semangat pantang menyerah dengan membangkitkan semangat harga diri untuk menebus sejarah suram mereka di masa lalu.

Setiap manusia bisa terlahir cerdas apapun suku bangsa dan latar belakang orang tersebut. Buktinya, hampir setiap tahun anak-anak Indonesia selalu menjadi juara bertahan (walau tidak mencakup jumlah semua populasi) dari setiap penyelenggaraan Olympiade Sains International di tingkat dunia baik dalam bidang ilmu biologi, fisika, matematika, geografi, astronomi, komputer, robotika, bahasa, dan lain-lain dengan berhasil mengalahkan perwakilan anak-anak jenius dari semua negara-negara maju di seluruh dunia. Kalau berpijak dari pandangan saya jika ketidakseriusan di Indonesia nampak dari sistem kebijakan dan kemauan pemerintah negara itu sendiri yang tidak dapat merangkul dan memfasilitasi anak-anak jenius dari Indonesia ini agar mau berkarya di dalam negeri. Minimnya fasilitas dan penghargaan terhadap anak-anak jenius di Indonesia ini yang menyebabkan kebanyakan dari mereka (anak-anak jenius) namun tidak semuanya untuk memutuskan hijrah/merantau dan berkarya di luar negeri. Hal itu dirasa sangat wajar karena mereka mempunyai keahlian dan memiliki standar hidup layak untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri. Jadi, kecerdasan adalah hak semua manusia bangsa di dunia tanpa terkecuali.

Dasar-dasar kecerdasan dan kepintaran Yahudi selama ini apabila dikaji secara mendalam lebih banyak berasal dari aspek sosiologis dan antropologis yang dimana berasal dari tradisi budaya, keluarga, agama, sejarah, dan tidak selalu mutlak berasal dari darah keturunan, DNA, ataupun percampuran gen. Asal-usul kepintaran ini dapat dilihat secara aspek sosiologis maupun antropologis yang dapat dilihat dari pola hidup budaya masyarakat dari suatu bangsa itu sendiri. Budaya kebanyakan orang Yahudi sangat cinta pada dunia pendidikan yang berkaitan dengan tulis-menulis ide/gagasan dan selalu menikmati kebebasan intelektual. Budaya membaca, berdiskusi, dan belajar menjadi kehidupan keseharian orang-orang Yahudi. Di Amerika Serikat mayoritas dunia penerbitan pers baik cetak maupun elektronik lebih banyak dikuasai oleh orang-orang Yahudi semisal dari koran New York Times, The Washington Post, CNN, TIME magazine, dan lain-lain yang jika dilihat dari latar belakang redaktur, reporter, jurnalis, bahkan editor itu sendiri, justru kebanyakan dari mereka semua adalah orang-orang Yahudi yang suka menulis dan menyampaikan ide/gagasan. Hanya ada 14 juta orang Yahudi di seluruh dunia tetapi mereka saat ini yang menguasai dunia baik ekonomi, jaringan komunikasi, militer, dan bisnis.

B. Menelisik dan menyelusuri jejak keturunan Yahudi di Indonesia
Adanya keturunan orang-orang Yahudi di Indonesia menurut catatan beberapa antropolog Belanda pada masa penjajahan kolonial Hindia-Belanda paling banyak ada di Kota Jakarta, Kota Bandung, Kota Surabaya, dan Kota Manado. Hal ini dapat dilihat dari beberapa “sinagog” atau tempat ibadah orang Yahudi yang berdiri di beberapa kota tersebut yang sudah ada sejak zaman penjajahan pemerintah kolonial Hindia-Belanda di Indonesia. Saat zaman masa perang revolusi kemerdekaan di Indonesia maka banyak orang-orang Yahudi yang berasal dari Eropa terutama yang berasal dari negara Belanda memutuskan untuk meninggalkan Indonesia namun ada juga beberapa sanak-keluarga dari mereka yang masih tetap bertahan di Indonesia bahkan ikut berjuang bersama para pejuang republik kemerdekaan di Indonesia melawan penjajahan kolonial Belanda dan menjadi warga negara Indonesia setelah Indonesia merdeka. Orang keturunan Yahudi di Indonesia lebih plural ada yang beragama asli Yahudi (Judas), ada yang beragama Islam, dan juga ada yang beragama Nasrani tetapi mereka mempunyai rasa toleransi dan ikatan persaudaraan yang sangat kuat. 

       Keturunan orang-orang Yahudi di benua Eropa pada zaman dahulu umumnya dapat dengan mudah untuk dikenali. Hal tersebut bisa terlihat karena kebanyakan orang Yahudi di Eropa memiliki perbedaan fisik mendasar dari kebanyakan orang Eropa yang umumnya berambut pirang, berkulit putih dan bermata biru seperti memiliki warna dasar kulit putih pucat, memiliki rambut berwarna hitam, dan memiliki bola mata berwarna dasar hitam dengan ditambah dilihat dari bentuk fisik bentuk khas hidung mereka yang sangat mancung (betet) dan agak cengkok pada titik dahi dan hidungnya yang membentuk sudut kerucut segitiga (mirip bentuk paruh burung beo). Perbedaan fisik ini nampak jauh berbeda dari bentuk struktur tubuh serupa yang dimiliki oleh kebanyakan orang-orang dari bangsa Arab, bangsa India, maupun bangsa Eropa. 

       Keturunan Yahudi di seluruh dunia pada saat ini sudah sangat sulit untuk dibedakan karena kebanyakan dari mereka kini hidup dalam kehidupan budaya masyarakat yang heterogen/majemuk. Kesimpulannya, kini banyak keturunan Yahudi di seluruh dunia yang memiliki kulit putih, sawo matang, bahkan kuning langsat, berambut hitam, pirang, keriting, bola mata berwarna hitam, biru, maupun coklat. Terkadang sulit, untuk menentukan Yahudi Eropa, Yahudi Afrika, maupun Yahudi Asia karena pengaruh arus globalisasi dan perkawinan antar suku bangsa yang terjadi saat ini. Garis keturunan Yahudi akan nampak berbeda untuk zaman saat ini hanya dapat dilihat dari pola sistem kebudayaan dan kepercayaan religi saja. Dari beberapa literatur buku yang saya baca bahwa penganut Yahudi ortodoks masih menganut sistem sosial/kekerabatan matrilineal artinya hanya orang yang lahir dari rahim seorang ibu Yahudi saja yang layak disebut “orang Yahudi tulen” namun hal ini juga masih menjadi bahan perdebatan di kalangan ahli kajian budaya Yahudi terutama dari kalangan Yahudi nonortodoks yang menyatakan pendapat jika bangsa Yahudi menganut sistem sosial/kekerabatan patrilineal atau garis keturunan ayah bahkan Reformasi Judaisme di Amerika Serikat tahun 1983 justru mempunyai kebijakannya tersendiri dengan mengadopsi sistem sosial/kekerabatan bilineal yang artinya jika anak terlahir dari salah satu orang tua yang masih berdarah Yahudi baik itu laki-laki atau perempuan serta tumbuh besar dalam tradisi lingkungan budaya keluarga Yahudi akan dianggap sebagai keturunan Yahudi. 

C. Rahasia mengapa anak-anak Yahudi terlahir pintar dari aspek sosiologis, aspek antropologis, dan aspek kebudayaan :

  1. Menurut perempuan Yahudi yang sedang mengandung bahwa mengonsumsi protein dan omega 3 sangat baik bagi perkembangan otak janin bayi dan pantangan bagi para perempuan Yahudi yang sedang mengandung untuk mengonsumsi kepala ikan yang dianggap berbahaya karena dianggap banyak mengandung zat-zat kimia yang dapat berakibat merusak perkembangan dan menghambat pertumbuhan sel-sel otak pada janin selama masih di dalam kandungan. Ini adalah adat perempuan-perempuan Yahudi ketika sedang mengandung dan nampaknya sudah menjadi semacam tradisi. Para perempuan Yahudi yang sedang mengandung pada umumnya juga akan selalu rutin mengonsumsi pil minyak ikan sambil berlatih mengerjakan beberapa soal matematika dan bermain piano. Terkadang perempuan Yahudi suka mendengarkan lagu-lagu orkestra klasik indah supaya dapat menstabilkan emosi ibu dan janin bayi yang dikandungnya seperti Beethoven dan Mozart di sela-sela kesehariannya. Dalam dunia medis kedokteran memang banyak yang memberi pendapat jika gen kecerdasan itu sebagian besar berasal dari ibu artinya seorang ibu yang memiliki pola gaya hidup sehat dan mempraktekkan kebudayaan yang mendukung kecerdasan melalui pola pengasuhan anak yang tepat dan dekat dengan lingkup budaya ilmu pengetahuan maka akan mempunyai peluang besar untuk melahirkan dan mencetak keturunan anak-anak yang cerdas dan jenius pula.
  2. Anak-anak Yahudi sangat cerdas. Sejak kecil (usia 5 tahun) mereka telah dilatih untuk belajar menembak, bermain musik terutama piano dan biola serta pada usia sekolah dasar diwajibkan mahir belajar matematika berbasis perniagaan/perdagangan. Ini adalah sebuah kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ pada usia dini anak dan belajar matematika pada usia sekolah dasar bisa merangsang kinerja sel motorik di otak.
  3. Para pelajar Yahudi sejak zaman dahulu suka belajar, menulis sastra, menghafal di tepi kolam atau sungai yang sepi, menurut mereka suara gemericik air kolam atau sungai dapat memberi efek psikologis kenyamanan dan meningkatkan daya ingat konsentrasi otak ketika sedang belajar dan meningkatkan fokus, dalam memberi kemudahan untuk memahami pelajaran.
  4. Para pelajar Yahudi di Israel dan Amerika Serikat saat jam sekolah biasanya makan pada saat lapar saja dan makan tidak berlebihan saat di sekolah karena hal itu bisa menganggu konsentrasi belajar disebabkan oleh rasa kantuk sehabis makan.
  5. Anak-anak Yahudi sangat memperhatikan makanan awal terutama makan buah-buahan, kacang-kacangan, ikan tuna, ikan sarden dan terkadang selalu menelan pil minyak ikan sebagai asupan gizi otak yang konon sudah dipercaya sejak zaman dahulu oleh nenek moyang bangsa Yahudi.
  6. Para lelaki Yahudi yang menjadi seorang ayah sangat memperhatikan kesehatan bayi yang dikandung istrinya dengan puasa merokok/tidak merokok selama berada di samping istrinya ketika berada di dalam rumah. Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan kedokteran Yahudi di Tel Aviv University menunjukkan nikotin dari asap rokok yang terhirup dapat berakibat merusakkan sel utama pada otak manusia bahkan untuk contoh kasus yang lebih berat bagi para perokok adiktif adalah memiliki kualitas sperma/ovum yang jelek akibat terkontaminasi zat-zat racun di dalam tubuh akibat pengaruh dari asap nikotin rokok yang dikonsumsinya. Artinya, keturunan perokok adiktif berpeluang resiko besar membawa gen generasi keturunan yang dapat merusak otak.

Suasana belajar dari para pelajar Yahudi


Dari uraian singkat tulisan saya di atas dapat kita simpulkan bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa yang gemar membaca, gemar berdiskusi, bermain musik dan mencintai ilmu pengetahuan. Kebanyakan anak-anak Yahudi di negara Israel mempunyai hobi membaca buku ilmu pengetahuan (ensiklopedia) dan buku tentang kebudayaan bahkan setiap satu anak di Israel pada umumnya dapat dipastikan memiliki minimal satu buku bacaan atau lebih yang dapat menjadi sumber buku ilmu pengetahuan.

Mungkin ada benarnya jika kita harus memahami ucapan seorang filsuf linguistik Yahudi-Austria yang bernama Ludwig Wittgeinstein yang pernah berkata, ”Batas bahasaku adalah batas duniaku!”. Memang pada dasarnya, semua ilmu pengetahuan di dunia ini berawal mula dari ilmu bahasa bahkan Nabi Adam sendiri dahulu, ketika berada di surga mendapat pelajaran ilmu pengetahuan pertama kali yang diajarkan oleh Tuhan (Allah SWT) adalah tentang ilmu bahasa untuk dapat menamakan benda-benda alam di sekitarnya sebelum Nabi Adam melaksanakan perintah tugas diturunkan ke dunia menjadi khalifah (wakil Tuhan).

Saya tidak heran, jika setiap masing-masing anak Yahudi di Israel diwajibkan untuk menguasai selain bahasa ibu mereka sendiri yakni ’bahasa Ibrani’ agar dapat menyerap segala ilmu pengetahuan dari berbagai penjuru dunia. Umumnya satu orang Yahudi di Israel menguasai tiga sampai empat bahasa yaitu bahasa Ibrani, bahasa Arab, bahasa Inggris, dan sisanya adalah bahasa lain yang ada di belahan dunia. Budaya diplomasi sangat kuat dalam tradisi bangsa Yahudi. Hal ini karena sejak kecil anak-anak Yahudi sudah ditanamkan dan diajarkan akan pentingnya mengemukakan pendapat melalui pertanyaan dan diskusi di dalam forum serta belajar menguasai beberapa ilmu bahasa sebagai kunci sukses dalam dunia sosial. Kesimpulan dari tulisan saya ini bahwa semua manusia bisa terlahir cerdas dan pintar apabila mau melakukan gaya hidup sehat (healthy habit) dan menyukai kebudayaan yang dekat dengan ilmu pengetahuan tanpa memandang latar belakang ras, etnis, atau suku bangsa apapun. Semua manusia di dunia ini diciptakan mempunyai derajat yang sama di mata Tuhan. Oleh karena itu, semua manusia (tanpa terkecuali) mempunyai hak yang sama untuk bisa maju dan berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan yang tanpa batas. Sedikit tambahan dari kesimpulan saya, kepintaran manusia dalam hal ini perlu digarisbawahi akan dapat berjalan lebih baik jika diimbangi dengan IQ, EQ, dan SQ secara seimbang. Karena kecerdasan intelektual sebagai anugerah besar dari Tuhan jika diimbangi dengan kecerdasan emosional serta ditambah kecerdasan spiritual ketika menjalankan ibadah kebaikan atas dasar ajaran agama masing-masing maka pada akhirnya akan menciptakan manusia-manusia unggul yang dapat bermanfaat bagi sesama.

Semoga bermanfaat...!!! respect, peace, love, and tolerance...

Nur Bintang* adalah alumnus pascasarjana sosiologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.


Sumber Referensi:

-Abdul Waid. 2011. Menguak Rahasia Cara Belajar Orang Yahudi. Yogyakarta: Diva Press.

-A.Maheswara. 2007. Rahasia Kecerdasan Yahudi. Yogyakarta: Pinus Book.

-Eran Katz. 2009. Jerome Become A Genius. Jakarta: Ufuk Publishing House.

-http://en.wikipedia.org/wiki/Matrilineality_in_Judaism








1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

    BalasHapus