Artikel

Kamis, 07 Mei 2015

"Alhamdulillah, Akhirnya Saya Lulus Tes CPNS!!!"



Oleh: Nur Bintang*


https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSFNeZndJphCJauvlzps9nUVeej-ttOQOG5nE0LbFGW0ikBiQKj

Pada bulan September tahun 2014 yang lalu, saya masih merantau bekerja pada sebuah lembaga pendidikan swasta yang cukup berkembang di Jakarta setelah memutuskan resign dari tempat kerjaan yang lama sebagai editor buku di salah satu perusahaan penerbitan nasional di Jakarta. Lembaga pendidikan swasta di Jakarta, tempat saya bekerja dahulu ini membuka cabang sekolah unit baru di Bandung. Kota Bandung yang biasa dikenal sebagai “Parijs van Java” ini memiliki cuaca dan udara yang masih sangat asri dan sejuk apalagi pada saat saya hendak mandi pagi.. bbrrrr… saya cukup marasakan kedinginan. Air di Bandung ini ternyata cukup sejuk dan dingin dibandingkan saat saya berada di Jakarta. 

Dari kantor pusat di Jakarta saya ditugaskan menjadi ‘pembina’ regional wilayah Jawa Barat yang dimulai start awal dari Kota Bandung. Walaupun secara garis besar pekerjaan saya ini tidaklah jauh berbeda ketika sewaktu saya dahulu berada di kantor pusat di Jakarta dengan seperti biasa berjalan menyusuri jalan-jalan kecil di sudut-sudut kota Jakarta untuk menawarkan produk jasa pendidikan. Semua wilayah Jakarta bahkan sudah saya jelajahi ketika saya ditugaskan menjadi “Management Trainee“ hingga sampai akhirnya saya ditugaskan di tempat yang baru di Kota Bandung.

Pahit-manis sudah saya rasakan ketika baru membuka sekolah unit baru di Kota Bandung saat pengenalan produk jasa layanan pendidikan ke masyarakat diselingi tugas mencari SDM untuk mengisi lowongan kerja guru pengajar di sekolah unit baru kami, mencari murid-murid dengan cara berkenalan dengan calon orang tua murid dari rumah ke rumah. Saya juga merapikan administrasi kantor, memonitor permainan kelas, mengecek keamanan kelas bahkan terkadang ikut membantu menjadi guru pengajar di dalam kelas, selain itu saya juga ikut melakukan pemasaran menyebarkan brosur untuk menarik murid-murid bersekolah di sekolah unit baru kami dibantu kawan-kawan dari kantor pusat Jakarta walaupun hanya sementara. Harus diakui jika pada akhirnya saya yang lebih sering pergi sendirian mencari calon murid-murid potensial yang ingin bersekolah di unit kami walaupun harus menghadapi cuaca terik panas matahari hingga guyuran air hujan tanpa terasa sudah menjadi santapan makanan sehari-hari saya sebagai bagian dari perjuangan hidup mencari rezeki. 

Puluhan kilometer setiap hari saya jelajahi dengan jalan kaki dari pintu ke pintu dengan peluh keringat dan gaji pas-pasan. Selama bekerja, saya banyak menemui orang-orang dengan beragam karakternya dari sambutan calon orang tua murid yang bersikap sinis, bersikap baik dan terbuka, bahkan ada yang menolak dengan cara acuh serta tidak peduli baik halus maupun kasar. Semua saya jalani dengan ikhlas karena namanya hidup adalah perjuangan. Dari pengalaman ini saya belajar jika ternyata mencari rezeki uang itu tidaklah mudah. Uang tidak turun dari langit tapi harus didapatkan melalui kerja keras. Saya selalu bersyukur kepada Allah SWT karena saya mendapatkan pengalaman pembelajaran hidup yang tidak bisa dinilai oleh materi sekalipun.

Walaupun jabatan di tempat saya kerja dahulu kedengaran sangat keren sebagai ‘pembina’ merangkap ‘kepala unit sekolah’ tapi itu semua hanyalah manis perkataan klise dari sebuah jobdesk. Kalo dilihat dari pekerjaannya sebenarnya sungguh tidaklah mudah. Saya berangkat jam 8 pagi dan baru pulang jam 9 malam bahkan jam 10 malam dan itu saya lakukan dengan berjalan kaki tanpa menggunakan kendaraan pribadi kecuali angkutan umum jika diperlukan dan jika saya merasa lelah maka saya mampir sholat ke mushola atau masjid terdekat kemudian istirahat sejenak. Namanya bekerja di sektor lembaga pendidikan swasta memang harus dituntut deadline target penambahan jumlah murid setiap bulan yang harus dipenuhi. Jika target tidak dipenuhi bisa kena penalti dari bos. Apalagi ini sekolah unit baru harus menerapkan strategi yang bagus untuk menjaring calon murid sebanyak-banyaknya. 

Pada saat saya berjalan berpanas-panasan dan berpeluh keringat di bawah terik sinar matahari melakukan sosialisasi eksternal mengenalkan produk jasa layanan pendidikan ke rumah-rumah ada seorang bapak dari calon orang tua murid yang nampaknya menaruh simpati kepada saya dan menginformasikan kepada saya untuk membuka internet jika pada saat itu ada informasi pembukaan CPNS secara nasional di seluruh Indonesia dari instansi pusat seperti kementerian, badan nasional hingga pemerintahan provinsi dan daerah. Bapak itu juga mengingatkan mengenai umur saya yang masih muda saat itu yaitu 28 tahun dengan latar belakang pendidikan sarjana yang dianggap cukup berpotensi mengikuti tes CPNS secara sportif. Saya masih ingat perkataan bapak dari calon murid saya itu, “Coba ikut daftar saja Mas Bintang yang sesuai dengan jurusan kuliah Mas Bintang, jangan takut atau pesimis kalah bersaing dengan ribuan pendaftar CPNS yang lain niatkan dalam hati bahwa bekerja adalah untuk beribadah kepada Tuhan dengan mencari pekerjaan halal yang lebih baik lagi dari pekerjaan yang ada sekarang agar dapat menafkahi keluargamu kelak serta mengabdi kepada bangsa dan negara. Namanya rezeki itu Allah SWT yang mengatur jika tidak diterima berarti bukan jalan rezekinya dan seandainya bisa diterima berarti itu memang sudah menjadi jalan rezeki Mas Bintang yang penting Mas Bintang mengikuti tes dengan cara-cara jujur dan sportif.”

Setelah  berpikir cukup lama akhirnya pada akhir bulan Agustus 2014, saya memutuskan untuk mengikuti tes dengan cara mendaftar secara online di warnet untuk mendapatkan nomor pendaftaran, menyiapkan berkas-berkas yang harus dikirim ke panitia seleksi nasional CPNS pusat di Jakarta melalui jasa pos sesuai informasi persyaratan yang tertera dari website Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan). Selentingan dan cibiran dari teman-teman bahkan orang-orang terdekat banyak yang mengejek saya jika saya hanya bermimpi saja untuk menjadi seorang CPNS karena untuk menjadi CPNS atau PNS menurut pemahaman mereka bahwa pintar saja tidaklah cukup jika tidak ada uang suap, menjadi PNS harus dari kalangan keluarga kaya dan terhormat atau bahkan anak pejabat tinggi yang memiliki koneksi. Bagi saya, itu hanyalah alasan saja buat orang-orang yang takut kalah dan takut menerima kenyataan jika tidak lulus tes CPNS. Saya yakin, negara ini masih butuh orang-orang bersih yang memiliki ketulusan niat bekerja untuk menjadi seorang abdi negara. Pengalaman saya sendiri sudah delapan kali ikut tes CPNS tidak pernah lolos namun saya tetap optimis dan semangat bahkan tes CPNS tahun 2014 adalah tes yang kesembilan kalinya yang saya ikuti.

Belajar dari pengalaman kakak kandung saya sendiri yang ternyata berhasil lulus murni tes CPNS karena bakat dan potensi yang dimilikinya yaitu kepintaran intelegensi serta hasil analisa psikologi yang baik dari hasil score test yang diranking berdasarkan nilai yang tertinggi secara transparan. Hal ini yang menjadi pemacu dan spirit saya untuk bertekad sekuat tenaga mewujudkan mimpi dan keinginan untuk dapat membanggakan kedua orang tua, membanggakan keluarga saya kelak dengan bekerja menjadi abdi negara suatu saat nanti. Saya berjuang dengan keringat, darah, air mata dan biarlah Tuhan yang menentukan hasil akhirnya yang penting saya berjuang dengan cara-cara jujur dan sportif karena orang tua saya tidak memberikan harta melimpah kepada saya melainkan hanya membekali anaknya ilmu bermanfaat (ijazah) dari bangku sekolah.

Selama hampir tiga bulan, sambil bekerja, saya juga mencari-cari waktu senggang agar dapat belajar menghadapi soal-soal tes CPNS besok dari belajar matematika dasar, dasar-dasar logika, Pancasila, UUD 1945, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris. Walau saya harus berjalan kaki puluhan kilometer setiap hari dengan peluh keringat hingga kaki saya sempat terluka saat bekerja mengenalkan produk layanan jasa pendidikan dan mencari murid-murid baru dari rumah ke rumah namun saya tidak lupa untuk selalu membawa buku-buku soal tes CPNS di dalam tas saya yang saya beli dari sedikit tabungan gaji saya selama bekerja. Jika merasa lelah, saya makan siang terus singgah sejenak untuk sholat ke mushola atau masjid terdekat setelah itu belajar lagi selama sekitar 1 jam membuka buku kumpulan soal-soal tes CPNS dan kemudian beraktivitas kerja kembali. Setelah pulang bekerja maka saya juga sempatkan belajar dan berlatih soal-soal tes CPNS hingga larut malam bahkan tertidur pulas tanpa terasa di atas meja lalu bangun sholat malam terus belajar lagi hingga pagi bahkan terkadang pada hari-hari libur saya lebih fokus untuk belajar mengerjakan soal-soal tes CPNS ketimbang bermain. Perjuangan yang harus dilalui melalui keringat, darah, dan air mata.

Akhirnya pengumuman seleksi administrasi diumumkan jika saya ternyata dinyatakan lolos seleksi administrasi, kemudian berlanjut pada tes tahap 1 yaitu tes kompetensi dasar yang diadakan selama tiga hari dengan jadwal peserta tes yang berbeda dengan materi Pancasila, UUD 1945, matematika dasar, Bahasa Indonesia melalui system online computer atau CAT (Computer Asisted Test) di Jakarta yang hasil tesnya bisa diketahui pada saat itu juga melalui papan score elektronik. Alhamdulillah, saya dinyatakan lolos dengan score sesuai passing grade yang ditentukan oleh panitia nasional seleksi CPNS dan berhasil masuk jajaran ranking tertinggi 10 besar dari ratusan kandidat pelamar pada hari itu dan kemudian berlanjut pada tes tahap 2 yaitu tes kompetensi bidang pada minggu berikutnya di kantor pusat di Jakarta dengan materi Tes Potensi Akademik (TPA) seperti matematika dan dasar-dasar logika yang diadakan oleh OTO BAPPENAS Jakarta. Untuk tes tahap 2 yang terakhir yaitu tes kompetensi bidang khusus bahasa Inggris pada minggu berikutnya yaitu tes TOEFL yang diadakan di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat. Selama mengikuti ujian tes seleksi CPNS ini maka harus memaksa saya untuk bolak-balik antara Bandung dan Jakarta.

Setelah mengikuti serangkaian tes CPNS maka saya hanya bisa pasrah dan berdo’a kepada Allah SWT bahwa semua ketetapan yang nanti terjadi merupakan jalan yang terbaik setelah berusaha. Saya tetap beraktivitas bekerja seperti biasa mengurusi sekolah unit baru di Kota Bandung. Karena sesuatu hal, terjadi  ketidakcocokan antara saya pribadi dengan pihak pengelola manajemen pusat dari sekolah yang saya kelola yaitu unit baru di Bandung mengenai cara penanganan pola pendekatan strategi marketing dan tekanan pekerjaan yang terlalu berlebihan yang ditimpakan kepada diri saya sehingga memaksa saya untuk memutuskan resign dan pulang ke kampung halaman di Kota Purwokerto pada pertengahan bulan Desember tahun 2014.

Cukup sedih keadaan saat itu, saya pulang ke rumah dalam kondisi kabar yang kurang baik seraya masih menunggu kabar hasil pengumuman akhir tes CPNS pusat yang tak kunjung keluar dan hal ini cukup memukul batin kedua orang tua saya yang sudah berjuang membanting tulang menyekolahkan saya namun saya tetap berpikir positif jika Allah SWT selalu mendengar do’a seorang hamba-Nya yang dianiaya. Saya hanya bisa pasrah, berbaik sangka, setelah berusaha dan saya meyakinkan dalam hati, “Pasti ada jalan keluar”. Saat itu saya sudah berpikir bersiap-siap hendak usaha dagang kecil-kecilan walaupun saya tidak memiliki pengalaman dan bakat dalam hal berdagang bahkan ibu saya juga sudah menyiapkan uang agar saya melanjutkan sekolah lagi ke jurusan D1 Perhotelan di Malaysia dengan harapan agar suatu saat kelak saya dapat bekerja di perusahaan internasional kapal pesiar. Keajaiban terjadi, berselang hanya satu hari setelah saya resign dari tempat kerjaan yang lama, ternyataaa…….???

Keesokan harinya, kakak saya yang juga seorang PNS di salah satu instansi pemerintah di Kota Semarang sambil terisak menangis terharu memberi kabar kepada saya melalui telepon jika nama saya tercantum di website salah satu instansi pusat pemerintah di Jakarta sebagai peserta yang berhasil lulus tes seleksi CPNS tahun 2014 dengan score ranking tertinggi urutan tiga besar dan berhasil menyisihkan ratusan kandidat pelamar lain. Saya menangis seketika itu juga lalu kemudian sujud syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki yang telah diberikan. Selama ini ternyata Allah SWT mendengarkan do’a-do’aku setiap malam. Orang tua, ayah dan terutama ibuku juga ikut menangis terharu mendengar kabar membahagiakan ini. Selang beberapa jam kemudian kawanku yang sama-sama ikut tes seleksi CPNS sewaktu di Jakarta juga memberi kabar via BBM jika dia dan saya ternyata juga berhasil lulus tes CPNS di Jakarta. Saya hanya bisa memanjatkan syukur, “Alhamdulillah..” 

Saya bersama temen-temen yang ditugaskan dinas ke Nunukan, Kalimantan Utara dari BNP2TKI Jakarta

Tugas negara sudah menanti yaitu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Setelah pembekalan CPNS dari kantor pusat di Jakarta sekaligus mendapatkan diklat anti-korupsi dari lembaga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pada pertengahan bulan Maret maka tepat pada tanggal 30 Maret 2015 tepat di hari ulang tahun saya yang ke 29 tahun maka saya sudah ditugaskan dinas pada salah satu perwakilan kantor instansi pemerintah di Kalimantan dekat perbatasan Indonesia-Malaysia. Konsekuensi sebagai abdi negara ialah harus bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia. Saya bersyukur melalui perjuangan yang sangat panjang dan berliku-liku akhirnya saya bisa membuktikan kepada teman-teman dekat, sanak saudara bahwa lulus tes CPNS itu ialah murni dari hasil perjuangan mengikuti ujian dengan nilai score kelulusan yang diurutkan dari ranking yang tertinggi dan hasil analisa psikologi yang baik. Modal saya melamar CPNS hanya fotokopi ijazah terakhir, stopmap, surat lamaran, dan perangko yang dikirim melalui via pos. Berbaik sangka, tekun, yakin, usaha, dan do’a adalah kunci utamanya. Tetap semua kerja keras ialah 50% USAHA dan 50% DO’A. Semua harus seimbang dalam menggapai mimpi dan cita-cita. Bekerja adalah jalan hidup (way of life) yang ditentukan oleh diri sendiri dan ridho dari Sang Illahi. Alhamdulillah.[]


*Nur Bintang adalah seorang pegawai biasa yang mengabdi pada salah satu instansi pemerintah di Kalimantan dekat perbatasan Indonesia-Malaysia.


OOO

Sabtu, 28 Februari 2015

“LOVE UNDERSTANDING : MEMAHAMI CINTA!”


Oleh: Nur Bintang*



Gambar: Dua insan kekasih


“Cinta adalah penawar bagi kesombongan dan tipu diri kita, tabib dari semua kelemahan kita. Hanya dia yang pakaiannya terkoyak oleh cinta yang akan menjadi diri yang sama sekali tak egois.” (Jalaluddin Rumi)


Memahami seseorang yang dicintai termasuk seni enigmatic yang terkadang kita hanya suka menebak untuk sekedar dapat memahami sisi pola pikir maupun sisi emosional dari kekasih hingga akhirnya kebanyakan dari kita terjebak ramalan zodiak perbintangan hanya untuk sekedar memahami karakter pasangan masing-masing.  Pemahaman cinta adalah seni proses. Cinta yang paling dangkal hanyalah baru pada tahap cinta saling memiliki, cinta yang paling agung ialah bukan hanya sekedar memiliki namun merawat cinta itu sendiri agar selalu tetap tumbuh bersemi indah dengan saling menghormati dan menghargai kekasih yang menjadi teman special dalam berbagi suka maupun duka.     
                                                                   
Beberapa hari lalu ada seorang kawan di facebook saya yang memposting artikel menarik mengenai keinginan seorang gadis cantik di Amerika Serikat yang ingin mendapatkan jodoh pendamping hidup pria kaya raya dan pintar. Segala cara digunakan oleh gadis ini untuk mendapatkan para pria lajang kaya. Namun ada tanggapan lain dari pria kaya tersebut dalam memahami keinginan gadis cantik ini. Maaf.. maksud saya memposting artikel ini bukanlah untuk membeda-bedakan jenis kelamin antara perempuan dengan lelaki atau yang biasa disebut seksis (sexist) melainkan usaha saya dalam melakukan salah satu wujud prinsip dari Leonardo da Vinci yang diambil dari bahasa Italia yaitu “curiosita  yang artinya, pendekatan rasa ingin tahu yang tak terpuaskan terhadap kehidupan dan upaya tak kenal lelah untuk belajar terus.

Dalam hal ini,  saya berusaha belajar memahami rasa cinta dari sudut pandang diantara lelaki dan perempuan baik sisi pola pikir maupun sisi emosionalnya. Perhatikan tulisan surat berikut ini dari apa yang ditulis oleh pihak perempuan dan apa yang ditulis oleh pihak lelaki.
……………………………………………
Seorang gadis muda dan cantik mengirimkan surat ke sebuah majalah terkenal di Amerika Serikat, dengan judul: ” APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN UNTUK DAPAT MENIKAH DENGAN PRIA KAYA?”
Saya akan jujur tentang apa yang akan coba saya katakan di sini. Tahun ini saya berumur 25 tahun. Saya sangat cantik, mempunyai selera yang bagus akan fashion. Saya ingin menikahi seorang pria dengan penghasilan minimal $500ribu/tahun. Anda mungkin berpikir saya matre, tapi penghasilan $1juta/tahun hanya dianggap sebagai kelas menengah di New York .
Persyaratan saya tidak tinggi. Apakah ada di forum ini mempunyai penghasilan $500ribu/tahun? Apa kalian semua sudah menikah? Yang saya ingin tanyakan:
“Apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti anda? Yang terkaya pernah berkencan dengan saya hanya $250rb/tahun. Bila seseorang ingin pindah ke area pemukiman elite di City Garden New York, penghasilan $ 250rb/tahun tidaklah cukup.”
Dengan kerendahan hati, saya ingin menanyakan :
“Dimana para lajang-lajang kaya hang out?”
“Kisaran umur berapa yang harus saya cari?”
“Kenapa kebanyakan istri dari orang-orang kaya hanya berpenampilan standar?”
“Saya pernah bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan tidak menarik, tapi mereka bisa menikahi pria kaya?”
“Bagaimana Anda memutuskan, siapa yang bisa menjadi istrimu, dan siapa yang hanya bisa menjadi pacar?”

ttd,
“Si Cantik”

Seorang pria yang bekerja di Finansial Wall Street membalas surat tersebut: “Saya telah membaca suratmu dengan semangat. Saya rasa banyak gadis2 di luar sana yang mempunyai pertanyaan yang sama. Ijinkan saya untuk menganalisa situasimu sebagai seorang profesional.”
Pendapatan tahunan saya lebih dari $500rb, sesuai syaratmu. Jadi saya harap semuanya tidak berpikir saya main-main di sini. Dari sisi seorang bisnis, merupakan keputusan salah untuk menikahimu.
Jawabannya mudah saja, Saya coba jelaskan, coba tempatkan “kecantikan” dan “uang” bersisian, dimana Anda mencoba menukar kecantikan dengan uang:
Pihak A menyediakan kecantikan, dan pihak B membayar untuk itu, hal yang masuk akal. Tapi ada masalah disini, kecantikan Anda akan menghilang, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa ada alasan yang bagus. Faktanya, pendapatan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi Anda tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun. Karena itu, dari sudut pandang ekonomi, saya adalah aset yang akan meningkat, dan Anda adalah aset yang akan menyusut. Bukan hanya penyusutan normal, tapi penyusutan eksponensial.
Jika hanya (kecantikan) itu aset Anda, nilai Anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang. Dari aturan yang kita gunakan di Wall Street, setiap pertukaran memiliki posisi, kencan dengan Anda juga merupakan posisi tukar. Jika nilai tukar turun, kita akan menjualnya dan adalah ide buruk untuk menyimpan dalam jangka panjang, seperti pernikahan yang Anda yang Anda inginkan. Mungkin terdengar kasar, tapi untuk membuat keputusan bijaksana, setiap aset dengan nilai depresiasi besar akan dijual atau “disewakan”.
Siapa saja dengan penghasilan tahunan $500rb, bukan orang bodoh. Kami hanya berkencan dengan Anda, tapi tidak akan menikahi Anda. Saya akan menyarankan agar Anda lupakan saja untuk mencari cara menikahi orang kaya. Lebih baik Anda menjadikan diri Anda orang kaya dengan pendapatan $500rb/tahun. Ini kesempatan lebih bagus daripada mencari orang kaya bodoh. Mudah-mudahaan balasan ini dapat membantu. Jika anda tertarik untuk servis “sewa pinjam”, hubungi saya. J.P. Morgan.
J.P. Morgan: Pengusaha keuangan paling berpengaruh abad 20.
(Sumber: /motivationplannet.wordpress.com)
……………………………………………
Perhatikan pendapat dan pemahaman dari tulisan di atas. Apakah Anda melihat suatu perbedaan sudut pandang baik dari sisi pola pikir maupun sisi emosional dari pihak perempuan dan pihak laki-laki? Apa menurut pendapat Anda? Sangat jelas dari analisa tulisan di atas jika pihak perempuan terlihat lebih emosional sedangkan pihak lelaki jauh lebih rasional. Namun apakah lelaki dapat mempertahankan rasionalitasnya ketika jatuh cinta? Bukankah cinta itu berhubungan dengan rasa jiwa yang cenderung irasional? Apakah perempuan selalu tidak bisa berpikir rasional? Padahal kita tahu, dari segi akademis jika perempuan itu sebenarnya jauh lebih cerdik dan pintar dari laki-laki. Kita ketahui dari hasil riset biologi-genetika jika ternyata gen kecerdasan anak itu diturunkan oleh ibu bukan dari ayah? Logikanya, jika terlahir seorang anak golongan cerdas berarti anak tersebut mewarisi gen kecerdasan dari ibunya. Sebenarnya, ayah hanya berpeluang besar mewarisi rasa emosional kepada anaknya.
Memahami rasa cinta diantara lelaki dan perempuan sebenarnya kita sedang berusaha memahami ‘neurologi’ mengenai cara kerja otak. Intinya, bagaimana memahami pasangan masing-masing mengenai kinerja otak sebelah mana yang menjadi dominan bagi dirinya.  Dalam hal ini ialah otak kanan atau otak kiri..? ini sangat mempengaruhi gaya cinta dari pasangan kekasih Anda. Tidak percaya? Silahkan lihat gambar di bawah ini, diantara dua gambar ini mana gambar yang paling menarik menurut Anda..?

Gambar A: Bibop, Gil Mayers


Gambar B: Blue Note, Gil Mayers

        Jika Anda cenderung memilih gambar A yang kaya akan warna menunjukkan jika gaya kerja otak Anda dominan otak kanan (kreatif) sedangkan jika Anda cenderung memilih gambar B yang hanya berwarna hitam-putih saja menunjukkan jika gaya kerja otak Anda dominan otak kiri (logis). Gaya dominan cara kerja otak Anda menunjukkan “Romantic Intelligence(Kecerdasan Bercinta) yang sesungguhnya. Para ahli neurologi, psikologi, biologi, bahkan sosiologi sudah lama melakukan kajian penelitian mengenai cinta ini berhasil membagi cinta kasih ini menjadi tahapan tujuh bagian dari gaya kinerja otak yaitu:
- Cinta erotis (eros) berlandaskan hawa nafsu birahi (lebih baik dilakukan jika sudah resmi menikah!).
-Cinta platonis berlandaskan persahabatan dan saling percaya.
-Cinta romantis berlandaskan rasa kegembiraan dan ketentraman.
-Cinta praktis (pragma) berlandaskan rasa saling menguntungkan satu sama lain.
-Cinta filosofis berlandaskan rasa saling menghormati nilai dan keyakinan masing-masing.
-Cinta intelektual berlandaskan pengertian kegemaran/hobi pasangan.
-Cinta abadi berlandaskan rasa kasih sayang dan pengorbanan untuk suatu hubungan dalam waktu jangka panjang (biasanya menjadi pasangan suami-isteri).

Dari jenis-jenis cinta di atas termasuk ke dalam manakah diri Anda?


Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj137n9bHa28x4UWcIMshZ_YNpmAMGotlS39M3nfIz4rjiLKys30UOMzXXPH56rMjzrcnbVQ5NLdsxErTF5TZOxARyFPrD1beqLB1APNp9OtyqvFCHToeBbFw9KRgOqHGRCKvaK9RVklKo/s1600/neuron.jpg
Gambar: Dominasi perbedaan antara otak kanan dengan otak kiri
Gaya bercinta dari dominasi otak baik otak kanan maupun otak kiri bisa dilihat maupun dirasakan. Menurut peneliti Sally Springer., Ph.D. penulis buku Left Brain, Right Brain bahwa kinerja otak sangat menentukan langkah Anda dalam urusan soal asmara. Korelasi antara otak dan asmara dilihat dari dominasi otak kiri ialah pandai merayu melalui pilihan kata yang tepat, tidak mudah mengumbar emosi, tidak mudah jatuh hati, intens dalam membina sebuah hubungan, bicara tidak basa-basi langsung pada inti permasalahan, dalam bercinta Anda tetap mengedepankan nalar rasio dan tidak terlalu menggunakan perasaan, Anda terkadang suka mengetes kesetiaan kekasih Anda, Anda berusaha mencari pilihan kekasih yang terbaik melebihi mantan-mantan Anda di masa lalu. Korelasi antara otak dan asmara dilihat dari dominasi otak kanan ialah Anda suka berbicara spontan, memiliki rasa empati yang tinggi, mudah tersentuh hatinya/sensitif, pandai bersosialisasi, menunjukkan emosi, mudah jatuh hati, mudah terlarut oleh suasana dan hasrat.

Sumber: http://wp.production.patheos.com/blogs/lovejoyfeminism/files/2013/02/mars-venus.jpg
                     Gambar: Lelaki diibaratkan sebagai Planet Mars (maskulin) dan perempuan diibaratkan sebagai Planet Venus (feminin)

Pemahaman cinta dari lelaki maupun perempuan yang dikutip dari buku “Sillyman from Mars, Pittywoman from Venus”  karya Allan dan Barbara Pease yang menandakan secara anatomi, psikologis, dan sosiologis bahwa lelaki dan perempuan berkembang dengan cara yang berbeda termasuk perbedaan hormon yang dinilai cukup berpengaruh. Pengaruh hormon sangat menentukan kadar cinta emosional Anda seperti hormon estrogen (feminin) dan hormon testosteron (maskulin). Normalnya, jumlah hormon testosteron lebih sering ditemukan pada jenis kelamin lelaki dan hormon estrogen lebih sering ditemukan pada jenis kelamin perempuan. Jumlah hormon estrogen (feminin) yang berlebih pada lelaki bisa berdampak pada perubahan orientasi seksualnya yang berkepribadian seperti perempuan. Hormon estrogen membentuk genetika otak janin pada perempuan dengan kromosom XX dan jumlah hormon testosteron (maskulin) yang berlebih pada perempuan juga bisa berdampak pada perubahan orientasi seksualnya yang dapat berkepribadian seperti lelaki. Hormon testosteron membentuk genetika otak janin pada laki-laki dengan kromosom XY sehingga jika menemui kasus semacam ini diperlukan suatu penanganan khusus melalui pendekatan baik religi, medis, psikologis bahkan sosiologis.

Sumber: http://www.mantlethought.org/sites/default/files/article/323/body-images/Noam%20Chomsky.jpg
Gambar: Noam Chomsky adalah Profesor lingusitik dari Massachusetts Institute of Tecnology (MIT) di Amerika Serikat yang melogikakan bahasa dengan aturan dasar hukum matematika.

      Mendengar kata ‘cinta’ maka semua akan selalu dilakukan atas nama kasih sayang, cinta kasih. Sebegitu kuat defenisi kata ‘cinta’ hingga semua orang rela melakukan apa saja atas nama ‘cinta’. Kekuatan bahasa menurut filsuf linguistik terkemuka Yahudi-Amerika yaitu Noam Chomsky ternyata mampu mengendalikan cara berperilaku manusia melalui pembangkitan kinerja otak kanan yang menggugah emosional. Hal ini bisa dilihat dari karya sastra yang sudah ada seperti Romeo-Juliet, Layla Majnun, Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri yang kesemuanya rela berkorban atas nama cinta dengan bentuk kisah tragedi. Namun yang perlu diingat adalah keseimbangan otak kanan dan otak kiri dalam memahami cinta seperti apa yang pernah diucapkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW yakni Ali bin Abi Thalib, “Cintailah kekasihmu sekadarnya saja sebab bisa saja suatu saat nanti dia akan menjadi orang yang paling kau benci. Dan bencilah orang yang membencimu sekadarnya saja karena bisa jadi suatu saat dia akan menjadi orang yang paling kau sayang.” 

Sumber: chucks-heart-love-couple.jpg
Gambar: Romantisme sepasang kekasih

Pada dasarnya mengenai hal cinta jika kelemahan lelaki ada pada matanya terutama melihat sesuatu yang dianggap indah seperti kecantikan sehingga dapat mematikan rasionalitasnya (irasional) untuk berusaha memiliki dengan melalui cara seni bujuk rayu (flirting) sedangkan kelemahan perempuan ada pada telinganya karena bujuk rayu, sentuhan, rasa ingin didengarkan, perhatian serta memberi pujian adalah hal yang sangat disukai perempuan sehingga dapat melemahkan hatinya serta menggugah rasa emosionalnya. Namun pengendalian emosional sangat bergantung dari dominasi kinerja salah satu otak antara lelaki dan perempuan.

Rasa cinta akan selalu ada dalam diri setiap manusia bahkan akan selalu mengalami perkembangan. Percintaan anak usia remaja di bawah usia 23 tahun baru sebatas cinta pada tahap ketertarikan fisik saja, egoisme tinggi, belum mandiri dan masih dangkal untuk membicarakan mengenai komitmen masa depan sehingga dianggap masih butuh nasehat, pendampingan, pengawasan khusus dari orang yang lebih dewasa atau orang tua. Usia 23 tahun-25 tahun adalah usia dewasa tanggung yang sudah memahami makna arti cinta sesungguhnya dengan memahami kepribadian kelebihan dan kekurangan dari kekasih masing-masing namun masih perlu untuk belajar mengendalikan emosi dan belajar lebih mandiri. Usia di atas 25 tahun sudah dianggap cukup matang dalam bersikap dan bertindak secara lebih dewasa dalam memahami ketulusan cinta. Jika sudah mandiri secara ekonomi maka dianggap lebih baik untuk membicarakan ‘komitmen’ masa depan menuju pintu gerbang pernikahan. Kecenderungan perubahan rasa cinta dari usia menginjak remaja hingga sampai usia dewasa/tua menunjukkan perubahan dari gaya cinta yang semula hanya berlandaskan rasa emosional dan nafsu mulai menuju rasa cinta yang lebih pragmatis (menjalani sesuai kondisi kenyataan yang sudah ada).

Ada cara dalam memaknai kecerdasan bercinta (romantic intelligence), jika lelaki diidentikkan sebagai Planet Mars sedangkan perempuan diidentikkan sebagai Planet Venus. Lelaki memandang cinta dengan rasio sedangkan perempuan memandang cinta dengan emosi. Jalan tengah yang bisa dilakukan dengan kecerdasan romantis. Menyatakan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan Anda pada saat waktu, situasi, kondisi yang tepat dan benar. Namun sabda dari Nabi Muhammad SAW mungkin bisa menjadi pedoman bagi kita semua untuk memilih kekasih pendamping hidup terbaik yang dilihat dari tiga aspek utama yaitu rupanya, hartanya, dan agamanya. Namun sebaik-baik pilihan yang paling utama adalah memilih agamanya. Rupanya terkait dengan keturunan yang baik dan bukan berarti harus menjadi tampan atau cantik karena soal tampang itu relatif yang jauh lebih penting adalah rasa nyaman itu sendiri dengan cara berpenampilan rapi dan menarik ketika bersama pasangan kekasih, hartanya terkait dengan ilmu dan kemampuan ekonomi dalam mencari nafkah lahir-batin dalam menjalani bahtera rumah tangga kelak, agamanya terkait keimanan dengan saling membimbing untuk kebaikan di dunia dan di akhirat kelak. Semoga bermanfaat![]

*Nur Bintang adalah seorang pengamat sosial dan budaya.

Sumber Referensi:
-Alan dan Barbara Pease. 2004. Sillyman from Mars, Pittywoman from Venus. Curiosita Publishing.
-Dian Widianti, S.Psi. 2006. Ensiklopedi Cinta. PT Mizan Bunaya Kreativa: Bandung.
-Michael J. Gelb. Terjemahan T. Hermaya. 2002. Menjadi Jenius Seperti Leonardo da Vinci. PT  Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
-Romantic Intelligence. 2004. Enigma Publishing: Yogyakarta.
-Wahyu Untara. 2005. Segarkan Pikiranmu!; Renungan Jenaka dari Para Pemikir Dunia. Teras Buku Kita: Yogyakarta.


ooo

Rabu, 04 Februari 2015

MENJADI SEORANG ‘STREET TEACHER’!


Oleh: Nur Bintang*


Gambar: https://iloveaacpl.files.wordpress.com/2009/07/src-2009-clip-art-teen-color-8.jpg


Kita sendiri sebenarnya tahu bahwa nenek moyang bangsa Indonesia pada zaman dulu lebih dominan menggunakan otak kanan (pengolahan emosi). Hal ini dibuktikkan dengan budaya kekeluargaan, gotong-royong, tepo selira. Namun, setelah datangnya penjajahan kolonial Belanda di nusantara maka penjajah lebih suka mengajarkan penggunaan otak kiri di sekolah-sekolah yang berdasarkan hitungan untung-rugi sehingga berakibat kebanyakan lulusan sekolah pada saat itu bahkan hingga kini (mudah-mudahan tidak selamanya) lebih banyak mencetak anak-anak murid dengan karakter individualis.


Ide tulisan ini saya rangkum dari berbagai pengalaman yang saya dapatkan ketika dulu masih mengikuti pelatihan/training menjadi salah seorang staff pengajar di salah satu lembaga bimbingan belajar yang mulai eksis di kota asalku bahkan saya sempat mengikuti workshop mengenai manfaat penting semi-hypnoterapy sebagai bagian dari self hypnosis yang dipandu dan diajarkan oleh Mr. Subur Putra yang dikenal sebagai seorang konsultan pendidikan, motivator sekaligus master semi-hypnoterapy yang cukup terkenal di Indonesia melalui karya buku-bukunya. Beberapa dari metode semi-hypnoterapy ini pernah saya terapkan dalam kegiatan belajar-mengajar saat saya dulu masih menjadi seorang kepala unit sekolah merangkap staff pengajar di salah satu lembaga pendidikan yang sangat berkembang di Kota Jakarta. Hasilnya? Sangat membantu saya ketika menghadapi anak-anak murid yang beraneka ragam karakter, gaya belajar dan latar belakangnya. Walaupun kini saya sudah tidak bekerja menjadi seorang pengajar namun tidak ada salahnya berbagi ilmu pengetahuan yang dapat memberi manfaat bagi sesama manusia karena amalan manusia yang paling utama adalah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada sesama.


Gambar: Perkembangan teknologi internet

Kita tahu saat ini bahwa belajar telah mengalami tahap revolusi. Pola pendidikan konvensional (kuno) selalu mengedepankan kegiatan belajar mengajar yang harus selalu di dalam kelas, terkesan serius, guru yang mengajar terkesan galak bahkan guru dianggap sebagai subjek belajar sedangkan murid hanya menjadi objek yang bisanya cuma hanya diam mendengarkan tanpa ada inisiatif bertanya ataupun menjawab dalam proses kesetaraan transfer ilmu pengetahuan. Kini zaman telah berubah, di zaman yang serba modern ini, transfer ilmu pengetahuan antara guru dan murid sangatlah berbeda. Perkembangan teknologi internet dan arus informasi yang cepat membuat kesetaraan transfer ilmu pengetahuan mulai berubah. Murid-murid di zaman era digital ini mulai dapat mengakses internet secara sehat untuk menambah ilmu pengetahuan mereka dengan membaca artikel-artikel blog yang bermanfaat agar bisa memahami banyak ilmu pengetahuan. Guru saat ini lambat-laun nampaknya mulai menyadari hal tersebut sehingga kini guru lebih banyak memfasilitasi inisiatif dan potensi anak-anak muridnya melalui kegiatan penelitian yang biasa ditemukan anak-anak murid dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah. Dengan kata lain, kini anak-anak murid mulai berubah kedudukannya menjadi subjek belajar secara mandiri.

Kemandirian dalam belajar dapat dilihat melalui contoh salah satu universitas yang paling bergengsi di dunia saat ini yaitu Harvard University di Amerika Serikat yang kemudian diikuti oleh universitas-universitas prestisius lainnya seperti Stanford University, Princeton University, Yale University, Massachusetts Institute of Technology, Columbia University, Johns Hopkins University dan lain-lain. Universitas Harvard telah memodernisasi perangkat kegiatan belajar-mengajar perkuliahan bagi seluruh dosen dan mahasiswanya dengan menggunakan perangkat canggih computer tablet (gadget) dengan sistem operasi android dari google atau I-pad yang menggunakan sistem operasi apple sendiri yang diproduksi oleh Perusahaan Apple. Artinya, jika computer tablet (gadget) ada di genggaman para mahasiswa maka seluruh informasi ilmu pengetahuan di dunia bisa diketahui oleh para mahasiswanya dengan cepat selama 24 jam nonstop walaupun inisiatif ini masih menimbulkan banyak persepsi pro dan kontra.



Gambar: http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2014/08/21/127/893603/buku-fisik-vs-ebook-STw.jpg
Perkembangan elektronik buku (ebook) lambat laun mulai mengikis eksistensi buku.


Penilaian pro masyarakat terhadap penggunaan teknologi gadget berkaitan dalam issue penyelamatan lingkungan terutama konservasi hutan yang dimana banyak kertas dibuat berasal dari bahan kulit kayu tumbuh-tumbuhan. Kertas kini mulai diganti oleh aplikasi dalam computer dalam bentuk ebook. Adapun penilaian kontra masyarakat mengenai perkembangan teknologi digital penggunaan gadget ternyata memberi efek buruk kepada para penggunanya akibat pengaruh gelombang elektromagnetik yang dipancarkan gadget dapat mengakibatkan tersedotnya aliran biolistrik tubuh yang berasal dari gerakan jantung dan nanti akan berdampak menembus melalui pori-pori kulit sehingga berakibat tubuh penggunanya menjadi tidak seimbang (kurang sehat) dan cepat lelah. Manfaat buku di dunia, dirasa masih dibutuhkan saat ini dalam kegiatan proses belajar-mengajar terutama mengenai manfaat kertas sebagai bagian dari alat tulis dan keberlangsungan industri media dan penerbitan buku saat ini yang dirasa penting dalam menciptakan banyak lapangan pekerjaan.

Pemahaman saya dalam hal seni mengajar menjadi street teacher ini sebenarnya bukan hanya dilihat dari canggihnya peralatan yang mendukung kegiatan belajar-mengajar karena peralatan hanya sebagai sarana pendukung. Hal yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah spirit ruh-nya yaitu proses belajar yang menyenangkan (fun learning). Kita ketahui bahwa belajar lebih banyak menekankan anak-anak murid secara visual dengan melihat serta menggunakan panca indera tubuh. Seni mengajar yang dilakukan para guru saat ini yang lebih baik seperti yang dikatakan oleh Mr. Subur Putra ialah melalui metode semi-hypnotherapy (menggabungkan kekuatan pikiran dan perasaan) dengan mengedepankan afektif (kasih sayang dan sikap budi pekerti), psikomotorik (keahlian/keterampilan) dan kognitif (teori dan ilmu pengetahuan). 

Tiga aspek ini harus diberikan secara seimbang kepada anak-anak murid dalam proses tahap perkembangan psikologi ke arah yang lebih baik. Dalam mengajar kini guru dapat lebih fleksibel terhadap anak-anak muridnya dengan menghindari pendidikan yang menggunakan cara kekerasan, tidak monoton, menghidupkan ruang diskusi diantara anak-anak muridnya untuk melatih rasa percaya diri dan inisiatif, proses belajar bisa dilakukan melalui permainan edukasi, menonton film-film edukasi bahkan dapat dilakukan belajar di luar kelas yang mendukung kegiatan belajar-mengajar seperti duduk di taman, duduk di kantin, mengamati lingkungan sekitar dengan mengedepankan proses kegiatan belajar yang menyenangkan yang dilakukan oleh guru. Komunikasi ruang antara guru dan anak murid yang bersifat setara. Guru saat ini harus peka terhadap perubahan zaman. Guru harus mengikuti trend selera anak-anak muda agar lebih menarik dan dapat merangkul rasa ingin tahu anak-anak muridnya. Jadilah seorang “street teacher” yang dapat mengajar anak-anak murid dimana saja dan kapan saja melalui proses kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan.  

Kunci cara mengajar yang efektif bagi seorang guru/pengajar sebenarnya ialah dengan menguatkan otak kanan sehingga secara otomatis otak kiri juga ikut dinaikkan mengimbangi perkembangan otak kanan. Keresahan dunia pendidikan saat ini ialah dampak dari perkembangan teknologi digital seperti gadget yang dapat mengubah pola kebiasaan cara membaca dari anak-anak murid dengan selalu cenderung menundukkan kepala. Sehingga hal ini, berakibat dapat mengurangi suplai oksigen ke dalam otak yang volumenya semakin mengecil. Dampak buruk yang ditimbulkan ialah merusak daya ingat kemampuan otak.



Gambar: http://bangkitwibisono.com/imgupl/_otak%203.JPG
Perbedaan fungsi otak kiri dengan otak kanan


Tuhan menganugerahi manusia dengan memiliki otak sebagai pusat pikiran positif dan pikiran negatif. Menurut para ahli psikologi klinis maupun para ahli neurologi mengungkapkan bahwa setiap hari individu manusia memiliki 60.000 pemikiran di otak yang muncul kemudian dipatri di jantung menjadi perasaan. Pikiran dalam hal ini cenderung kepada bentuk frase, kata, atau kalimat. Pada intinya, perasaan dan pikiran memiliki hukum tarik-menarik dengan alam semesta baik itu negatif maupun positif. Usahakan untuk selalu berpikir positif untuk menghasilkan perasaan yang positif sehingga dalam tubuh kita selalu memancar aura tubuh yang positif pula. Bedakan sanubari dan hati nurani. Nurani dalam belajar merupakan puncak tertinggi yang lebih mengedepankan otak kanan, emosi, cinta, sayang. Hal ini sangat berbeda dengan sanubari lebih mengedepankan keinginan, otak kiri, panca indera, hawa nafsu.



Gambar: http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/11/1353059005115745426.jpg
Suasana ketika guru mengajar di dalam kelas.

*Seorang guru/pengajar yang baik harus memiliki:
1) Afektif (keteladanan sikap guru). Contoh: tidak membawa handphone ke dalam kelas, tidak merokok di dalam kelas, tidak boleh berkata negatif yang menurunkan mental/semangat kepada siswa, tidak boleh berlaku kasar atau bahkan melakukan tindak kekerasan terhadap murid.
2) Psikomotorik. Contoh: Seorang guru harus aktif ketika mengajar (jangan diam, komunikatif serta antusias).
3) Kognitif. Contoh: Seorang guru harus dituntut pintar, cerdas, inovatif, rajin membaca.

*Semi-hypnoterapy dilakukan dengan cara kerja membuat analogi menaikkan otak kanan seperti membuat alur syair lagu atau cerita inti konsep sehingga mudah untuk diingat daripada sekedar menghafal istilah kata-kata atau rumus yang dalam hal ini dilakukan melalui cara: 
1) Stimulasi pikiran dan perasaan.
2) Seni komunikasi.
3) Seni persuasi.
4) Seni alam bawah sadar dengan menggunakan gelombang Theta untuk menembus daya kritis anak-anak murid melalui hypnosis seperti memberi sugesti (daya saran) kepada alam bawah sadar anak-anak murid melalui relaksasi pemejaman mata sambil membayangkan sesuatu yang disugestikan guru/pengajar kepada anak-anak murid.

*Seorang guru/pengajar yang baik harus bisa membuat urutan analogi pemahaman berdasarkan semi-hypnoterapy dengan cara:
1) Menguraikan suatu materi dari hal-hal pokok terlebih dahulu.
2) Menguraikan suatu materi dari hal-hal penting.
3) Menguraikan suatu materi dari hal-hal kecil.
4) Menguraikan suatu materi  dari hal-hal sepele di sekitar kita.

*Seorang guru/pengajar yang baik harus memahami empat macam gelombang pada otak:
1) Gelombang Beta (pikiran sadar serta kritis).
2) Gelombang Alpha (kondisi rileks, menyenangkan, kondisi ideal untuk belajar).
3) Gelombang Theta (tahap awal tidur, pikiran memproses hari ini).
4) Gelombang Delta (tidur nyenyak).



Gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuugGvhoY2ny_Va621c_vfbKOqNYmAHcGa3exHxpwuVeQAJH6CCMqfj79BVwkLvl6Q5GX7RqxHqF2RS695pbM0AM8TCUSop7Fbmt3mpK4MKIVVkcNcOntAIfqdyH-oXflFD7nUmmY0QyU/s1600/brain_brainwaves.jpg
Ilustrasi gelombang otak pada manusia.

*Dalam mengajar usahakan guru/pengajar untuk selalu menjaga frekuensi otak anak-anak murid pada gelombang Alpha dan Theta. Berikut ini adalah penjelasan mengenai gelombang otak pada manusia:
1) Gelombang Beta (frekuensi 12-25 Hz)
Kondisi terjaga/kesadaran penuh (logika dan analisis tinggi). Contoh: mengerjakan soal-soal matematika, berdebat, olahraga, berfilsafat, galau, memikirkan hal-hal yang rumit.

2) Gelombang Alpha (frekuensi 8-12 Hz)
Tubuh dan pikiran dalam keadaan rileks (menyenangkan).

3) Gelombang Theta (frekuensi 4-8 Hz)
Keadaan tidur yang disertai mimpi. Mimpi berguna menyelamatkan manusia dari kematian.

4) Gelombang Delta (frekuensi 0,1-4 Hz)
Situasi tidak sadar sama sekali atau tertidur terlelap tanpa mimpi (keadaan pingsan). Gelombang 0,0 Hz pada otak manusia dapat menyebabkan kematian.


Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJzkv6vE2JKbOnsEwLA_ih9vjFpQbzXxRirVhcY2E0P2m7z6PmEZS64rXmbhmloedFzrEGyDw0CwOwPlGzUuQvU6nvoesHreNwWlyQkQ70EAWxtNWuxqDBxdqDWYcshp4mYdmVKuXXln4/s1600/Brainwave-Traces.jpg
Empat wujud cara kerja gelombang otak pada manusia.

Sebelum mengajar di dalam kelas maka alangkah lebih baiknya guru melakukan semi-hypnoterapy kepada anak-anak murid dengan selalu tersenyum ramah untuk memancing perasaan rileks dan menyenangkan kepada mereka sehingga akan membangkitkan transfer gelombang otak Alpha serta untuk melemahkan gelombang otak Beta dari mereka. Kemudian guru membuat nasehat sugesti kata-kata motivasi sukses dengan mengajak anak-anak murid  untuk memejamkan mata bersama-sama membangkitkan rasa semangatnya melalui transfer gelombang otak Theta. 

*Hal-hal yang penting untuk dilakukan oleh seorang guru/pengajar sebelum aktif memulai kegiatan belajar-mengajar:
1) Niatkan mengajar dalam hati sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Persiapkan bahan mengajar dengan baik dengan memperhatikan RPP, silabus dan permainan kelas. Buatlah sketsa bahan mengajar dengan mind mapping sederhana. 
3) Bayangkan suasana mengajar yang menyenangkan sehingga suatu saat dapat terwujud menjadi suatu kenyataan.
4) Munculkan rasa sayang dan cinta terhadap anak-anak murid dengan membayangkan wajah mereka satu-persatu (usahakan hafal nama muridnya, sebut nama-nama murid di kelas Anda agar mereka senang).
5) Siapkan bahan mengajar, cerita motivasi, cerita lucu yang menghibur (joke), anekdot, kisah pribadi positif, cerita orang sukses, cerita inspiratif sederhana dll. Sebagai bahan yang akan diramu di depan kelas nanti kepada anak-anak murid dimana saja dan kapan saja.



Gambar: https://asehat.files.wordpress.com/2011/11/dekat-dengan-guru-sehat.jpg
Guru yang baik memberikan perhatian dan kasih sayang kepada setiap muridnya.

*Seorang guru/pengajar yang baik harus bisa mengenal gaya belajar dari anak-anak muridnya:
1) Gaya belajar visual, anak-anak murid lebih dominan belajar melalui jarak pandang dan ruang. Solusinya yaitu dengan selalu memberikan perhatian dan selalu membimbing mereka secara bertahap hingga akhirnya bisa secara mandiri.
2) Gaya belajar auditory, anak-anak murid lebih dominan belajar melalui indera pendengaran. Solusinya yaitu dengan selalu memberikan perhatian kepada mereka dengan belajar melalui cara membacakan cerita, mendengarkan lagu dan mendengarkan dialog.
3) Gaya belajar kinestetis, anak-anak murid lebih dominan belajar melalui banyak gerak. Solusinya yaitu dengan selalu memberikan perhatian kepada mereka dengan belajar melalui cara bermain, berdialog, bernyanyi. Pada umumnya, gaya belajar dari anak-anak kinestetis yang aktif cenderung memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

Nur Bintang* adalah seorang pengamat sosial dan budaya.

Oooo

Sumber Referensi: 
-Workshop “Revolusi Seni Mengajar Menjadi Guru Impian” dari Mr. Subur Putra, master semi-hypnotherapy dalam diklat staff pengajar gribel di Asiatic Resto CafĂ©, Purwokerto pada tanggal 12 Juli 2014.
-Indra Majid dalam free e-book “Mengenal Hipnotis Modern”.
-Yan Nurindra dalam free e-book “Hypnosis for Dummies” edisi 1 November 2008.